Minggu, 24 Oktober 2021

Cara Budidaya Ikan Nila

Sumber : https://sukaikan.com/cara-budidaya-ikan-nila/


Peminat ikan nila di indonesia saat ini sudah semakin banyak, ikan yang merupakan kerabat dari ikan mujair ini banyak dicari orang karena memiliki citarasa yang lezat.

Semakin banyaknya permintaan pasar akan ikan ini, banyak para petani ikan akhirnya beralih dan mencoba Cara Budidaya Ikan Nila, karena keuntungannnya pun tidak bisa dianggap remeh.

Telah banyak yang mencoba membudidaya ikan nila dan terbukti bisa memperoleh keuntungan yang lumayan.

Berikut di bawah ini Suka Ikan akan membahas Langkah Langkah Budidaya Ikan Nila yang baik dan benar.

Daftar Isi [sembunyikan]

Cara Budidaya Ikan Nila

1. Persiapkan Kolam Budidaya

2. Pemilihan Indukan Ikan Nila

3. Proses Pemijahan Ikan Nila

4. Perawatan Larva Ikan Nila

5. Proses Pembesaran Ikan

Perawatan Ikan Nila Kecil

Perawatan Ikan Nila Besar

6. Pemberian Pakan Ikan

7. Masa Panen Ikan Nila

Cara Panen Ikan Nila

Cara Budidaya Ikan Nila

1. Persiapkan Kolam Budidaya

Kolam Budidaya Ikan Nila

Ikan nila pada dasarnya bisa dibudidayakan di berbagai tempat, mulai dari kolam tanah, semen, dan bahkan akuarium.

Namun pada kesempatan kali ini kami akan membahas budidaya dengan media kolam semen.

Tentukan lokasi yang akan dijadikan kolam ikan nila, ada baiknya memenuhi syarat berikut ini :

Cari Tempat yang mudah untuk kamu pantau.

Cari Tempat yang tidak terlalu rimbun dan usahakan mendpaatkan cahaya yang cukup.

Pastikan lokasi kolam berada di dekat sumber air yang cukup memadai.

Untuk kolam pembudidayaan, tidak perlu terlalu luas, namun harus cukup dalam, setidaknya sekitar 80 – 120 cm.


2. Pemilihan Indukan Ikan Nila

Induk Ikan Nila

Nah, salah satu faktor penentu kesuksesan budidaya ikan nila adalah pemilihan indukan atau bibit ikan nila.

Kamu bisa langsung membeli bibit ikan nila dari peternak, berikut beberapa ciri ciri bibit ikan nila yang berkualitas :

Bibit ikan lincah dan tidak berdiam diri.

Tidak cacat atau organ tubuhnya semua lengkap.

Goresan warna belang pada sisik ikan jelas dan warna tidak pucat, dan

Bentuk tubuh ikan ideal, tidak kurus.

3. Proses Pemijahan Ikan Nila

Pemijahan Ikan Nila

Setelah memilih indukan yang berkualitas, sekarang saatnya melakukan proses pemijahan, berikut langkah langkah pemijahan ikan nila :

Masukan Indukan Ikan nila jantan dan betina dengan perbandingan 1:3, ke dalam kolam budidaya / pemijahan.

Berikan pakan secara rutin seperti biasanya, 2-3 kali sehari. Proses pemijahan biasanya akan terjadi secara alami pada hari ke-7.

Ikan jantan akan membuat lubang atau ceruk di dasar kolam, sebagai tempat betina menaruh telurnya, telur telur tersebut nantinya akan dibuahi oleh pejantan. Setelah itu ikan nila betina akan menyimpan telur telurnya di dalam mulutnya.

Selama proses pengeraman ikan, kurangi pemberian pakan, karena ikan betina akan berpuasa.

Lama proses pengeraman biasanya 7 hari lamanya, larva ikan akan menetas bersamaan dan akan dikeluarkan oleh betina dan akan berenang ke pinggiran kolam. Larva ini harus segera dipisahkan dari indukan dan dipindahkan ke kolam terpisah.

4. Perawatan Larva Ikan Nila

Setelah larva menetas dan sudah dipindahkan ke kolam khusus, tahapan selanjutnya adalah merawat larva ikan dengan memberinya pakan secara rutin dengan pakan yang sudah dihaluskan, hingga benar benar lembut.

Berikan pakan 3 x sehari sebanyak 1 sendok teh.

Lama perawatan sekitar 3 sampai 4 minggu

Baru kemudian, setelah ikan berukuran 2-3 cm, ikan dipindahkan ke kolam pendederan, yang ukurannya lebih besar.

Setelah ukuran ikan sudah mencapai kisaran 8-12 cm, pindahkan bibit ikan koi ke kolam pembesaran.

5. Proses Pembesaran Ikan

Kolam Ikan Nila

Nah pada tahap ini, proses pemeliharan utama yang harus kamu lakukan dengan teliti dan hati hati. Berikut langkah langkah yang harus kamu lakukan :

Sebelum ikan dimasukan ke kolam pembesaran, pilih ikan yang sehat, lincah warna cerah atau tidak pucat dan pastinya tidak cacat.

Ambil sedikit air dari kolam, ke dalam baskom, lalu masukan bibit ikan ke dalamnya selama 30 menit, tujuannya adalah supaya bibit bisa beradaptasi.

Kemudian tebar bibit ikan perlahan dengan memiringkan baskom dan biarkan ikan ikan berenang sendiri ke kolam pembesaran.

Perawatan Ikan Nila Kecil

Berikan Pakan 2 kali sehari dengan pakan pakan kecil.

Ikan yang masih kecil rentan akan serangan penyakit dan sangat rawan mati mendadak, kamu perlu memnatu keadaan kolam secara berkala, mulai dari kebersihan hingga suhu air kolam.

Kamu juga harus memperhatikan kepadatan kolam dengan baik, apabila kolam sudah terlalu padat, pisahkan menjadi 2 bagian dan masukan ikan ke kolam lain.

Jika ada ikan yang terindikasi terkena penyakit, segera pisahkan dari kolam utama ke kolam isolasi, dan lakukan perawatan khusus untuk penyembuhan ikan dari penyakit.

Setelah ikan sudah sembuh, kamu bisa menambahkannya kembali ke dalam kolam utama.

Perawatan Ikan Nila Besar

Pastikan asupan nutrisi ikan terpenuhi, berikan pakan yang bergizi secara teratur, setidaknya berikan pakan 3 x dalam sehari.

Perhatikan kondisi kolam, mulai dari kebersihannya hingga suhu air kolam.

Apabila ada ikan yang sakit, segera lakukan karantina.

Lakukan pengobatan pada ikan yang terindikasi penyakit.

Setelah ikan sudah kembali sehat, kamu bisa mengembalikannya ke kolam utama.

6. Pemberian Pakan Ikan

Pelet Ikan

Pemberian pakan ikan nila harus sangat diperhatikan, pemberian pakan yang bergizi sangat berpengaruh dalam proses pembesaran ikan.

Berikut beberapa pakan yang bisa kamu berikan untuk ikan nila :

Dedak

Sisa Nasi

Kangkung

Daun Talas

Sisa Sayuran

Ampas kelapa

Siput sawah

Maggot lalat

Pelet

Kamu bisa memberi pakan ikan nila di atas secara bergantian, baik yang alami maupun buatan, beri pakan setiap 2-3 kali setiap harinya, dari pagi, siang, hingga sore dan juga malam.

7. Masa Panen Ikan Nila

Setelah melewati proses pemeliharaan yang cukup panjang, kini tiba saatnya ikan nila dipanen.

Ikan bisa dipanen setidaknya setelah bobot ikan mencapai 500 gram. Atau biasanya berkisar antara 5 – 6 bulan, bahkan pada jenis ikan nila tertentu bobotnya bisa mencapai 1 kilogram.

Cara Panen Ikan Nila

Panen Ikan Nila

Persiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti serok / jaring, plastik bening ukuran besar dan air bersih, untuk proses pengemasan dan packing untuk segera dikirim ke distributor ataupun langsung ke pelanggan.

Panen Harus dilakukan Sekaligus

Untuk melakukan panen ikan nila, kamu harus melakukannya sekaligus, jangan memanennya secara bertahap.

Karena cara panen ikan nila dengan cara bertahap, jutsru akan mengakibatkan ikan banyak yang stres dan bisa mengakibatkan kematian.

Karena harga ikan nila segar lebih tinggi dibandingan yang sudah mati, untuk itu dalam melakukan pemanenan harus berhati hati supaya ikan bisa tetap hidup.

Waktu Panen

Waktu memanen yang baik, adalah pagi atau sore hari karena cuaca tidak panas, hal ini bertujuan supaya ikan tidak banyak yang stres, karena suhu panas.

Alternatif lain, kamu bisa memberikan pelindung pada lokasi pemanenan, supaya cahaya matahari tidak menyorot langsung pada ikan yang akan dipanen.

Demikian Langkah Langkah Cara Budidaya Ikan Nila dari awal sampai masa panennya, semoga dapat bermanfaat dan bisa berhasil mencoba sendiri di rumah, dan bisa menjadi penghasilan tambahan.

 

Penyakit Ikan Mas Koki

Apakah Kamu suka memelihara ikan mas koki? Mungkin sebagian orang akan mengalami sedikit masalah ketika memeliharanya di dalam aquarium. 

Meskipun sebenarnya ikan mas koki merupakan jenis ikan yang cukup kebal terhadap penyakit, namun meskipun begitu apabila perawatannya salah, tentu ikan ini bisa dengan mudah terkena penyakit.

Salah satu contoh kesalahan dalam memelihara ikan koki yaitu kebersihan air yang tidak dijaga. 

Biasanya hal ini disebabkan karena pemberian makanan ikan mas koki yang kurang tepat, filter yang kurang baik, sirkulasi air yang buruk, dan juga salah cara mengganti air.  

Macam Macam Penyakit Ikan Mas Koki

Daftar Isi [sembunyikan]

  • Daftar Penyakit Ikan Mas Koki
    • 1. Cacing Perioder (Lernaea)
    • 2. Jamur (Saprolegniasis)
    • 3. Bakteri Aeromonas (Punctata)
    • 4. Bintik Putih (White Spot)
  • Penyebab Munculnya Penyakit Ikan Koki
  • Tips Mengobati Penyakit Ikan Mas Koki

Daftar Penyakit Ikan Mas Koki

Nah, untuk itu, Kamu perlu mengetahui apa saja jenis penyakit ikan mas koki beserta cara mengobatinya. Berikut penjelasannya :

1. Cacing Perioder (Lernaea)

Penyebab penyakit ikan mas koki yang satu ini adalah adanya parasit yang melekat dan menusuk seperti jarum. 

Parasit ini menembus tutup insang, sirip, badan, dan mata ikan. Tanda-tanda adanya learnea pada ikan adalah tampak ada luka di beberapa area tubuhnya.

Untuk mengatasi penyakit ini, Kamu bisa menggunakan dipterex atau sumition 50 ec dengan dosis sebesar 1 cc/mair. 

Cara lainnya adalah dengan merendam ikan selama 10 menit pada larutan formalin. Dosis yang perlu diberikan adalah sebesar 250 mg per 100 liter air.

Sedangkan untuk memberantas mata rantai penyakit, Kamu perlu merendam aquarium di dalam larutan tetracycline dengan dosis 250 mg dalam 250 liter air.

2. Jamur (Saprolegniasis)

Penyakit ikan mas koki ini disebabkan adanya jamur pada saat suhu sedang dingin. Ikan mas koki akan terlihat seperti diselimuti kapas saat terkena jamur. 

Bagian tubuh yang biasa diserang meliputi tutup insang, kepala, dan sirip. Cara mengatasi jamur pada tubuh ikan adalah dengan merendamnya dalam larutan malachite green. Dosis yang perlu diberikan adalah sebesar 3 gr/mair selama 20 menit.  

3. Bakteri Aeromonas (Punctata)

Bakteri ini tergolong ganas dan dapat menyebabkan badan ikan jadi berwarna tidak cerah. Selain itu, kulit ikan menjadi melepuh. 

Sehingga ikan akan berenang dengan lemah pada permukaan air. Disertai dengan megap-megap karena kekurangan oksigen.   Namun, penyakit ini bisa ditangani dengan memberikan pakan dengan dicampur 50 mg terramicine sebesar 50 mg/kg. 

Sebaiknya berikan campuran tersebut selama 7 hari. Akan tetapi, ikan yang sudah terinfeksi dengan berat sebaiknya dibuang saja agar tidak menulari ikan lain.  

4. Bintik Putih (White Spot)

Penyakit ikan mas koki yang ditandai dengan adanya bintik kecil berwarna putih ini disebabkan oleh protozoa Ichthyophtirius. 

Pada infeksi yang lebih berat, terdapat selaput putih pada bagian tubuh ikan. Rasa gatal akan menyebabkan ikan sering menggosok-gosokkan badan dan berenang ke permukaan air dengan lemah.

Kamu cukup membuatkan larutan methylene blue 1 % (1 gr dalam 100 cc air). Kemudian, larutan ini di ambil 4 cc saja.

Lalu digabung dengan 4 liter air. Setelah itu, ikan yang terkena penyakit ini direndam dalam air tersebut selama 24 jam. Lakukan berulang kali hingga ikan sembuh.

Penyebab Munculnya Penyakit Ikan Koki

Nah, bakteri, jamur, dan mikoorganisme lainnya dapat menyerang ikan mas koki jika Kamu melakukan hal-hal berikut ini:  

Tidak Menjaga Kebersihan Air

Air yang tidak dijaga kebersihannya dan tercemar amoniak akan menyebabkan penyakit mudah menjangkit ikan koki. 

Biasanya, amoniak terdapat pada makanan ikan mas koki. Berbagai jenis ikan mas koki (termasuk jenis mutiara dan oranda) rentan terhadap ammonia yang larut dalam air.  

Kurangnya Oksigen Terlarut Dalam Air

Biasanya hal ini diakibatkan karena pemasangan aerator yang kurang pas sehingga sirkulasi air menjadi kurang bagus.  

Tips Mengobati Penyakit Ikan Mas Koki

Jika Kamu sedang melakukan pengobatan terhadap ikan peliharaan, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Saat pengobatan, sebaiknya gunakan heater atau pemanas pada aquarium. Hal ini bertujuan untuk menstabilkan suhu.

Paling sesuai jika Kamu menyetel suhu pada 29 atau 30 derajat Celscius. Nah, jika begitu, penyembuhan ikan jadi lebih cepat.  

2. Jika terdapat ikan sapu-sapu di dalam aquarium, sebaiknya pindahkan dahulu pada tempat lain. Sebab, ikan sapu-sapu tidak tahan pada suhu yang terlalu tinggi.

3. Untuk mencegah penularan penyakit pada ikan lain, sangat disarankan untuk mengkarantina ikan sakit pada wadah terpisah.

4. Akan lebih baik jika ikan sakit disediakan aquarium khusus untuk karantina.

5. Saat memindahkan ikan ke aquarium khusus, gunakan kantung plastik di dalam tas kertas agar ikan terhindar dari stress.

6. Sering-seringlah membersihkan aquarium. Paling tidak seminggu sekali agar bakteri tidak muncul kembali.

7. Periksa ikan setelah aquarium dibersihkan. Amati selama beberapa hari untuk melihat hasil pengobatan. Jika tidak ada perubahan, sebaiknya ganti dengan jenis pengobatan lain.  

Nah, itulah beberapa penyakit ikan mas koki yang perlu diwaspadai oleh pemiliknya. Segera lakukan penanganan yang paling sesuai agar ikan kesayangan tidak berujung pada kematian.

Kamu bisa mendapatkan berbagai obat-obatan yang tertera di atas di apotek. Demikian, semoga bermanfaat.

 

Penyakit Ikan Cupang

Kepopuleran ikan cupang saat ini tidak diragukan lagi, semua kalangan pasti mengetahui nama ikan hias yang satu ini. Kepopuleran ikan ini dikarenakan warnanya yang menarik, serta perawatannya yang sangat mudah.

Namun dalam beberapa kondisi, ada beberapa penyakit ikan cupang yang harus di waspadai. Meskipun ikan cupang termasuk ikan hias yang cukup kebal terhadap berbagai serangan penyakit.

Namun jika pemiliknya tidak bisa menjaga kebersihan akuarium tentunya akan banyak bermacam penyakit yang bisa menyerang ikan dengan mudah.

Dan kali ini kami memiliki beberapa daftar penyakit yang sering dijumpai pada ikan cupang. Berikut beberapa daftarnya :

Daftar Isi [sembunyikan]

  • Daftar Penyakit Ikan Cupang
    • 1. Bintik Putih (White Spot)
    • 2. Mata Bengkak (Pop Eye)
    • 3. Sisik Nanas (Dropsy)
    • 4. Berak Putih
    • 5. Sirip Busuk (Fin Rot)

Daftar Penyakit Ikan Cupang

1. Bintik Putih (White Spot)

Penyakit yang pertama ini merupakan penyakit yang paling umum ditemui menyerang, dikarenakan penyakit ini sangat mudah menular.

Tentunya jika salah satu ikan terkena penyakit white spot akan dengan mudah menular pada ikan lain yang ada dalam satu akuarium.

Penyebab penyakit ini adalah karena adanya parasit yang tumbuh, karena air di dalam akuarium yang kotor dan juga bisa diakibatkan oleh pakan hidup yang tidak bersih.

Gejala

  • Pada tubuh ikan akan muncul bintik-binti putih
  • Warna ikan akan memucat, apabila sudah masuk ke dalam fase parah bintik akan menyebar ke seluruh tubuh.
  • Ikan cenderung akan diam dan sangat jarang berenang ke atas atau lebih sering berdiam di dasar.
  • Nafsu makan menurun drastis
  • Sirip ikan menguncup
  • Pergerakan ikan sangat lamban

Cara Mengobati

  1. Pisahkan ikan yang terkena penyakit ke akuarium khusus
  2. Berikan Methylene Blue dan Garam secukupnya, tergantung banyaknya air.
  3. Jemurlah ikan secara teratur pagi dan sore hari.
  4. Kuras habis air dan ganti dengan air baru setelah 3 hari. Apabila belum terdapat tanda tanda ikan membaik, lakukan cara pengobatan ini dari awal.

2. Mata Bengkak (Pop Eye)

Meskipun jarang ditemui penyakit yang satu ini menyerang ikan cupang, namun penyakit ini juga harus diwaspadai karena efeknya yang cukup berbahaya.

Penyakit ini juga dapat menular, meskipun kemungkinannya sangat kecil. Penyebab terjadinya penyakit ini adalah karena terkena bakteri.

Tentunya untuk menghindarinya, usahakan air akuarium selalu terjaga kebersihannya.

Gejala

  • Mata ikan bengkak, biasanya akan menyerang salah satu mata dan lama kelamaan akan menyerang mata satunya lagi.
  • Ikan kurang aktif bergerak dan lebih cenderung berdiam di satu tempat.
  • Nafsu makan menurun, bahkan bisa tidak mau makan sama sekali.
  • Warna ikan akan berubah menjadi pucat.

Cara Mengobati

  1. Karantina ikan yang sakit.
  2. Berikan Antibiotik / Ampicillin, untuk dosis tergantuk banyaknya volume air.
  3. Atau bisa juga dengan memberikan Anti Internal Bacteria.
  4. Dan tambahkan Garam Ikan secukupnya.
  5. Setelah 3 hari, gantilah air akuarium. Apabila belum kunjung membaik, coba lakukan cara pengobatan ini dari awal.

3. Sisik Nanas (Dropsy)

Penyakit ikan cupang yang satu ini juga cukup sering ditemui dan merupakan penyakit yang sangat mudah menular. tentunya resiko semua ikan terkena penyakit ini sangat besar.

Penyakit ini merupakan penyakit yang menyerang organ dalam ikan, yaitu menyerang ginjal. Salah satu penyebab munculnya penyakit ini adalah karena kondisi air yang keruh dan banyaknya bakteri yang terbawa dari pakan hidup.

Gejala

  • Perut ikan membengkak, jika sudah parah perut semakin membengkak dan warnanya berubah kemerahan. Sisik akan mulai terangkat pada seluruh badan, sehingga menyerupai buah nanas.
  • Tidak bisa buang kotoran
  • Ikan menjadi tidak aktif dan terlihat loyo.
  • Nafsu makan berkurang dan lama kelamaan tidak mau makan sama sekali.
  • Sirip menguncup
  • Warna ikan memudar dan pucat

Cara Mengobati

  1. Lakukan karantina, ikan yang terindikasi terkena penyakit.
  2. Berikan Antibiotik / Ampicillin dan untuk dosisnya tergantung jumlah volume air.
  3. Atau bisa juga dengan memberi Anti Internal Bacteria
  4. Berikan juga garam ikan
  5. Diamkan selama 3 hari, setelah itu kuras air sampai habis dan gantilah dengan air yang baru. Apabila tak ada tanda tanda ikan sembuh, lakukan lagi metode pengobatan ini dari awal.

4. Berak Putih

Penyakit ini juga merupakan salah satu penyakit dalam yang menyerang pencernaan ikan, penyakit ini juga sangat sering ditemui pada ikan cupang.

Gejala

  • Kotoran ikan memanjang.
  • Kadangkala, menggumpal dan berwarna putih terang.
  • Ikan cenderung akan diam.
  • Warna ikan pudar dan pucat.
  • Sirip akan menguncup.

Cara Mengobati

  1. Pisahkan ikan yang terkena penyakit pada akuarium tersendiri.
  2. Berikan antibiotik, seperti Metrodinazole atau Acryflavine dan juga garam ikan.
  3. Setelah ikan di diamkan di dala akuarium pengobatan. Lakukan pengurasan dan gantilah dengan air yang baru.
  4. Jika belum ada tanda ikan membaik, coba lakukan cara ini dari awal.

Salah satu penyebabnya adalah karena memberikan makanan alami yang terkontaminasi bakteri, untuk itu apabila memberikan makanan alami, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu.

5. Sirip Busuk (Fin Rot)

Penyakit ini tidak menyerang organ dalam jadi tidak beresiko menyebabkan kematian, namun penyakit ini akan menyengurangi keindahan ikan. Karena sirip ikan akan membusuk dan lama kelamaan akan rontok.

Gejala

  • Sirip ikan akan berwarna gelap dan terkadang kemerahan pada pinggirannya.
  • Sirip yang terkena penyakit ini lama kelamaan akan rontok dan habis.
  • Ikan tetap aktif dan nafsu makannya juga baik.
  • Sirip bisa menguncup.
  • Warna ikan memudar.

Cara Mengobati

  1. Pisahkan ikan yangb sakit ke dalam akuarium terpisah.
  2. Berikan antibiotik / ampicillin, berikan dosis secukupnya tergantung debit air.
  3. Berikan juga methylene dan garam ikan.
  4. Setelah 3 hari, lakukan pengurasan akuarium dan ganti dengan air bersih yang baru.
  5. Apabila belum ada tanda tanda ikan sembuh, lakukan metode pengobatan penyakit ikan cupang ini dari awal.

Demikian di atas sudah kami ulas beberapa penyakit ikan cupang yang paling sering diteumui dan harus diwaspadai.

Beberapa penyakit dia atas, ada yang sangat sulit ubntuk disembuhkan apabila tidak dilakukan pengobatan dari awal timbulnya gejala, penyakit itu ialah penyakit Dropshy (sisik nanas).

Tentunya untuk menhindari penyakit di atas, kamu harus selalu menjaga kebersihan akuarium dan juga jangan sembaranagn memberikan makanan ikan cupang hidup sembarangan, karena beresiko menyebarkan bakteri di dalam akuarium.

Koi

 

Cara Budidaya Ikan Koi

Ikan Koi menjadi salah satu ikan hias terpopuler dan peminat yang cukup banyak di indonesia, pusat perkembangan ikan koi terbesar saat ini ada di Blitar.

Ikan Koi Blitar dikenal memiliki kualitas yang mumpuni dan sangat disukai oleh banyak orang, bahkan banyak orang yang rela pergi jauh jauh ke blitar hanya untuk belajar cara budidaya ikan koi di sana.

Ikan Koi saat ini menjadi primadona bagi semua orang, banyak orang yang ingin memiliki ikan hias ini dan memeliharanya sendiri di rumah.

Bahkan dari tahun ke tahun perkembangan petani ikan koi terus bertamabh secara signifikan, hal ini karena semakin banyak orang yang tertarik memelihara ikan koi, karena ikan ini memang menjadi lambang keindahan yang hakiki.

Ikan Koi pertama kali masuk ke indonesia pada saat Presiden Soekarno menerima hadiah berbagai macam ikan koi dari Pimpinan Cina. Dan hadiah ikan tersebut diberikan kepada para petani di Blitar, Jawa Timur.

Hal inilah yang membuat Blitar menjadi sentra ikan koi terbaik di indonesia dan menjadi cikal bakal tumbuhnya ikan koi lokal asal indoensia. Kepopuleran ikan koi terus meningkat sejak tahun 1960 hingga saat ini.

Bahkan jenis ikan koi sudah sangat banyak macamnya yang dihasilkan dari perkawian silang antar jenis ikan koi, yang tentunya memiliki keindahan tersendiri setiap jenisnya.

Semakin bagus warna ikan koi, tentunya harga ikan koi tersebut semakin mahal harganya, karena hal inilah sekarang sangat banyak orang yang tertarik untuk membudidaya ikan koi, tentunya untuk dijadikan sebagai bisnis ikan hias yang peluangnya masih sangat menjanjikan hingga saat ini.

Daftar Isi [sembunyikan]

  • Langkah Budidaya Ikan Koi
    • 1. Memilih Indukan Ikan Koi
    • 2. Bedakan Ikan Jantan dan Betina
    • 3. Persiapkan Kolam
    • 4. Proses Pemijahan Ikan
    • 5. Penetasan Larva Ikan
    • 6. Perawatan Burayak Ikan Koi
    • 7. Pembesaran Ikan
    • 8. Pemisahan Ikan
  • Tips Sukses Budidaya Ikan Koi
    • 1. Jaga Kebersihan Air
    • 2. Lakukan Penggantian Air Seminggu Sekali.
    • 3. Batasi Jumlah Ikan Dalam 1 Kolam

Langkah Budidaya Ikan Koi

Dan berikut beberapa yang harus dilakukan untuk budiaya ikan koi, silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

1. Memilih Indukan Ikan Koi

Peran paling penting agar budidaya ikan koi dapat berhasil adalah dengan cara memilih indukan yang bagus dan berkualitas. Tentunya apabila induknya berkualitas maka kualitas bibit ikan koi yang dihasikan akan bagus dan bernilai tinggi.

Ciri ciri ikan koi yang berkualitas, harus memenuhi kriteria berikut ini :

  • Usia sudah lebih dari 2 Tahun
  • Bentuk tubuhnya ideal dan tidak kurus.
  • Pergerakan ikan agresif dan tidak terus terusan diam.
  • Warna sisik ikan cerah dan tidak jamuran.
  • Organ tubuh lengkap atau tidak cacat.

Jika anda masih ragu dalam memilih indukannya, kamu bisa meminta kerabat yang sudah berpengalaman dalam budidaya ikan koi untuk memilihkannya dan biasanya harga koi indukan lebih mahal daripada ikan koi biasa.

2. Bedakan Ikan Jantan dan Betina

Selanjutnya kamu harus tahu cara membedakan antara ikan koi jantan dan koi betina. Berikut adalah perbedaan antara ikan jantan dan betina :

Ikan Koi Jantan

  1. Jika anda memencet anus miliki koi jantan akan keluaran cairan putih berupa sperma koi tersebut. Namun tentu saja hal ini dapat terjadi jika koi jantan tersebut sudah memiliki umur yang cukup.
  2. Rabalah pipi ikan koi jantan. Ikan koi jantan mempunyai kecenderungan memiliki pipi yang lebih kasar dibandingkan koi betina. Meskipun tidak semua ikan koi jantan memiliki pipi kasar.
  3. Ukuran tubuh ikan koi jantan cenderung memanjang dan ramping jika dibandingkan dengan ikan koi betina.
  4. Perut ikan koi jantan akan relatif lebih padat dibandingkan ikan koi betina
  5. Sirip koi jantan biasanya berbentuk setiga lancip

Ikan Koi Betina

  1. Jika anda memencet anus yang dimiliki oleh ikan koi betina, yang akan keluar adalah kotoran bukan sperma.
  2. Anda harus meraba pipi dari ikan koi betina. Umumnya ikan koi betina akan memiliki pipi yang lebih halus dibandingkan oleh ikan koi jantan.
  3. Ikan koi betina cenderung memiliki bentuk tubuh yang lebih bulat daripada ikan koi jantan. Jika dilihat secara sekilas ikan koi betina akan mempunyai bentuk yang lebih besar daripada ikan jantan
  4. Bagian perut akan terasa lebih lembek dibandingkan ikan koi jantan.
  5. Bagian sirip koi betina biasanya berbentuk bulat seperti kipas.
  6. Bagian sirip dan dada jika anda raba memiliki kecenderungan lebih halus dibandingkan koi jantan.

