Pembenihan dan Pemijahan IKAN NILA
(sumber : https://mitalom.com/cara-pembenihan-dan-teknik-pemijahan-ikan-nila/)
Budidaya Perikanan – Ikan nila adalah jenis ikan konsumsi yang banyak dibudidayakan diperairan air tawar di Indonesia. Ikan nila sangat populer di masyarakat karena rasa dagingnya yang gurih dan lezat. Selain itu ikan nila terkenal sangat produktif. Dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, ikan nila adalah yang paling produktif. Ikan ini juga banyak dibudidayakan diberbagai negara di dunia. Ikan yang konon berasal dari afrika ini sangat mudah dibiakkan. Karena mudahnya dipelihara dan dikembangbiakkan, ikan nila menjadi sangat populer di Indonesia. Meskipun harga jual ikan nila tidak terlalu tinggi, tetapi budidaya ikan jenis ini bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Bukan hanya usaha pembesaran, pembenihan nila juga memiliki prospek yang cerah mengingat ikan nila sangat populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Usaha pembenihan ikan nila bisa menjadi pilihan sebagai bisnis sampingan atau bisnis utama. Ikan nila tergolong sangat produktif karena frekuensi pemijahan ikan ini cukup sering, meskipun sekali memijah jumlah telur yang dihasilkannya sedikit. Sekali memijah satu ekor ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300 – 100 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila bisa dikawinkan setiap bulan sampai masa produktifnya habis. Bahkan ikan nila mudah sekali memijah secara liar dikolam peliharaan. Namun pemijahan secara alami sangat sulit dalam pengelolaannya. Sehingga untuk melakukan usaha pembenihan nila diperlukan cara dan pengelolaan khusus agar usaha pembenihan nila bisa menghasilkan keuntungan.
Berikut ini persiapan dan langkah-langkah untuk memulai bisnis pembenihan ikan nila :
1. Persiapan Tempat Pembenihan Ikan Nila
Untuk memulai usaha pembenihan ikan nila, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan tempat
pembenihan. Tempat pembenihan atau kolam bibit ikan nila tersebut berupa kolam yang nantinya akan digunakan ikan nila untuk berkembangbiak. Untuk pembenihan diperlukan 4 type kolam, masing-masing type kolam memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan fase pertumbuhan ikan. Kolam pembenihan ikan nila dibuat sebaik mungkin agar usaha pembenihan berlangsung dengan baik.
pembenihan. Tempat pembenihan atau kolam bibit ikan nila tersebut berupa kolam yang nantinya akan digunakan ikan nila untuk berkembangbiak. Untuk pembenihan diperlukan 4 type kolam, masing-masing type kolam memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan fase pertumbuhan ikan. Kolam pembenihan ikan nila dibuat sebaik mungkin agar usaha pembenihan berlangsung dengan baik.
Berikut ini keempat type kolam pembenihan ikan nila tersebut ;
a). Kolam indukan
Kolam indukan adalah kolam yang berfungsi untuk memelihara indukan ikan nila. Indukan terdiri dari ikan nila jantan dan betina. Ukuran kolam untuk indukan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan. Kolam indukan tidak harus berukuran besar tetapai harus memiliki kedalaman yang cukup untuk ikan dewasa. Kedalaman kolam indukan antara 1 – 1,4 meter. Indukan jantan dan betina harus ditempatkan pada kolam yang berbeda, sehingga diperlukan 2 buah kolam indukan.
b). Kolam pemijahan
Kolam pemijahan adalah kolam yang digunakan untuk mengawinkan indukan. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Kolam pemijahan sebaiknya berlantai tanah dan pada dasar kolam dibuat kemalir atau kubangan-kubangan. Untuk kolam pemijahan hanya diperlukan 1 buah kolam saja.
c). Kolam pemeliharaan larva
Kolam pemeliharaan larva adalah kolam yang digunakan untuk memelihara larva-larva ikan nila yang sudah menetas. Kolam yang digunakan bisa berupa bak, drum, bak semen, kolam tanah atau jaring halus (hapa). Hapa adalah jaring khusus berukuran kecil untuk memelihara larva ikan, bentuk hapa mirip dengan kelambu. Hapa diletakkan mengapung diatas kolam.
d). Kolam benih
Kolam benih adalah kolam yang digunakan sebagai tempat pendederan benih ikan nila atau kolam tempatmembesarkan benih. Ukuran kolam benih juga dibuat sesuai dengan kebutuhan, tergantung banyaknya benih yang diproduksi. Benih ikan ditempatkan pada kolam pembesaran sampai benih ikan siap untuk dibesarkan dikolam pembesaran atau kolam budidaya. Biasanya benih ikan siap dibesarkan ketika panjang tubuhnya berukuran 10 – 12 cm.
2. Pemilihan Indukan Ikan Nila
Langkah kedua dalam usaha pembenihan ikan nila adalah memilih indukan jantan dan indukan betina yang akan dikawinkan. Jika kolam pembenihan sudah disiapkan, selanjutnya adalah memilih indukan. Untuk menghasilkan bibit ikan nila yang berkualitas, sebaiknya calon indukan menggunakan galur murni yang secara genetis memiliki sifat-sifat unggul. Calon indukan unggul bisa diperoleh di balai perikanan setempat atau menghubungi BBPBAT (Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar) setempat.
Ciri-ciri calon indukan ikan nila yang berkualitas baik adalah sebagai berikut ;
a). Calon indukan jantan dan betina adalah galur murni yang berasal dari keturunan yang berbeda.
b). Calon indukan memiliki bentuk tubuh yang normal, tidak cacat dan kondisi fisiknya sehat.
c). Calon indukan memiliki sisik-sisik yang besar dengan susunan sisik yang rapi.
d). Calon indukan memiliki ukuran pada bagian kepala yang relatif kecil dibandingkan tubuhnya.
e). Calon indukan memiliki warna yang mengkilap dan tubuhnya tebal.
f). Calon indukan terlihat sangat aktif, gerakannya lincah dan sangat responsif terhadap pemberian pakan.
Indukan ikan nila bisa berproduksi hingga usianya 2 – 3 tahun. Namun untuk pembenihan sebaiknya menggunakan indukan yang berusia maksimal 2 tahun. Indukan yang berusia lebih dari 2 tahun akan menghasilkan benih yang kurang baik, jumlah telurnya juga semakin sedikit. Indukan ikan nila bisa dipijahkan kembali setelah 4 – 6 minggu kemudian. Indukan ikan nila betina sudah siap dipijahkan ketika usianya mencapai 5 atau 6 bulan. Pada masa itu indukan betina sudah memasuki matang gonad. Indukan ikan nila yang akan dipijahkan setidaknya bobot tubuhnya telah mencapai 200 atau 250 gram untuk indukan betina, dan 250 atau 300 gram untuk indukan jantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar