Enzim Untuk Pakan Ikan Dan Ternak
SUMBER : http://boosterfish.com/enzim-untuk-pakan-ikan-dan-ternak/
Sifat dan pengertian enzim :
Enzim memiliki fungsi dasar mempercepat reaksi biokimia. Enzim bersifat hidrolitis, enzim tidak beracun, alami dan tidak aktif apabila reaksi sudah mencapai titik yang optimum. Enzim sebagai katalisator organik untuk mempersingkat proses reaksi kimia.
Dimana enzim berada:
Enzim terdapat secara alami pada semua organisme hidup.
Bagaimana cara enzim bekerja :
Enzim bekerja secara khusus pada substrat yang terdapat dalam bahan pakan. Agar dapat diserap dan digunakan langsung, maka molekul-molekul harus dipecah menjadi molekul sederhana yang mudah diserap. Pemecahan molekul ini akan dipercepat oleh kehadiran enzim. Enzim adalah molekul kompleks berbasis protein yang dihasilkan oleh jaringan atau sel-sel. Enzim berperan aktif dalam reaksi biokimia.
Fungsi enzim:
Tiap enzim berbeda fungsi, enzim mempercepat kecepatan reaksi kimia. Tanpa enzim, reaksi kimia akan lambat atau karena dosis enzim yang tidak tepat atau tidak mencukupi.
Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia ratusan ribu kali proses. Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat dan konsentrasi substrat atau enzim dapat berdampak pada aktivitas enzim. Enzim adalah protein yang dihasilkan oleh sel hidup yang berfungsi sebagai katalis untuk mempermudah suatu reaksi. Enzim dapat dihasilkan oleh suatu mikro-organisme diantaranya oleh beberapa jenis jamur dan bakteri. Enzim ditemukan pada tahun 1700an dan sudah diidentifikasi lebih dari 3000 nama.
Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia ratusan ribu kali proses. Zat kimia yang hadir pada awal proses biokimia disebut sebagai substrat dan konsentrasi substrat atau enzim dapat berdampak pada aktivitas enzim. Enzim adalah protein yang dihasilkan oleh sel hidup yang berfungsi sebagai katalis untuk mempermudah suatu reaksi. Enzim dapat dihasilkan oleh suatu mikro-organisme diantaranya oleh beberapa jenis jamur dan bakteri. Enzim ditemukan pada tahun 1700an dan sudah diidentifikasi lebih dari 3000 nama.
Enzim Untuk Pakan Ikan Dan Ternak
Kerja enzim dalam industri pakan ternak :
- Enzim pemecah serat
Enzim untuk meningkatkan daya cerna.
- Enzim pemecah protein
Penambahan enzim protease membantu menetralkan pengaruh negatif dari faktor anti-nutrisi dan dapat memecah protein menjadi molekul yang kecil yang dapat diserap.
- Enzim pemecah pati
Misalnya jagung, jagung merupakan sumber pati yang sangat handal.
- Enzim pemecah asam pitat.
Phospor merupakan unsur esensial yang dibutuhkan semua makhluk hidup, enzim sebagai pemecah asam pitat adalah enzim fitase.
Peran enzim untuk ransum ternak :
- Enzim memiliki kemampuan dahsyat menon-aktifkan asam fitat pada pakan, meningkatkan nilai gizi dan protein nabati pada pakan.
- Enzim memiliki cara alami yang mengubah kompleksitas pakan menjadi nutrisi yang mudah diserap pencernaan. Meningkatkan pemanfaatan nutrisi dan mengurangi biaya pakan.
- Penambahan enzim kepakan, efektif diserap oleh tubuh, meningkatkan kadar protein, menurunkan kadar abu, meningkatkan fungsi pencernaan asam amino pada ikan.
- Enzim dalam ransum untuk memperbaiki produktivitas ternak. Penambahan zat aditif seperti enzim meningkatkan nilai gizi ransum. Suplementasi enzim ke dalam ransum meningkatkan kecernaan bahan kering, lemak kasar, P, Zn, Mg, Cu, Ca, P, Mg dan Zn.
- Suplementasi enzim fitase, karbohidrase, protease, selulose disebut juga enzim kompleks dalam ransum dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum.
- Suplementasi enzim mengurangi pengaruh negatif anti nutrisi dari asam fitat, mampu menyediakan fosfor, peningkatan kandungan protein, kalsium dan seng dan mengurangi polusi dari berkurangnya limbah melalui feses. Melengkapi materi enzim dalam tubuh ternak, meningkatkan performance serta meng-eliminir faktor antinutrisi (asam fitat) yang terdapat dalam bahan baku pakan.
Sumber-sumber penghasil enzim :
- Jamur
- Aspergillus niger : protease, amilase, lipase, sellobiose, emulsin, gentianase, gentiobiase, iInulase, Invertas, maltase, melezitase, nuklease, raffinase, tannase dan zimase
- Aspergillus oryzae :
Laktase, sitase, amilase, Amidase, maltase, dekstrinase, emulsin, glukosidae, glukosidae, histozim, inulase, invertase, lesitinase, lipase, protease, rennet, sulfatase dan tannase
- Kammembertii :
Laktase, maltase, nuklease, amidase, amilase, emulsin, erepsin, inulase, invertase dan raffinase
- Trikoderma viride :
Enzim selulose yang unggul dicetak oleh jamur ini, enzim selulose bertugas menghidrolisis kristal selulose. Trikoderma viride memiliki banyak keunggulan :
- Selulase mengandung komponen yang diperlukan untuk proses hidrolisis seluruh kristal selulosa. Protein selulase dihasilkan dalam kualitas sangat tinggi.
- Selulase yang diproduksi mengandung asam-asam amino seperti : aspartat dan glutamat, serin, treonin dan
- Penisillium vermikulatum :
Jamur yang merupakan jamur penghasil enzim selulase potensial.