3. Persiapkan Kolam

Selanjutnya penyiapan kolam juga harus diperhatikan dengan baik. Untuk proses pembudidayaan ikan tidak memerlukan kolam yang terlalu luas.

Biasanya ukuran kolam pemijahan sekitar 3 x 6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm. Setelah itu juga harus diperiapkan penyedot air dan sarinagn / filter untuk menjaga kondisi air tetap bersih.

Setelah kolam sudah siap, isilah dengan air hingga ketinggiannya 40 cm. Setelah itu jangan langsung memasukan ikan ke dalamnya, diamkan selama 24 jam.

Siapkan Ijuk untuk tempat bersarangnya telur, tatalah ijuk serapi mungkin dan jepit dengan bambu lalu taruh di samping kolam. Atau bisa juga menggunakan tanaman air sebagai tempat telur ikan koi.

4. Proses Pemijahan Ikan

Setelah kolam sudah dipersiapkan, masukan indukan ikan koi, yang dimasukan terlebih dahulu indukan koi betina. Karena pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari, maka masukan indukan betina pada sore hari.

Hal ini bertujuan agar ikan bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan hal ini untuk meminimalisir ikan betina stres. Kemudian setelah 2 hingga 3 jam, barulah masukan indukan jantan ke dalam kolam pemijahan.

Masukan indukan jantan sebanyak 3 hingga 5 ekor. Dengan jumlah indukan jantan tersebut untuk meminimalisir kegagalan pembuahan telur ikan koi yang telah dikeluarkan ikan betina.

Pemijahan biasanya berlangsung pada dini hari hingga pagi hari sebelum matahari terbit. Setelah proses pemijahan selesai, segeralah angkat indukan dari kolam tersebut.

Hal ini untuk mengurangi resiko kematian telur ikan koi karena diserang ataupun dimakan oleh induknya. Setelah itu biarkan telur telur tersebut sampai menetas.

5. Penetasan Larva Ikan

Telur telur ikan yang dikeluarkan oleh ikan betina, akan menempel pada ijuk yang telah disediakan di dalam kolam. Usahakan tetap terendam di dalam air, supaya telur bisa hidup da menetas.

Jika menggunakan media tanaman, bisa diberikan pemberat agar tanaman lebih dalam dan tidak ada telur yang mati akibat kekurangan air.

Setelah 2 hari, telur telur tersebut akan mulai menetas, namun apabila suhu air terlalu dingin dapat menyebabkan telur menetas lebih lama.

Setelah telur menetas semua, angkat media penetasan ijuk ata tanaman air yang digunakan untuk tempat hidup telur ikan koi.

Larva yang baru menetas tidak perlu langsung diberikan makanan, karena masih memiliki cadangan makanan dari kuning telur ikan. Setelah 4 hari barulah burayak atau larva ikan koi membuatuhkan makanan.

6. Perawatan Burayak Ikan Koi

Makanan yang cocok untuk burayak ikan koi yang baru berusia 4 hari adalah rebusan kuning telur. Jangan diberikan secara langsung, lumatkan dengan air. Dalam memberikan makan ikan koi, jangan sampai berlebihan. Karena akan mengotori kolam.

Selain kuning telur bisa juga memberikan pakan hidup pada anakan ikan koi dengan kutu air yang telah disaring. Tentunya dengan memberi makanan ini tidak akan mengotori air.

Bila ikan sudah cukup besar, bertahap berikan kutu air yang tidak disaring, atau bisa juga memberinya dengan artemia. Setelah usia ikan 3 minggu, pindahkan ikan ke kolam pembesaran.

7. Pembesaran Ikan

Untuk membesarkan ikan, diperlukan kolam tersendiri yang ukurannya lebih besar, ukuran kolam tergantung jumlah ikan yang akan dimasukan ke dalam kolam pembesaran.

Biasanya ukuran kolam 3 x 4 meter dengan kedalaman 40 cm bisa menampung jumlah 250 hingga 300 ekor anak ikan koi.

Setelah ikan dimasukan ke dalam kolam pembesaran, ikan koi sudah bisa diberikan pelet namun yang ukurannya kecil ukuran 250 mikron.

Setiaop satu ons pelet, bisa mencukupi makanan 1000 ikan koi. Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari. Dan untuk emmbantu pembentukan warna yang cantik, sesekali berikan pakan alami, seperti cacing sutra dan artemia.

Barulah setelah usia ikan menginjak 3 bulanan, mulai berikan pakan kasar sesuai dengan takaran dan berikan makan hingg ikan kenyang.

8. Pemisahan Ikan

Proses pemisahan ini bertujuan agar kita bisa menentukan tingkat harga ikan, pemisahan ikan biasanya berdasarkan ukuran dan warna ikan.

Waktu pemisahan ini lebih baik dilakukan saat ikan sudah berusia 3 bulan, supaya kita tidak salah dalam memilihnya.

Pisahkan ikan setidaknya ke dalam 2 kolam 1 kola untuk ikan yang ukurannya besar dan warnanya bagus dan satunya lagi untuk ikan yang kecil dan warnanya kurang bagus.

Dengan pemilihan ini diharapkan akan menambah kemungkinan suksesnya budidaya yang kamu lakukan.

Tips Sukses Budidaya Ikan Koi

Berikut ini beberapa tips supaya budidaya yang kamu lakukan supaya mengurangi resiko gagal dan bisa berhasil membudidayakan ikan koi.

1. Jaga Kebersihan Air

Tentunya agar ikan koi bisa hidup dengan sehat kualitas air kolam juga harus sangat diperhatikan, untuk emnjaga air tetap terjaga kebersihannya bisa menambahkan media filter yang bisa menyaring kotoran dengan baik.

2. Lakukan Penggantian Air Seminggu Sekali.

Penggantian air ini tidak keseluruhan air diganti, namun hanya sekitar 10% hingga 15% air saja. Jangan pernah mengganti air kolam keseluruhan, karena ikan memerlukan waktu untuk beradapptasi dengan air kolam yang baru.

Bahkan resiko terbesarnya bisa menyebabkan ikan stress dan mengganggu pertumbuhan ikan dan warna ikan koi.

3. Batasi Jumlah Ikan Dalam 1 Kolam

Ikan hias koi merupakan ikan yang agresif, tentunya akan memerlukan ruang yang cukup luas untuk berenang. Dan apabila jumlah ikan terlalu banyak dalam satu kolam bisa menyebabkan ikan kesulitan hidup dan berkembang.

Nah demikian sudah artikel Cara Budidaya Ikan Koi yang dapat kami berikan, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat untuk semuanya dan sekarang kamu bisa mencoba membudidayakannya sendiri di rumah.

 

Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Manfaatkan Lahan Sekitar Rumah

Usaha budidaya lele di kolam terpal

Ikan lele adalah yang banyak dibudi dayakan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu peluang usaha dan bisnis (wirausaha) dibidang peternakan. Mengingat di Indonesia banyak sekali kuliner yang menggunakan ikan ini sebagai bahan utamanya, Maka tak heran pembudi daya ikan lele ini semakin meningkat peminatnya tahun demi tahun.

Cara membudi dayakan ikan lele di empang atau kolam beton tentunya berbeda dengan cara membudi dayakan ikan lele dengan menggunakan terpal. Dengan menggunakan terpal sebagai media budidayanya ini pastinya akan lebih hemat dan lebih mudah.

Jika Anda ingin membuka usaha budi daya ikan lele dengan menggunakan terpal, Anda dapat menyimak ulasan yang berikut ini agar tahu bagaimana cara yang melakukanya dengan baik dan benar sehingga menghasilkan panen yang berkualitas kemudian pendapatan yang menguntungkan.

Teknik Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Sebagai salah satu bentuk usaha dan bisnis yang tepat dikampung atau desa karena ketersediaan lahan yang luas, namun akhir akhir ini budidaya lele juga banyak dilakukan oleh masyarakat pinggiran kota yang memiliki lahan pas pasan disekitar rumah.

#1 Konstruksi kolam

Penggunaan kolam terpal ini pada intinya adalah untuk menekan biaya atau modal awal yang jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan membangun kolam beton. Selain itu, sistem ini akan lebih mudah dalam konstruksinya dan bisa dilakukan bongkar pasang jika menghendaki perubahan luas atau lokasi kolamnya.

Pertama bagian dalam kolam terpal terlebih dulu dicuci sampai bersih agar untuk menghilangkan bau lem atau juga bahan kimia yang bisa merusak benih ikan. Lalu kemudian, setelah dibilas dan dipastikan bersih maka harus dikeringkan selama satu hari, lalu kolam diisi dengan air hingga kedalaman 20 cm.

Setelah kolam telah terisi air selanjutnya diamkan hingga kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan juga untuk pertumbuhan fito plankton.

#2 Pemilihan Benih Unggul

Pemilihan benih lele ini pastinya harus bisa mendapatkan yang unggul dan berkualitas. Benih lele yang unggul mempunyai ciri – ciri terlihat aktif oksigenasi, gerakanya gesit dan juga agresif, ukuranya sama rata tidak jauh berbeda, dan mempunyai warna yang sedikit lebih terang.

Spesifikasi benih lele dibedakan menjadi 4 jenis diantaranya adalah:

Benih Lele Ukuran 2-3

  • Umur : 22 Hari
  • Panjang benih : + 3 Cm
  • Tinggi Tubuh : + 0,8 Cm
  • Pakan Utama : Pelet Serbuk (D-0)

Benih Lele Ukuran 3-4

  • Umur Benih lele : 35 Hari
  • Panjang benih : 5 Cm
  • Tinggi Tubuh : + 1,2 Cm
  • Pakan Utama : Pelet butiran kecil (F – 999 atau PF – 1000)

Benih Lele Ukuran 4-6

  • Umur Benih lele : 50 Hari
  • Panjang benih : 6 Cm
  • Tinggi Tubuh : + 1,3 Cm
  • Pakan Utama : Pelet butiran kecil (F – 999 atau PF – 1000)

Benih Lele Ukuran 5-7

  • Umur Benih lele : 60 Hari
  • Panjang benih : 7 Cm
  • Tinggi Tubuh : + 1,5 Cm
  • Pakan Utama : Pelet butiran kecil (F – 999 atau PF – 1000)

Untuk harga benih lele dengan ukuran di atas berkisar antara Rp 50,- hingga Rp 200,- per ekor tergantung dari banyaknya jumlah pembelian. Untuk ukuran kolam 5 m x 2 m atau 10 m2 seperti keterangan di atas dpt menampung  benih sebanyak 1000 s/d 1200 ekor, karena kisaran tebar yg ideal utk lele adalah 100 s/d 120 ekor/m2.

#3 Pengaturan Kualitas air

Air kolam lama kelamaan akan berkurang dikarena proses penguapan untuk itu perlu tambahkan air hingga tingkat air kembali sampai posisi normal.

Tingkat air 20 cm untuk bulan pertama, lalu 40 cm di bulan kedua, dan juga 80 cm pada bulan ketiga.

Warna air yang baik untuk ikan lele adalah yang berwarna hijau yang menunjukkan bahwa telah banyak micro organisme alami serta plankton sehingga kualitas air ini yang paling baik untuk ikan lele. Perlu Anda ketahui, ikan Lele tidak menyukai air jernih. Dan air akan berubah merah saat ikan sudah dewasa dan siap panen.

#4 Pemberian Pakan

Tambahkan probiotik kedalam air sesuai dengan dosis pada kemasan produk atau melalui pakan. Cara ternak lele dengan menunakan probiotik bertujuan mempercepat pertumbuhan benih, mengurangi jumlah konsumsi pakan, serta menurunkan tingkat kematian lele.

Berikan pakan pelet dengan kandungan protein 30 – 32% sebanyak 3 – 4% dari berat lele dengan frekuensi pemberian sebanyak 3 kali sehari. Berikan pakan sedikit demi sedikit dengan intensitas yang terukur.

Pemberian pakan diberikan 5 hingga 6 kali setiap hari, pemberian pakan diberi jarak sekitar 2 sampai dengan 3 jam, pemberian pakan pertama dimulai pada jam 9 pagi, sebaiknya hindari memberi pakan sebelum jam 9 pagi, karena jika terlalu pagi permukaan kolam yg masih tercemar sehingga tidak baik untuk ikan lele.

Pemberian pakan pada ternak lele jika berlebihan akan menyebabkan pertumbuhan lele menjadi buncit, bahkan pecah dikarenakan sifat alami lele yang sangat rakus.

#5 Masa Panen Lele

Ukuran ikan lele konsumsi berkisar antara 7 sampai 10 ekor isi untuk perkilonya. Pada segmen pembesaran ikan lele biasnya menggunakan benih ukuran 5-6, 7-8 atau 9-10 cm, tetapi pada kenyataanya banyak yang menggunakan ukuran 5-6 karena untuk ukuran 7-8 dan 9-10 susah mendapatkannya hal ini disebabkan semakin tingginya permintaan benih lele.

Dari benih dengan ukuran 5-7 memerlukan waktu 50 sampai 60 hari hingga dapat di panen, bahkan masa panen bisa dipercepat lagi dgn lebih sering memberikan pakan yang optimal setiap harinya.

Untuk harga ikan lele memang tidak ada standart pastinya karena tergantung dari stok dan akan berbeda untuk setiap daerahnya. Yang lebih menggiurkan adalah didaerah Nabire papua, harga ikan lele siap panen bisa mencapai Rp 60 ribu perkilonya yang mana harga ini termasuk 3x lipat dari pasaran di pulau jawa.

 

Budidaya Ikan Nila di Lahan Sempit Sekitar Rumah Dengan Cara Mudah

Budidaya ikan nila di kolam terpal

Cara budidaya atau ternak ikan nila dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah yang sempit membutuhkan kreatifitas anda dalam menerapkannya sehingga jika dapat dilakukan dengan baik, maka bisa menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan.

Ingin budidaya ikan sudah tentu medianya adalah kolam, mungkin anda masih bertanya tanya bagaimana bisa membuat media ternak sedangkan ketersediaan lahan yang begitu minim.

Saat ini orang orang sudah semakin cerdas dengan memaksimalkan keadaan yang ada agar bisa lebih efektif dengan cara paling efisien, salah satunya adalah dengan membuat kolam ikan dilahan yang sempit namun bisa menghasilkan.

Potensi budidaya (ternak) ikan nila sangat menjanjikan untuk diterjuni

Selain nilai gizi serta beragam manfaatnya untuk konsumsi, ikan nila juga memiliki poin penting di sektor ekonomi sebagai peluang usaha ternak yang sangat menjanjikan.

Potensi dan kelebihan budidaya ikan nila

  • Memiki daya tahan cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan
  • Cukup mudah beradaptasi
  • Bersifat Omnivora dan pertumbuhan terbilang cepat
  • Tahan dan kebal dari serangan penyakit dan virus
  • Berkembang biak dengan cepat

Lantas bagaimana untuk menerapkan budidaya ikan nila hitam atau merah dengan memanfaatkan lokasi yang relative sempit seperti sekitar rumah.

Sebenarnya yang paling utama adalah bisa memperoleh akses sumber air mengalir yang layak sebagai media budidaya misalkan sungai dengan aliran air bebas limbah sehingga cukup aman untuk keberlangsungan bibit ikan nantinya.

Jangan lupa simak juga ulasan terkait tentang budidaya ikan cupang sangat mudah dan menguntungkan serta artikel lainnya mengenai strategi budidaya lele di lokasi yang terbatas.

Metode paling tepat ternak ikan nila di lokasi yang sempit

Untuk dapat memulai budidaya ikan nila di area sekitar rumah yang sempit maka salah satu pilihannya adalah dengan menerapkan kolam terpal.

Kenapa kolam terpal? Ya, karena dengan menggunakan terpal anda tidak perlu mempersiapkan lahan yang terlalu luas selain itu juga tidak perlu menggali tanah terlalu dalam.

Kelebihan lainnya dengan memakai terpal anda tidak perlu terlalu sering memasok air ke kolam tersebut selama tidak ada indikasi bocor. Jadi secara garis besar menerapkan kolam terpal akan lebih hemat modal yang harus anda keluarkan.

Mempersiapkan kolam terpal

Membuat kolam terpal



Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah mempersiapkan kolam. Kolam harus dibuat dengan kedalaman kurang lebih 50-75 cm agar memberikan ruang yang cukup untuk ikan nila berkembang biak dengan sempurna.

Konstruksi kolam terpal

Jika kedalam kolam sudah mencapai 50 cm, maka anda harus memadatkan dasar kolam dan dipinggir kolam dibuat tanggul dan diperkuat dengan batu bata atau batako.

Dasar kolam juga bisa diberi batu bata agar dasar menjadi rata dan keras. Setelah itu diberi sekam yang merata dan barulah terpal bisa dipasang.

Cara ini mirip pembuatan tambak didaerah pantai untuk mencegah kehilangan air. Setelah terpal terpasang, pastikan terpal terkunci dengan baik dipinggi pinggir kolam.

Untuk memastikan agar ujung ujung terpal terkunci, beri batako atau batubata diatas pinggiran terpal agar terpal tidak mudah berubah kedudukannya bentuk yang bisa menyebabkan kebocoran air.

Setelah semua terpasang dengan baik, isi kolam dengan air. Hal ini juga sekalian untuk memeriksa apakah ada yang bocor atau tidak setelah di isi air, lalu kolam dikeringkan lagi untuk tahap persiapan berikutnya.

Penebaran bibit ikan nila serta perawatannya

Berikutnya adalah mempersiapkan bibit atau pembenihan sesuai dengan kapasitas kolam yang telah dibuat.

  • Benih ikan nila bisa dibeli dari toko benih ikan atau dari dinas perikanan
  • Benih yang bagus berukuran 5-10 cm dan pilih benih yang sehat dengan cara melihat keaktifan mereka bergerak

Setelah kolam dikeringkan kembali jangan lupa untuk memeriksa sistem pengisian serta sistem pembuangan air dan perkuat pinggiran kolam.

Taburkan lapisan dasar kolam dengan kapur sebanyak 25 gram – 1kg/m2 dan juga diberikan pupuk kandang dengan ukuran ½ KG/m2 barulah kolam kembali di isi dengan air.

Biarkan atau endapkan air tergenang selama 5-7 hari sampa tumbuh plankton sebelum bibit ikan nila disebar. Sesuai petunjuk cara ternak ikan nila adalah sebaiknya menentukan bibit yang dipilih tampak sehat dan aktif serta tidak terserang virus maupun bakteri.

Setelah memasuki 5-7 hari air kolam yang diendapkan maka anakan nila sudah bisa disebar dengan kapasitas 5-10 ekor/m2. Agar bibit ikan nila dapat tumbuh dengan cepat dan sehat maka dibutuhkan suplai pakan yang baik.

Pakan nila yang baik biasanya adalah pelet ikan dengan komposisi  protein 20% – 30%, Lemak 70% dan karbohidrat 70% serta daun-daunan.

Cukup mudah mudah bukan?, yang paling penting anda rajin memberi makan setiap hari jangan sampai terlewatkan dan ikan nila bisa dipanen setelah masa 6 bulan.

Pada saat umur 6 bulan dengan suplai pakan yang cukup, ukuran ikan nila sudah layak konsumsi dengan berat antara 400gram – 600 gram.

Apabila anda ingin mencari atau membuat indukan sendiri, maka pilihlah dari beberapa ikan nila jantan dan betina yang sehat kemudian pisahkan kedalam kolam khusus pembiakan.

Permintaan pasar terhadap ikan nila konsumsi cukup besar sehingga ini merupakan peluang bisnis wirausaha yang sangat potensial, menjanjikan dan menguntungkan untuk dijalani, bahkan hanya dengan memanfaatkan lahan sekitar rumah yang sempit menggunakan kolam terpal.

Penyakit yang sering menyerang ikan nila dan cara penanganannya

Untuk keberlangsungan usaha budidaya ikan nila anda maka sebaiknya juga mampu mengatasi atau mengantisipasi segala ancaman yang bisa datang kapan saja diantaranya ialah:

  • Ikan nila stress – Hal ini seringkali di akibatkan oleh air kolam yang tidak pernah di ganti sehingga mengakibatkan stress dan cara menanganinya ialah dengan menganti air secara berkala atau membuat sirkulasi yang baik.
  • Kurang nafasu makan – Cenderung disebabkan karena kurangnya pemberian vitamin pada ikan yang menyebab kan ikan kurang nafsu makan cara penanganannya yaitu dengan pemberian POC NASA dan HARMONIK
  • Terserang parasit – Hal ini karena zat asam yang terlalau berlebihan pada air sehingga menyebabkan ikan rentan terserang penyakit, kemudian cara penagganannya ialah dengan memisahkan ikan yang terserang penyakit pada kolam lain.

Penyakit pada ikan nila terjadi jika ikan (inang), hidup dalam lingkungan perairan yang kurang sesuai untuk kehidupan ikan, tetapi mendukung patogen untuk memperbanyak diri atau berkembang biak.

