Budidaya Cacing Sutra (Tubifex Sp)
duniaair.com – Cacing sutra (tubifex sp) atau sering dikenal dengan nama cacing rambut kini mulai banyak dibudidayakan, selain cara pembudidayaan yang relatif gampang, ternyata permintaan pasar terhadap cacing ini cukup besar. Bahkan banyak yang mulai diekspor hingga ke mancanegara.
Peluang budidaya cacing sutra ini merupakan salah satu peluang usaha dengan modal kecil tetapi bisa menghasilkan untung yang berlimpah. Cacing sutra sangat dibutuhkan para peternak ikan lele dan ikan hias untuk pakan.
Syarat Hidup Cacing Sutra
Cacing sutra hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0-4 cm. Sebagai salah satu heman air tawar, air sangat berfungsi penting untuk kelangsungan hidup cacing ini. Parameter kualitas air supaya cacing ini dapat hidup secara optimal :
- pH : 5.5 – 8.0
- Suhu : 25 – 28 c
- DO : 2.5 – 7.0 ppm
- Usahakan terdapat air mengalir dengan debit yang kecil
Cacing sutra tergolong hewan hermaprodit yang berkembang biak melalui telur dengan pembuahan secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah jadi dua sebelum menetas.
Teknik Budidaya Cacing Sutra
- Persiapan Bibit Cacing Sutra
Bibit cacing sutra dapat dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam dengan catatan sebaiknya bibit cacing di karantina terlebih dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen. Cacing dikarantina 2-3 hari dengan dialiri air bersih dengan debit yang kecil dan memiliki kandungan oksigen yang cukup.
- Persiapan Media Tumbuh Cacing Sutra
Media tumbuh dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm.
- Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2 untuk sumber makanan cacing. Cacing sutra sangat menyukai bahan organik sebagai bahan makanannya.
Cara pembuatan pupuk :
- Siapkan kotoran ayam, jemur 6 jam agar kering dan gas berbahaya dapat menguap.
- Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut. Fermentor banyak terdapat di toko pertanian, perikanan, dan peternakan.
- Aktifkan bakterinya dengan cara menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300 ml air terus diamkan kurang lebih 2 jam.
- Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.
- Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari agar kotoran ayam dapat terfermentasi dengan benar.
Fermentasi
Bertujuan untuk menaikkan kandungan N-organik dan C-organik hingga 2 kali lipat. Caranya adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
Penebaran Bibit
Bibit ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter/detik (arus lamban)
Pemeliharaan Cacing Sutra
- Lahan uji coba berupa kolam tanah/terpal berukuran 8 x 1,5 m dengan kedalaman 30 cm.
- Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur (gunakan lumpur bebas limbah kimia).
- Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra.
- Pipa Air Keluar dipastikan berfungsi dengan baik.Pipa Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjang sekitar 15 cm.
- Usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan dan benda-benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam datar.
- Dasar kolam diisi dengan lumpur halus hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
- Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dan tidak terdapat lumpur yang keras.
- Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.
- Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, sebar secara merata .
- Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuai panjang pipa pembuangan.
- Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
- Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
- Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra usahakan gumpalannya terurai.
- Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruh permukaan kolam secara merata.
- Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
Pakan Cacing Sutra
Cacing sutra termasuk makhluk hidup, makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya. Cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dengan makanan yang mereka butuhkan.
Panen Cacing Sutera
Panen cacing sutera dilakukan setelah budidaya berlangsung beberapa minggu dan selanjutnya bisa dipanen setiap dua minggu sekali. Cara pemanenan cacing sutera dengan menggunakan serok halus. Cacing sutera yang masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam ember atau bak yang diisi air, kira –kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing rambut naik ke permukaan.
Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap lalu biarkan selama 6 jam. Cacing rambut yang menggerombol diatas sudah dapat dipanen. Dengan metode ini cacing sutera dapat dipanen sebanyak 30 – 50 gram/m2 per dua minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar