Rabu, 27 Maret 2019

Trik Meningkatkan Kwalitas Nutrisi Pakan

Sumber : http://boosterfish.com/trik-meningkatkan-kwalitas-nutrisi-pakan/
Perbincangan yang menarik bagi peternak pastilah tentang pembahasan pakan ikan lelepakan ayam atau pakan ruminansia. Anda pasti sudah tahu karena biaya terbesar dari beternak ayam atau ikan mencapai 70-80% dari total biaya operasional berbudidaya.
Dan faktor kegagalan bisa dilihat dari prosentasi dibawah ini :
  • Gagal karena managemen kolam atau kandang             :            10%
  • Gagal karena pemilihan bibit atau benih                            :            10%
  • Gagal karena teknik pemberian pakan                               :               5%
  • Gagal karena faktor pemasaran                                           :            10%
  • Gagal karena kandungan nutrisi yang salah                     :            60%
  • Gagal karena faktor cuaca                                                     :               5%
Berkaitan dengan kandungan nutrisi yang tidak cukup atau salah adalah yang menduduki peringkat teratas berdasarkan observasi yang kami lakukan dalam kurun 5 tahun terakhir ini adalah  :
  1. Peternak tidak mengetahui kualitas bahan yang dibeli.
  • Bahan yang dibeli tidak sesuai dengan spek teknis. Bahan yang dibayar berkualitas A ternyata yang diterima peternak berkualitas B atau bahan oplosan berkualitas rendah.
  1. Peternak tidak mengerti menyusun formula dengan baik dan benar.
  • Peternak seringkali menafsirkan atau menyusun formula hanya berdasarkan kebutuhan kadar protein saja, padahal minimal 5 hal kadar nutrisi yang harus dicukupi yaitu kadar protein, kadar air, kadar serat, kadar lemak dan kadar abu (akan lebih baik mengetahui jumlah kandungan lysine, metionine, decarbonat fosfor, calcium, zinc dan lain-lain. Kadar abu yang terlalu tinggi sering terjadi ketika peternak menyusun ransum pakan.
  1. Peternak tidak bisa membedakan bahan yang dibeli asli atau palsu.
  • Tepung bekatul dan tepung jagung adalah yang sering dipalsukan oleh pedagang. Tepung bekatul dioplos dengan sekam, akibat permainan licik ini peternak dirugikan karena sekam tidak bisa dicerna dengan baik oleh ikan, ayam maupun bebek. Tepung jagung dioplos dengan tepung tumpi atau janggel jagung. Peternak sering menerima informasi bahwa tepung ikan yang dipesan memiliki kandungan protein 50% padahal tepung ikan tersebut kandungan protein nya dibawah 35% (tepung ikan yang jelek biasanya dioplos dengan sisik ikan dan tulang belulang ikan dan pasir laut yang halus. ) sehingga pada waktu membuat formula pakan terjadi kesalahan perhitungan dan akibatnya jumlah nutrisi yang dibutuhkan ternak jauh dari syarat kebutuhannya, akibatnya apa = ikan tak kunjung besar,  menghabiskan pakan lebih banyak. Waktu panen yang terlambat mengakibatkan biaya operasional (SDM, Listrik menjadi membengkak), hal yang paling buruk adalah kita tidak mengetahui letak kerugiannya dimana dan ini berlanjut hingga periode budidaya yang ke-2 dan ke-3 sampai akhirnya  dana sudah habis dan mimpi buruk jadi kenyataan = gulung tikar.
  1. Peternak membeli saja bahan pakan yang penting murah. Tepung gaplek, tepung polar, bungkil wijen, bungkil kedele, rajungan, tepung kepala udang yang beredar dipasar memiliki kwalitas berbeda dan diklasifikasi dengan grade A, B, C dan harga sesuai dengan kelasnya, disini anda harus kritis : teliti sebelum bertransakasi
  • Dengan alasan modal cekak atau tidak tahu peternak memberikan pakan dengan kandungan gizi ala kadarnya. Bahan pakan yang tidak sesuai dengan standard mutu tentu menjadikan nilai FCR menjadi tinggi dan masa panen menjadi lama.