Ini akan menyebabkan perubahan secara patofisiologi pada organ-organ tubuh ikan. Timbulnya serangan penyakit ikan di kolam merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara ikan, kondisi lingkungan dan organisme penyakit.

Interaksi yang tidak serasi ini telah menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.

Melakukan tindakan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada ikan nila jauh lebih baik daripada mengobati. Dengan melakukan pencegahan setidaknya serangan penyakit ikan nila dapat ditekan seminim mungkin. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya serangan berbagai jenis penyakit pada ikan nila :

  • Pembersihan dan pengeringan dasar kolam setiap selesai panen
  • Penggunaan bibit ikan yang sehat dan bebas penyakit
  • Menghindari penebaran bibit ikan terlalu padat (melebihi kapasitas kolam)
  • Menggunakan sistem pengairan secara paralel untuk mencegah penularan dan penyebaran penyakit
  • Memelihara ikan nila dengan baik dan benar
  • Pakan diberikan dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan, sisa-sisa pakan akan mengendap didasar kolam dan menimbulkan pencemaran bau busuk pada air kolam. Hal ini dapat memicu pertumbuhan jamur dan organisme parasit penyebab penyakit pada ikan nila
  • Mengganti air kolam secara teratur.

Selain dari beberapa organisme yang menjadi penyabab penyakit pada ikan nila diatas, timbulnya beragam penyakit juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang kurang terjaga dengan baik.

Kotoran dan limbah yang mengendap pada didasar kolam juga dapat memicu keracunan pada ikan. Kemudian sisa sisa pakan serta pembusukan material organik di dasar kolam secara kimia akan menimbulkan H2S yaitu gas yang sering meracuni ikan.

 

PUFF, SOLUSI BUDIDAYA IKAN DAN SAYURAN DI PEKARANGAN TERBATAS

 




PUFF (Portable Urban Fish Farming) adalah sistem memelihara ikan dan sekaligus berkebun yang sangat praktis pada lahan pekarangan terbatas di lokasi dengan kepadatan penduduk tinggi.

Akuakultur (budidaya perikanan) merupakan salah satu subsektor yang diharapkan dapat berperan penting dalam mewujudkan misi kesejahteraan masyarakat. Perkembangan teknologi dan meningkatnya jumlah Kelompok Pembudidaya Ikan mendorong adanya inovasi dan optimalisasi teknik budidaya ikan untuk menghasilkan produksi ikan yang sebesar-besarnya dan meminimalkan biaya operasional.

Beberapa Pokdakan di Kalurahan Ngargosari mengembangkan budidaya ikan nila dan lele, namun saat ini teknik yang dikembangkan masih menggunakan metode konvensional dengan hasil produksi ikan yang belum maksimal. Selain itu, hingga saat ini sistem budidaya ikan belum diintegrasikan dengan budidaya tanaman. Selain itu, luasan kolam budidaya ikan di Ngargosari secara rata - rata hanya sedikit sehingga produksi dan produktivitas perikanan belum optimal.


Salah satu solusi untuk budidaya di lahan sempit adalah dengan melakukan apa yang dinamakan dengan Portable Urban Fish Farming (PUFF) dengan kelebihan - kelebihan antara lain :

Minim Polusi Bau

Untuk menjamin kebersihan air maka PUFF membuat sistem sirkulasi air. Di bagian bawah kolam diberi pipa dan slang untuk mengalirkan air keluar, yang kemudian ditampung dalam sebuah ember. Sisa air buangan ini kemudian digunakan untuk menyiram tanaman.

“Jadi, semua limbah itu kita manfaatkan untuk kebutuhan lain, yaitu untuk menyiram tanaman cabai. Kebetulan juga di lokasi ini kita bangun kebun cabai.”

Dengan adanya sistem sirkulasi air bisa meminimalkan dan bahkan bisa meniadakan polusi bau, yang selama ini menjadi tantangan bagi pembudidaya ikan lele. Setahun setelah adanya kolam ini, Jabal mengakui tak pernah mendapat komplain dari warga sekitar.

“Kalau pun ada bau, itu hanya sedikit dan tak cukup sejam, karena akan segera dibersihkan. Kami rutin membersihkan. Tempat pembuangannya pun kita tutup rapat. Kalau habis panen, kolam juga kita bersihkan betul hingga tidak ada kotoran yang tersisa. Kita alirkan air hingga benar-benar bersih sebeljum digunakan kembali.”

Budidaya ikan lele bukannya tanpa resiko dan tantangan. Tantangan terbesarnya adalah munculnya penyakit berupa sirip merah, ekor busuk dan kumis putih. Penyebabnya antara lain pada kondisi cuaca dan air yang kotor karena sirkulasi air terganggu.

Khusus untuk penyakit kumis putih, gejalanya bisa dilihat dari kumis ikan yang putih. Kalau sudah rontok menandakan kondisinya agak membaik. Pengobatannya selain menggunakan obat yang disebut Entroplox juga kadang memberikan garam.

Seluruh anggota kelompok aktif, dimana setiap anggota kelompok memiliki giliran mengontrol kolam dan memberi pakan. Sementara untuk pembagian keuntungan ke anggota kelompok biasanya dilihat dari kinerja mereka.

Jabal optimis budidaya ikannya ini akan berkembang pesat karena setiap hari permintaan pasar meningkat.

“Selama ini saya lihat budidaya ikan lele itu kendalanya di pemasaran. Iya jadi kalau saya pemasaran tidak ada masalah jadi ini prospeknya akan sangat bagus ke depan,” katanya.

Untuk hasil panen cabai, Jabal belum bisa merinci penghasilan mereka dari tanaman tersebut, karena masih menunggu panen pertama. Ratusan polybag berisi tanaman di tersebut terlihat sangat padat dan siap panen.

“Kebun cabai ini memang kita bikin belakangan, kita uji coba siram menggunakan limbah ikan, dan ternyata berhasil. Kalau dilihat kondisi sekarang panennya akan banyak.”

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Laboratorium Kimia Anorganik Departemen Kimia, FMIPA UGM berinisiatif menerapkan sistem Portable Urban Fish Farming (PUFF), dengan memanfaatkan proses sirkulasi air kolam dan filtrasi menggunakan zeolit dan karbon aktif, dikombinasikan dengan sistem akuaponik untuk memanfaatkan kandungan nitrogen dalam air kolam.

Pada program ini juga dilakukan pendampingan dalam budidaya ikan nila yang dikombinasikan yang dikombinasikan dengan budidaya sayuran untuk masyarakat Kalurahan Ngargosari khususnya yang tergabung dalam Pokdakan Ngudi Makmur. Program ini diharapkan turut membantu meningkatkan produksi ikan dan sayuran di lingkungan Kalurahan Ngargosari, mengembangkan teknologi budidaya ikan, sekaligus mendukung program pemerintah kalurahan dalam hal inovasi kegiatan masyarakat.

Hasil yang diperoleh dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Kalurahan Ngargosari, juga  diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat di pedukuhan lain di Ngargosari, Kapanewon Samigaluh serta merupakan bagian dari proses transfer keilmuan segenap Civitas Akademika Departemen Kimia FMIPA UGM. 

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...