Minggu, 27 Oktober 2019

7 Langkah Budidaya Ikan Nila Urut Cepat Panen dan Omset Jutaan

Cara Budidaya Ikan Nila Cepat panen, mudah lengkap urut per langkah.  Jika anda mencari teknik budidaya ikan nila yang terbaru dan bisa dilaksanakan, anda akan menyukai panduan ini.
Panduan ini akan mengajak anda membudidayakan ikan nila secara efektif dan teliti dengan target 2 bulan panen. Saya membuatnya sesederhana mungkin, agar anda langsung bisa praktek.

Persiapan Budidaya Ikan Nila

1. Kolam Ikan Nila

Ikan nila ini bisa dibudidayakan di kolam tanah liat, kolam terpal, Keramba jaring apung, tambak air payau, maupun kolam beton atau semen. Saya sangat merekomendasikan anda menggunakan kolam tanah liat agar hemat dan mudah. Tanah liat yang menjadi dasar kolam bisa menumbuhkan jasad renik, plankton, dan sejenisnya yang akan menjadi makanan ikan nila. Makanan gratis = hemat = menguntungkan anda.
membuat kolam ikan nila
sumber: duniaikan.com
Ukuran panjang dan lebar kolam sesuai selera anda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kepunyaan anda. Jangan lupa ada lubang sirkulasi di bagian pojok bawah, dibuat agak miring agar gampang saat membersihkan air kolam.
Yuk kita bahas langkah perlangkah cara membuat kolam ikan nila.
  1. Pengeringan kolam. Tujuan pengeringan adalah membunuh bibit penyakit yang ada di dasar kolam. lakukan pengeringan sampai tanah retak-retak. namun jangan sampai membatu. jika panas terik, 3 – 7 hari cukup. Ingat jangan sampai membatu, pastikan kalau anda menginjak dasar kolam masih menyisakan jejak sedalam kira kira 2 cm.
  2. Pembersihan kolam. Permukaan kolam dicangkul atau dibajak sedalam 10cm. Tujuannya untuk mengambil sampah atau kerikil yang tersisa. Selain itu juga berfungsi menggemburkan dan menyuburkan tanah. Jika kolam pernah dipakai sebelumnya, bersihkan juga lumpur hitam yang berbau busuk, lumpur tersebut adalah sisa pakan sebelumnya yang tidak habis.
  3. Pemberian kapur. Tuangkan kapur pertanian agar tanah tidak terlalu asam. Dosisnya 5kg per 100m2 atau 500 kg per hektar. aduk kabur dengan tanah, usahakan kapur masuk ke tanah sedalam 10cm.
  4. Pemupukan kolam. Pemupukan ini bertujuan menghidupkan tumbuhan renik, plankton, dsj untuk calon pakan nila. Gunakan pupuk organik, bisa pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya 1- 2ton per hektar, atau 10 – 20 kg per 100m2. silahkan sesuaikan dengan ukuran kolam anda. setalah 7-14 hari, anda bisa menambah pupuk kimia, urea (dosis 0,7kg/100m2) atau TSP (0,25kg per 100m2)
  5. Pengairan Kolam. Sebaiknya anda melakukan pengairan secara bertahap. Pertama airilah kolam setinggi 20cm, biarkan 1-2 hari agar sinar matahari menyentuh dasar kolam dan calon pakan ikan nila bisa tumbuh. setelah itu airilah setinggi 60-70 cm

2. Pemilihan Benih

Pertama putuskan dulu jenis nila apa yang akan anda budidayakan? yang paling banyak di budidayakan petani adalah nila merah karena banyak di sukai konsumen.
Jika tertarik mengetahui jenis -jenis ikan nila, yuk baca :  21 Jenis Ikan Nila Budidaya 
benih ikan nila
sumber : indotrading.com
Saya menyarankan anda memijah atau membeli benih yang jantan saja.
Kenapa? karena ikan nila sangat liar saat kawin, jadi energinya akan habis hanya untuk kawin. Selain itu ikan nila saat akan membuat anak juga kurus kurus dan lambat tumbuh.
Jika tujuan anda adalah berternak ikan nila untuk tujuan menjual ikan konsumsi (bukan benih). Pilihlah bibit jantan saja.
Pemilihan bibit nila jantan bisa dilakukan secara manual atau menggunakan hormon jantanisasi (mengubah nila betina menjadi jantan). Hormon jantanisasi bisa dibeli di toko pertanian, bisa yang produk impor maupun produk asli indonesia. Cara jantanisasi bisa anda baca di dokumen ini
Jika anda terlanjur membeli benih campur (jantan dan betina) dan tidak mau malakukan jantanisasi, pilihlah nila secara manual.
Ciri -ciri nila jantan
  • Warna perut nila jantan agak gelap, sedangkan nila betina agak putih
  • Dagu nila jantan agak hitam, nila betina agak putih
  • Lubang Urogenital nila jantan ada 2 untuk betina ada 3 (1 untuk mengeleuarkan telur)
  • Sirip nila jantan terang jelas, sirip nila betina amerah pucat

3. Penebaran benih ikan nila

Kolam yang sudah kita isi air sekitar 70cm tadi, silahkan diisi dengan benih ikan nila. petani umumnya menebar benih dengan kepadatan sekitar 30 ekor/m2. Hanya saja sebuah penelitian di institusi penelitian air tawar depok, meneliti bahwa yang paling optimal adalah 100 ekor / m2.  Jika punya lebih dari satu kolam, cobalah juga yang 100 ekor per m2. kalau betul berhasil, untung anda dobel. Hemat ruang dan panen berlipat.
penebaran benih nila
sumber : intanblog.com
Perubahan suhu air mendadak bisa menyebabkan ikan nila stres. Waktu yang baik untuk menebar benih nila adalah pagi dan sore agar tidak stres.
Cara memasukkan benih yang benar adalah masukkan benih beserta wadahnya ke dalam kolam selama setengah jam. Ini untuk adaptasi agar mengurangi jumlah benih mati. Setelah itu miringkan wadah tadi agar ikan nila keluar sendiri dari wadahnya.

4. Pembesaran dan Pemeliharaan Ikan Nila

Kunci sukses dari budidaya ikan nila ini adalah ketekunan pembudidaya dalam 3 hal berikut : Perawatan air, Pemberian pakan, dan penanganan terhadap hama dan penyakit.
perawatan ikan nila
sumber : tilapia99.files.wordpress.com
Kita mulai dari perawatan air.
Lihatlah airnya saat akan memberi pakan, jika dirasa ada bau tak sedap silahkan ganti air tersebut. Caranya buang air melalui lubang yang kita buat dipojokkan kolom, sisakan 1/3nya saja. Pastikan lubang ada saringannya sehingga ikan nila tidak lari. Setelah itu isi kolam tadi sampai ukuran seperti semula.
Jika kolam ikan di rasa kotor, ada daun jatuh atau kotoran lain segeralah anda ambil.

5. Pakan

Jika anda pemula, saya akan beritahu anda: Pakan adalah biaya paling besar dalam budidaya ikan nila.
Ya meskipun kita sudah menyiapkan plankton dan kawan – kawannya di awal pembuatan kolam, anda tetap membutuhkan pelet dengan kadar protein 20-30 %.
memberi pakan nila
sumber : 1.bp.blogspot.com
Pakan ikan nila adalah 3% bobotnya. Jika bobot ikan nila 100 gram, pakannya berarti 3 gram pelet.
Setiap dua minggu sekali, ambilah beberapa ikan nila sehat lalu timbang bobotnya. Misal bobot rata -rata ikan 100 gram, maka :
pakan yang dibutuhkan = 3% x bobot rata – rata x jumlah perkiraan ikan
pakan yang dibutuhkan = 3 % x 100 gram x 1.000 ekor = 3.000 gram = 3 kg pelet
Saking besarnya biaya pakan ikan, saya menulis artikel khusus tentang pakan ikan nila dan alternatifnya, silahkan anda membaca : Jenis Pakan – Pakan Ikan Nila : Alamai, Alternatif, dan Pelet.

6. Menangani Hama dan Penyakit Ikan Nila.

Hama dan penyakit ikan nila ini bisa terjadi setiap tahap, mulai dari tahap penyebaran benih sampai tahap hampir panen.
Misal saat di awal-awal benih, anda harus melihat apakah ada hewan pemangsa benih semisal ucrit. Jika tidak anda cek, bisa -bisa benih anda habis hanya karena dimakan ucrit.
hama dan penyakit nila
sumber : CNN Indonesia
Pastikan pinggiran kolam anda tidak banyak tumbuhan atau sampah agar tidak memicu datangnya ucrit. Jika sudah ditemukan ucrit, waktunya anda bekerja keras, sejauh ini cara membasmi ucrit yang efektif adalah dibersihkan secara manual menggunakan seser.
Saat pemberian pakan, anda juga harus melihat aktifitas ikan. Pastikan ikan sehat-sehat dan gesit. Jika ada ikan yang diam sendiri di pojokan, bisa jadi dia berpenyakit. segera tangkap dan lakukan pengecekan.
Karena jumlah hama dan penyakit agak banyak , saya membuatkan artikel khusus untuk anda : Daftar Hama dan Penyakit Ikan Nila

7. Panen Ikan Nila

Waktu panen bervariasi antara 4-7 bulan, tergantung lokasi dan ketekunan pengusaha. Ada juga yang 2 bulan, caranya beli benih yang sudah besar dan beri pakan nila yang banyak. Sebenarnya bukan waktu yang menjadi patokan panen, tetapi berat ikan. Itulah pentingnya pengukuran bobot beberapa ikan nila secara acak setiap dua minggu sekali, agar kita tahu bobot ikan dan kebutuhan pakan.
ipb panen ikan nila besar
sumber : antarafoto.com
Ada yang memanen saat berat ikan 300 gram, ada yang menunggu sampai sekitar 500 gram. Ini tergantung kebutuhan dan cara pembudidaya menjual ikan tersebut.
Pengusaha yang sudah berkelud lama dengan ikan nila, biasanya punya kesepakatan dengan pihak yang membutuhkan ikan, seperti: restoran, warung lamongan, hotel dan penjual ikan sehingga ia tidak kesusahan dalam menjual. Di dalam kesepakatan  tersebut biasanya mereka mensyaratkan bobot minimal.
Cara panen juga berbeda, tergantung bagaimana cara anda menjualnya.
Umumnya ikan nila dijual dalam 3 keadaan :
  1. Hidup (Filet fresh). Ini biasanya untuk dikirim ke restoran-restoran atau luar kota.
  2. Mati tapi Bersih tanpa kotoran. Ini untuk dijual di swalayan, semisal : superindo.
  3. Beku utuh: bisa juga untuk dikirim ke luar kota bahkan luar negeri,
  4. hidup atau Mati biasa, untuk dijual ke ibu ibu rumah tangga di kampung – kampung
Khusus untuk nomor 1, anda harus menghentikan pemberian pakan 1 hari sebelum panen. Tujuannya adalah untuk menghindari nila punya banyak kotoran saat proses pengiriman ke tujuan. Pengiriman biasanya menggunakan drum atau styrofoam yang pasti sempit dan padat, banyak kotoran dalam wadahsempit  bisa menyebabkan racun yang bisa membunuh nila. Selain itu dalam proses pengiriman luar kota juga bisa diberi tabung oksigen.
Untuk no 2 s.d. 4, anda boleh menghentikan pakan 1 hari sebelum panen untuk penghematan boleh juga tidak.
Panen bisa dilakukan secara manual menggunakan sesek, bisa juga dengan mengeringkan kolam. Untuk ikan yang bobotnya masih kecil, dikembalikan lagi untuk dibudidaya.

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...