  1. Peternak tidak tahu teknik pengolahan bahan pakan.
  • Pengolahan dilakukan tanpa mengindahkan standard baku pengolahan, peralatan pengohan yang tidak steril. Peternak sering malas melakukan perebusan bahan dan tidak memahami teknik fermentasi yang benar.
  1. Peternak tidak mengetahui kandungan dasar dari bahan pakan minimal protein, lemak, serat dan kadar abu.
  • Kandungan nutrisi yang tidak tepat mengakibatkan pakan tidak terserap oleh tubuh ayam dan ikan, bebek atau entok atau itik. Pakan yang tidak terserap oleh ikan bahan pakan dalam waktu 12 jam akan menjadi amoniak. Tumpukan amoniak didasar kolam mengakibatkan kualitas air akan menurun, nafsu makan ikan akan berkurang, disinilah mengapa FCR yang tinggi dan ikan akan lambat pertumbuhannya. (FCR, Food convertion Rate)
  1. Peternak tidak mengetahui apakah bahan pakan itu sudah kedaluarsa atau mengandung bahan pengawet kimia yang ternyata bahan pakan tersebut sudah tidak memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan.
  • Tahukah anda berapa lama bahan pakan yang anda beli sudah lama tersimpan didalam gudang. Benar bahwa bahan pakan yang anda beli masih terlihat wangi dan segar tapi dengan bahan pengawet kimia bahan pakan yang sudah kedaluarsa (expired) bisa mengembalikan tekstur dan warna seperti sedia kala.
  1. Jarang sekali peternak memanfaatkan analisa labor untuk meyakinkan bahwa bahan pakan masih layak dikonsumsi hewan peliharaannya.
  • Uji labor untuk skala peternakan kecil memang menjadi ribet, untuk urusan uji atau analisa laboratorium anda cukup mengenalinya dari berbagai artikel yang banyak tersebar di dunia maya.
Baiklah, beberapa kiat sederhana dan mendasar yang musti diketahui oleh kita semua.
Semua bahan yang hendak diolah menjadi bahan pakan hendaklah  :
  1. Direbus atau dikukus. Anda tidak bisa mengabaikan kegiatan ini. Perebusan atan pengukusan adalah mutlak. Gunanya adalah  :
  • Meningkatkan kadar protein.
  • Menurunkan kadar serat. (meningkatkan daya cerna)
  • Menurunkan kadar abu.
  • Perebusan yang dilakukan serentak dengan bahan lain menjadikan bahan menjadi homogen.
  • Bakteri, jamur, kotoran yang melekat pada bahan pakan akan berkurang.
  1. Fermentasi, biasanya peternak melakukan aktifitas fermentasi dengan bantuan enzim, vitamin, hormon, bakteri dan zat peningkat protein.  Fermentasi memang membutuhkan waktu lama namun cara ini sangat baik dan berguna. Fermentasi yang ditambahkan bahan seperti Enzima Star cukup ampuh dan baik dalam meningkatkan mutu pakan.
Demikian, jika anda sebelumnya sibuk mencari teknik-teknik agar ransum ternak anda bermutu dan andal, rebus atau kukus dan fermentasi adalah 2 hal yang harus anda mulai dari sekarang. Kukus dan fermentasi adalah rahasia terbesarnya.
Sebuah visual sederhana penulis contohkan bahwa kedele hasil fermentasi menjadi tempe kandungan protein tempe jauh berbeda dibandingkan dengan kedele mentah atau misalnya makan siang anda adalah tumis kangkung, tumis kangkung anda adalah hasil proses melalui perebusan, perebusan dibantu oleh air, udara (angin) dan api (panas) hasil perebusan dan tambahan beberapa bumbu jadilah tumis kangkung yang lezat. Anda akan terjangkit penyakit mencret dan diare jika mengkonsumsi kangkung atau kentang mentah. Tidak jauh beda dengan ikan, ayam dan bebek, mereka juga makhluk hidup yang menunya juga harus memiliki taste (rasa), ditata dan disajikan agar panen lebih cepat, FCR bisa ditekan, survival rate meningkat dan dalam hargapun hewan ternak anda memiliki bargaining position lebih tinggi, ikan anda akan dicari pengepul dan disukai pedagang karena ternak-ternak kesayangan anda sehat, gurih, kenyal, gempal, kuat dan organik.

Kadar Air

Apa itu kadar air ? kadar protein, kadar lemak, kadar abu sudah banyak dibahas disitus ini atau oleh para ahli. Sekarang secara ringkas saya coba memberi gambaran tentang kadar air. Dalam proses pembentukan berat atau bobot ikan atau penggemukan kadar air tidaklah berperan didalamnya. Air yang terkandung dalam suatu bahan pakan tidak bisa menjadi daging. Air bertugas dari sisi lain dalam kehidupan makhluk hidup sebagai :
*** Melancarkan proses pencernaan dan metabolisme tubuh.
***  Memasak zat-zat mentah menjadi vitamin dan pembentukan enzim-enzim, melarutkan bahan-bahan menjadi hormon dan bakteri.
***  Melaksanakan tugas hidrolisa dalam proses pembuatan konsentrat (peletting)
***  Mempercepat proses fermentasi dan sludge (pembusukan)

Menghitung kadar air

Jika anda meramu atau membuat formula, pakan ikan bawal misalnya : (asumsi 100kg)
Tepung ikan  20kg  kadar air 11% : 20×11% =2,2%
Onggok           20kg kadar air  77% : 20×75% =15,4%
Ampas tahu   30kg  kadar air  72% : 30×70%= 21,6%
Azolla              30kg  kadar air  91% : 30×91%= 27,3%
Total kadar air 66,5%. Nah, maknanya adalah total bobot pakan minus kadar air adalah 100kg-66,65 = 33,5kg. atau bobot awal pakan yang 100kg akan menjadi 33,5kg setelah anda jemur atau dikeringkan dengan mesing pengering (oven)
Jika dalam FCR ikan dihitung secara umum adalah 1 (1kg pakan akan menghasilkan bobot 1kg) atau untuk mencetak bobot ikan 100kg dibutuhkan pakan murni 100kg maka pakan anda hanya menghasilkan pada waktu panen seberat 33,5kg dalam periode yang sama.

Menghitung biaya

Tepung ikan  30kg  x Rp.8.500 = Rp.255.000
Onggok           20kg x Rp.250     = Rp.    5.000
Ampas tahu   30kg  x Rp.1000  = Rp. 30.000
Azolla              20kg  x Rp.700     = Rp. 14.000 Total modal pakan Rp.304.000.
Anda tidak bisa membagi biayanya dengan 100kg tapi pembaginya hanya 33,5kg sebagaimana sudah diterangkan diatas kadar air tidak bisa jadi daging. Rumus menghitung biaya adalah Rp.304.000 / 33.5kg = Rp.9074/kg. Ini belum dihitung penyusutan lain seperti kebocoran karung dan kelebihan pemberian pakan.
Akan timbul tanya, kalau sudah begini tentu lebih baik memakai pakan pabrik saja, ga ribet, ga repot dan ga galau akan mutu pakan yang kita buat ?, benar, sebaiknya menggunakan pakan yang sudah standard dan terjamin kecuali anda sudah menguasai teknik membuat formulasi yang tepat dan mendapatkan bahan-bahannya tidak palsu. Jalan terbaik jika tetap akan mengejar pakan murah anda bisa melakukan kreatifitas dengan beternak cacing lumbrikus, belatung atau maggot, dhapnia dan membuat silase, serta mengetahui teknik pengolahan, penambahan enzim, suplemen hormon dan vitamin dengan dosis yang tepat.
( Diatas adalah tips bagaimana memaksimalkan kinerja pakan dengan melakukan rekayasa pakan, Hal teknis lebih lanjut untuk pakan ikan anda perlu dibekali pengetahuan bagaimana Cara Membuat Pelet Apung , silahkan baca artikel berjudul dan klik link ini Cara Membuat Pelet Apungseperti  yang sudah sama-sama kita ketahui bahwa dikalangan peternak ikan lele bahwa 2 hal penting yang dibutuhkan yang pertama pelet harus terapung dan yang kedua protein minimal 31% )
Setidaknya sebuah inovasi akan menghasilkan penghematan yang signifikan. Dan jangan terlena hanya dengan pakan. Bibit, managemen budidaya, managemen transport, managemen marketing menentukan apakah FCR bisa ditekan lebih rendah lagi.
———————————————————————————-
INFO

ANALISA LABORATORIUM MESIN AGROCULTURE TREATMENT MACHINE (ATM)

PADA KOLAM INDUKAN LELE
Kami melaksanakan analisa terhadap dua kolam induk lele dengan data sebagai berikut
Luas kolam               :       2,5m x 1,5m x 0,9m
Jumlah induk            :       30 ekor per kolam
Kondisi air kolam     :       Tanpa pergantian air selama 20 hari.
Kolam yang pertama ditreatment dengan mesin ATM (baca artikel Agroculture Treatment Machine) selama 60 menit pada pagi hari dan 60 menit pada  sore hari.
Kolam yang kedua tidak ditreatment (kondisi kolam bau) parameter yang dianalisa  uji adalah :
1.   Bakteri e-colli   2.   Bakteri salmonella      3.   Bakteri colli form
4.   Nitrit                   5.   Nitrat                               6.   Amoniak
7.   Kadar oksigen terlarut (DO)
Report labor menunjukkan peningkatan kesehatan induk, jumlah larva maupun SR (survival rate) benih.
labor atm-k
Data Lab
1.  Colli form                 dari   240 cfu/100ml       menjadi  23 cfu/100ml
2.  E-colli                       dari  1200 cfu/100ml      menjadi  100 cfu/100ml
3.  Salmonella              dari  1500 cfu/100ml      menjadi  200 cfu/100ml
4.  Nitrat                         dari  1717 ppm               menjadi  1613 ppm
5.  Nitrit                          dari  0,064 ppm               menjadi   0,255 ppm
6.   Amoniak                  dari  3%                            menjadi   1%
7.   DO                             dari  2 ppm                      menjadi   4 ppm
Demikian salah satu uji coba  mesin Agroculture Treatment Machine (ATM), beberapa laporan laboratorium meng-indikasikan mesin ATM cukup memberi nilai positif mutu air pada budidaya ikan air tawar dan udang. (baca artikel menarik ini Air Ideal Untuk Habitat ikan)
Mesin ini juga sudah bertebaran diseluruh negeri. penerapan banyak dilakukan di kalangan pembudidaya  ayam potong, ayam petelor, bebek, ikan nila, kalkun, , patin, gurame, ikan hias, hewan ruminansia, pengawetan daging, ikan dan sayur, udang, dan marak digunakan di komunitas kicau mania dan burung-burung kontes dan membantu mempercepat proses fermentasi.
**************************************************************************************
Mengenal Enzima Star
No.1 dan yang pertama di Indonesia dikategori ORGANIK
bahan peningkat nutrisi khusus pakan ternak.
Enzima Star  tidak menggunakan bahan kimia (0%) hingga aman digunakan terutama bagi penggiat budidaya sistem organik.
Fungsi dan Kegunaannya  :
1. Peningkat kadar protein
2. Menurunkan kadar abu
3. Menurunkan kadar serat
4. Melunakkan tekstur  hingga memudahkan daya cerna hewan ternak.
5. Membuang bakteri dan virus yang melekat pada karena sistem penyimpanan yang terlalu lama.
6. Menghilangkan kandungan bacteri salmonella, e-colii dan vibrio.
7. Menekan tingkat pencemaran bahan  timbal (pb) , pencemaran mercury (hg) dan tembaga (cu).
8. Meningkatkan homogenitas dengan bahan lain saat difermentasi.
9. Menekan jumlah kotoran (amoniak) dalam bahan pakan.
Contoh peningkatan kandungan protein setelah diolah dengan Enzima Star
Jagung, protein 8% menjadi 18%
Ampas tahu, protein 17% menjadi 29%
Onggok atau gamblong, protein 2% menjadi 22%
Bekatul, protein 11% menjadi 19%
Tumpi, protein 2% menjadi 18%
Azolla, protein 23% menjadi 29%
Pollard, protein 16% menjadi 25%
Kopra, protein 22% menjadi 27%
Tapioka, protein 2% menjadi 22%
Analisa labor enzima star
Sungguh menakjubkan hasilnya.
labor enzima

Langkah mudah  Menggunakan Enzima Star
1. Didihkan air dalam dandang (wadah untuk mengukus)
2. Setelah air mendidih masukkan bahan pakan (kukus) setelah dicampur dengan Enzima Star selama 15-20 menit.
3. Setelah dingin simpan bahan dalam karung plastik kedap udara selama minimal 24 jam (makin lama makin baik).
4. Setelah disimpan 24 jam bahan bakan siap diberikan kepada hewan ternak anda (ayam, itik, entok, angsa, bebek, ikan, ikan hias, kambing, sapi dll) atau diolah lagi menjadi pelet dengan mesin pelet.
Anda bisa melakukan uji analisa labor untuk meyakinkan bahwa ransum pakan yang sudah diberi Enzima Star akan meningkat kwalitas nutrisinya (protein, lemak, serat, abu, TDN dan energi termetabolisme, daya cerna, kandungan timbal, amoniak dan logam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...