- Trichoderma reesei :
adalah kelompok jamur tanah sebagai penghasil selulose terbaik.
- Bakteri :
Bakeri Adalah penghasil enzim yang potensial yang menjadi faktor penting dalam produksi enzim. Enzim yang bersumber dari bakteri sudah dibuat untuk skala bisnis.
Hal-hal yang mempengaruhi kerja enzim
Suhu
Enzim membutuhkan suhu yang ideal agar dapat bekerja dengan maksimum. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Suhu ekstrim kerja enzim tidak maksimal, pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung mengalami distorsi, laju reaksi pun jadi menurun.
Enzim membutuhkan suhu yang ideal agar dapat bekerja dengan maksimum. Laju reaksi biokimia meningkat seiring kenaikan suhu. Suhu ekstrim kerja enzim tidak maksimal, pengaruh suhu yang sangat tinggi, molekul enzim cenderung mengalami distorsi, laju reaksi pun jadi menurun.
Kadar pH
Efektifitas enzim juga dipengaruhi oleh kadar pH atau derajat basa dan keasaman suhu, air dan tanah disekelilingnya. Enzim ber-kinerja baik dan stabil pada kisaran pH 6 dan 8. Kadar pH yang menguntungkan bagi enzim dipengaruhi sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Nilai pH menentukan struktur dasar enzim.
Efektifitas enzim juga dipengaruhi oleh kadar pH atau derajat basa dan keasaman suhu, air dan tanah disekelilingnya. Enzim ber-kinerja baik dan stabil pada kisaran pH 6 dan 8. Kadar pH yang menguntungkan bagi enzim dipengaruhi sistem biologis tempat enzim tersebut bekerja. Nilai pH menentukan struktur dasar enzim.
Enzim sebagai Aktivator & Inhibitor
Aktivator merupakan molekul yang membentuk enzim agar mudah terikat dengan substrat. Inhibitor adalah substansi yang cenderung menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim punya 2 kriteria berbeda dalam mengganggu fungsi enzim:
1.Competitive-Inhibitor (inhibitor-kompetitif)
2.Non Competitive-Inhibitor (Non inhibitor-kompetitif)
Inhibitor kompetitif memiliki skema yang sama dengan molekul substrat, inhibitor ini menempel pada sisi aktif enzim sehingga menutup pembentukan ikatan enzim-substrat.
Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang pasif dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini merombak struktur enzim, enzim aktif menjadi pasif.
Inhibitor non-kompetitif dapat melekat pada sisi enzim yang pasif dan membentuk kompleks enzim-inhibitor. Inhibitor ini merombak struktur enzim, enzim aktif menjadi pasif.
Contoh-contoh fungsi enzim yang penting
- Amilase :
Meningkatkan kwalitas pakan. Amilase meng-hidrolisis pati menjadi dekstrin dan gula.
- Protease :
Mengurai lemak dan meningkatkan daya cerna dan meningkatkan energi termetabolisme.
- Selulose :
- Meng-hidrolisis Selulosa menjadi glukosa dan meningkatkan rasio konversi pakan.
SELAYANG ASA
Tepung inti sawit
Di Indonesia melimpah tepung inti sawit, tepung inti sawit berpotensi sebagai pakan pilihan unggas (ayam, bebek, puyuh, itik, entok, burung, angsa) untuk menyikapi biaya pakan unggas yang mahal. Hambatan pemakaian ransum unggas dari tepung inti sawit adalah kandungan b-mannan yang tinggi. B-mannan dikelompokkan pada bahan serat anti-suplemen (nutrisi) yang mengganggu pertumbuhan unggas. Mengatasi kendala anti-nutrisi ini dapat digunakan enzim b-mannanase yang mampu menghidrolisa kadar anti-nutrisi dari b-mannan sehingga tepung inti sawit layak diberikan pada unggas hingga 30-40%.
Multi Enzim
Meng-integrasikan beberapa enzim (multi enzim) menjadi 1 (satu) kemasan enzim dengan komposisi yang ideal dimasa mendatang akan sangat membantu para penggiat agrobisnis. Kedepan industri enzim berbahan dasar dari berbagai limbah akan menjadi model kemajuan bio-teknologi dan kita lihat apakah Indonesia sukses mencanangkan zero waste.
Enzim lumbrokinase
Saat ini enzim amilase, selulose, fitase dan protease digunakan para peternak secara komprehensif dan berita terkini pemanfaatan enzim lumbrokinase dalam ransum ternak mereka sudah mulai dilakukan, penggunaan enzim lumbrokinase sebanyak 0,1% melalui proses fermentasi dengan menggunakan fermentor terbaik sudah cukup meningkatkan performa pakan. Lumbrokinase hasil fermentasi meningkatkan protein, energi termetabolisme dan menurunkan kadar abu secara drastis. Sumber enzim lumbrokinase terdapat pada berbagai spesies cacing baik cacing yang berbiak didalam tanah, diair tawar maupun diair laut.
Tujuan pemberian enzim pada pakan
Tujuan kegiatan pemberian enzim harus difahami oleh peternak, apakah sebagai bio-control (controlling) untuk mencapai keseimbangan (balancing) terhadap ransum bermutu rendah atau bertujuan sebagai bioremediasi atau sebagai suplemen tambahan dalam pakan (aditif pakan) atau tujuan khusus tertentu.
Harga enzim
Atas nama bisnis dan alasan lain banyak enzim yang beredar dijual dengan harga mahal, seyogyanya untuk tidak menjadi beban peternak para produsen enzim menjual dengan harga yang pantas, agar enzim buatan anak bangsa ini diterima dikancah agrobisnis internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar