Nila Sultana Varian Terbaru Sukabumi
SUMBER : http://boosterfish.com/nila-sultana-varian-terbaru-sukabumi/
SELEKSI UNGGUL SALABINTANA disingkat SULTANA adalah strain terbaru ikan nila yang dihasilkan dari BBPBAT atau Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat. Penemuan galur Sultana sebenarnya telah lama sejak tahun 2001 yang lalu namun legalitas pengakuan dari Kementrian Kelautan Perikanan KKP berdasarkan keputusan Menteri No.KEP.28-MEN-2012 pada tanggal 7 juni 2012, dikembangkan dan diterima publik tahun 2013. Salut dan hormat buat Pimpinan dan team BBPBAT Sukabumi.
Prospek pasar
Sejak dipublikasikan sebagai strain nila yang terbaik dibandingkan jenis nila merah, nila gift, nila larasati, nila hitam, nila gesit, nila nirwana sontak kebutuhan akan benih nila sultana menjadi tidak terpenuhi. Sultana dianggap sebagai ikan nila masa depan.
Lebih Unggul
Nila sultana didominasi warna hitam, dalam jangka 4 bulan nila sudah memiliki bobot 200gram-250gram sedangkan nila lainnya dibobot yang sama memerlukan pemeliharaan selama 6-7 bulan. Disamping bobot yang besar nila sultana lebih tahan penyakit dan pada indukan lebih banyak menghasilkan larva. Nila sultana mampu diair tawar dan diair payau dengan kadar salinitas dan keasaman yang tinggi.
Habitat
Dalam kondisi ekstrim nila sultana mampu bertahan lebih baik dibandingkan varian lain, diair payau dengan tingkat salinitas 5ppt dan tingkat pH-6 nila masih bisa dibudidayakan. Nila ini sangat cocok bagi pemilik lahan bergambut yang banyak terdapat di seluruh kalimantan, Indragiri hulu dan indragiri hilir di propinsi Riau dan sebagian di Sulawesi. Hal ini disebabkan air payau bergambut memiliki kelebihan lain dibandingkan lahan air tawar yaitu memiliki lebih banyak pakan alami yang tersedia dan minim parasit dan bakteri.
Ikan nila akan lebih hidup maksimal ketika dilakukan sistem polikultur dengan ikan bandeng, ikan nila diketahui suka memakan jamur yang tumbuh diperairan dan secara langsung memberi efek positif ketika dibudidayakan bersama ikan bandeng. Hebatnya lagi nila bisa dipelihara dengan tebar padat yang tinggi antara 100-150 ekor permeter persegi untuk ukuran hingga 200ekor-250ekor per-meter.
Contoh sistem tebar (tinggi air 100-125cm)
- Ukuran larva ukuran 1cm = 700 ekor permeter.
- Ukuran konsumsi 4 ekor perkg = 100-150ekor permeter.
- Ukuran konsum 2-3 ekor perkkg = 30 ekor permeter.
Pakan
Pakan untuk ikan nila sultana cukup dengan kandungan protein 25%-27%, hanya dibutuhkan vitamin B12, B17 yang banyak terdapat vada singkong dan seminggu 1x diberikan hormon untuk mempercepat pertumbuhan bobot. Pemberian probiotik dapat diberikan yang memiliki kandungan lactobasilus, enzim protease, fitase, amilase, lumbrokinase dan selulose. (baca : Pakan alternatif Nila dan : Trik Meningkatkan Kwalitas Nutrisi Pakan)
Kolam Ideal
Kolam ideal untuk ikan nila adalah kolam tanah, kolam tanah banyak mengandung jasad renik, lumut dan algae sebagai pakan alami organik bagi kehidupan ikan air tawar. Kolam tanah lebih baik dibandingkan kolam terpal atau bak semen.
Titik Lemah
Titik lemah saat memelihara ikan nila jenis sultana adalah belum terpenuhi jumlah benih sultana yang dihasilkan, kendala ini sekaligus adalah potensi pasar bagi yang berminat terjun menggeluti bisnis peneyedian benih nila sultana yang masih menganga lebar.
Laris Manis di segmen pembenihan
Panggung bisnis benih nila sekarang marak dengan munculnya si Sultana yang memiliki banyak kelebihan dan jika anda menginginkan informasi teknik pembenihan dan analisa biaya dan gambaran luas lahan yang dibutuhkan (anda tinggal membuat kalkulasi yang lebih kecil jika memiliki lahan yang terbatas) kami uraikan secara singkat.
- Sediakan lahan seluas 1000m misalnya kolam ukuran 25mx40m atau 20mx50m atau 30mx30m dengan kedalaman minimal 125 cm.
- Isi kolam dengan indunkan sultana dengan perbandingan 100 ekor indukan jantan dan 500 ekor indukan betina.
- Dengan 2 point diatas akan menghasilkan benih nila sedikitnya 150.000 ekor hingga 220.000 ekor.
- Jika harga benih nila ukuran 4-7cm seharga Rp.250 per-ekor akan diperoleh nilai bruto sebesar Rp.37.500.000.
- Biaya operasional segmen pembenihan ikan nila sultana ini lebih hemat dibandingkan jika dengan jenis nila lainnya.
- Berikan hormon metil testosteron kepada benih ikan agar terjadi monoseks, sistem jantanisasi akan memperpendek waktu ditingkat pendederan dan akan lebih menghemat pakan. (Baca Trik Membuat Hormon Metil Testosteron)
- Maintenance bagi indukan nila sultana bisa diberikan pakan yang banyak mengandung lysine dan methioninedan enzim protease.
Improvisasi
Diharapkan ditengah sedang melakukan usaha pembenihan agar selalu melakukan improvisasi, terobosan, inovasi dan melakukan percobaan-percobaan dengan melakukan cross breeding atau kawin silang misalnya
- Jantan nila sultana dipijahkan dengan betina nila gesit, nila gift atau lainnya.
- Betina nila sultana dipijahkan dengan berbagai strain atau varian.
Silang KOI dengan Nila
Biasanya hasil pemijahan melalui cross breeding akan menghasilkan jenis baru yang lebih unggul, mortalitas rendah dan FCR makin ditekan. Di kecamatan Margoyoso, Pati Jawa Tengah, Eko Prasetyo, seorang pembenih nila menyilangkan jantan ikan Koi dengan betina Nila. merah Hasilnya, diperoleh anak-anak (larva) Koi lebih banyak, lebih kuat dan sehat. (baca : Persilangan Ikan KOI dengan Nila)
Pemijahan in-breeding atau perkawinan sedarah digolongkan dengan perkawinan liar dan akan menghasilkan benih kontet atau kerdil, mudah terserang penyakit dan FCR menjadi tinggidan boros pakan.
Informasi harga benih nila sultana secara umum di pulau Jawa.
- Ukuran burayak atau larva Rp.15-20 per-ekor.
- Ukuran 1-2cm Rp.15 per-ekor. Rp.35-45 per-ekor.
- Ukuran 2-3cm Rp.55-65 per-ekor.
- Ukuran 3-5cm Rp.85-100 per-ekor.
- Ukuran 4-7cm Rp.250-275 per-ekor.
(Info harga nila dan lele Baca konten ini : Harga ayam Hari Ini)
Bagaimana dengan anda, apakah anda tergiur ! silahkan pilih, segmen pembenihan atau segmen pembesaran, sebaiknya anda pilih salah satu dulu jangan dua-duanya agar anda bisa fokus dan jika terbentur dalam masalah anda segera mengetahui out-putnya dan bagaimana mengatasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar