Minggu, 25 Februari 2018

Ciri-ciri Ikan Nila Siap Kawin Banyak

Ciri-ciri Ikan Nila Siap Kawin Banyak - Pembenihan ikan nila merupakan usaha budidaya yang sangat produktif. Meskipun jumlah telurnya relatif sedikit, namun frekuensi pemijahan ikan nila cukup sering. Ikan ini bisa dikawinkan setiap bulan, sampai usia produktifnya habis.
Ikan nila mudah memijah secara alami. Bahkan ikan ini gampang sekali memijah secara liar di kolam-kolam budidaya. Tidak seperti ikan mas atau ikan lele yang memerlukan banyak rekayasa. Pengaturan hanya diperlukan untuk mengelola agar pemijahan berlangsung terkendali.
Ciri-ciri Ikan Nila Siap Kawin Banyak
Ciri-ciri Ikan Nila Siap Kawin Banyak
Dengan pengelolaan yang tepat, pembenihan ikan nila akan menjadi usaha yang menguntungkan. Pada kesempatan kali ini akan diulas apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memulai pembenihan ikan nila.

Tempat pembenihan ikan nila

Hal pertama yang harus disiapkan dalam pembenihan ikan nila adalah penyiapan tempat atau kolam budidaya. Terdapat empat tipe kolam yang dibutuhkan untuk pembenihan ikan nila, diantaranya:
Kolam pemeliharaan indukan. Kolam ini digunakan untuk memelihara indukan jantan dan betina. Ikan jantan dan betina harus ditempatkan di kolam yang berbeda. Sehingga dibutuhkan setidaknya dua kolam pemeliharaan induk. Kolam tidak perlu terlalu luas, hnaya saja harus cukup dalam untuk ikan dewasa, sekitar 100-140 cm.
Kolam pemijahan. Kolam pemijahan digunakan untuk mengawinkan induk jantan dan betina. Jenis kontruksi kolam pemijahan ikan nila sebaiknya berlantai dasar tanah. Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan-kubangan atau kemalir.
Kolam pemeliharaan larva. Kolam ini diperlukan untuk memelihara larva ikan yang baru menetas. Tipe kolam yang digunakan bisa bak semen,  kolam tanah atau hapa. Hapa merupakan jaring yang halus seperti kelambu yang dibuat mengapung di atas kolam. Persis seperti jaring apung di danau, namun ukurannya kecil. Hapa bisa diletakan di kolam pemijahan.
Kolam pendederan benih. Kolam ini diperlukan untuk membesarkan benih ikan sampai ukuran 10-12 cm. Atau, sampai ikan nila kuat untuk dibesarkan di kolam budidaya pembesaran.

Pemilihan indukan ikan nila

Calon indukan untuk pembenihan ikan nila hendaknya menggunakan galur murni yang secara genetis memiliki sifat-sifat unggul. Dewasa ini indukan nila yang beredar di masyarakat banyak yang sudah mengalami penurunan kualitas. Untuk mendapatkan indukan yang unggul, sebaiknya cari di tempat-tempat terpercaya seperti, BBPBAT atau balai-balai perikanan setempat.
Indukan nila matang gonad atau sudah siap memijah, harganya cukup mahal. Untuk itu, kita bisa memelihara calon indukan sedari kecil hingga ikan siap untuk dipijahkan. Adapun ciri-ciri calon indukan nila yang baik adalah sebagai berikut:
Merupakan galur murni dan berasal dari keturunan yang berbeda.
Kondisinya sehat dan bentuk badannya normal (tidak cacat).
Sisik besar, susunannya rapi.
Bagian kepala relatif kecil dibandingkan badannya.
Badan tebal dan warnanya mengkilap.
Gerakannya lincah, responsif terhadap pemberian pakan.
Ikan nila betina memasuki matang gonad setelah berumur 5-6 bulan. Induk betina yang akan dipijahkan setidaknya telah mencapai bobot 200-250 gram dan untuk induk jantan 250-300 gram.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila termasuk ikan yang jumlah telurnya sedikit. Satu induk betina seberat 200-250 gram hanya mengandung telur 500-1000 butir. Dari jumlah tersebut yang menetas menjadi larva biasanya berkisar 200-400 ekor.
Masa produktivitas indukan untuk pembenihan ikan nila berkisar 1,5-2 tahun. Indukan yang sudah dibenihkan lebih dari 2 tahun sebaiknya diganti dengan yang baru. Karena kualitas dan kuantitas anakannya akan menurun. Induk ikan nila yang telah memijah siap dipijahkan kembali setelah 3-6 minggu.

Pemeliharaan indukan

Induk jantan dan betina yang disiapkan untuk pembenihan ikan nila harus dipelihara di kolam terpisah. Induk betina disatukan dengan betina lainnya, begitu pula dengan induk jantan. Padat tebar untuk kolam pemeliharaan induk sekitar 3-5 ekor/m2.
Kolam pemeliharaan induk jantan dan betina harus memiliki sumber pengairan yang berbeda (disusun seri). Buangan air dari kolam jantan tidak masuk ke kolam betina dan sebaliknya. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemijahan liar. Misalnya, sperma jantan terbawa ke kolam betina sehingga terjadi pembuahan.
Pemberian pakan untuk calon indukan sebaiknya memiliki kadar protein tinggi, lebih dari 35%. Berbeda dengan pakan ikan nila untuk pembesaran yang hanya membutuhkan kadar protein sekitar 2%. Kandungan protein yang tinggi diperlukan agar pertumbuhan gonad maksimal. Jumlah pakan yang diperlukan untuk pemeliharaan indukan sebanyak 3% dari bobot ikan per hari.
Cara atau teknik pengembangbiakan ikan nila yang biasa dilakukan yaitu melalui kegiatan budidaya. Dalam kegiatan budidaya ikan nila ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan antara lain : tahap pembesaran, tahap pemijahan dan tahap pembenihan.

Tahap Pembesaran

Yang di lakukan dalam tahap pembesaran yaitu proses pemeliharaan ikan dengan cara pemberian pakan atau makana, perawatan wadah atau kolam tempat pemeliharaan ikan tersebut, kontrol pertumbuhan ikan dan kontrol kualitas air. Tahap pembesaran dilakukan pada saat induk ikan meninggalkan anaknya atau benih setelah penetasan sampai dengan ikan tersebut menjadi dewasa atau ikan tersebut menjadi calon induk dan siap di panen.
Tahap Pemijahan
Sebelum tahap pemijahan atau perkawinan induk ikan nila, terlebih dahulu dilakukan seleksi calon induk.
Ciri-ciri calon induk ikan nila yang digunakan dalam proses pemijahan adalah sebagai berikut :

Tahap Pembenihan

Setelah proses pemijahan, telur ikan yang telah dibuahi di pungut oleh induk betina dan di kulum didalam rongga mulut untuk dieramkan. Selama mengerami telurnya induk ikan nila betina tidak makan hingga tubuhnya tampak kurus. Telur ikan nila yang dierami didalam rongga mulut induk betina akan menetas selama 2 hari anak ikan nila (burayak) yang baru menetas masih mengandung kantong kuning telur. Burayak ini akan tetap tinggal didalam mulut induknya kurang lebih 5 – 7 hari yaitu sampai kuning telurnya habis. Setelah itu burayak mulai mencari makan diluar mulut induknya. Ketika burayak itu masih lemah dan baru belajar berenang induk ikan nila masih tetap mengiring dan melindungi. Setelah burayak bisa berenang dengan kuat induk ikan nila betina mulai meninggalkan anaknya, dan selanjutnya masuk pada tahap pembesaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...