IKAN HIAS
Sumber : https://defishery.wordpress.com/2009/11/08/primadona-ikan-hias/
Sejalan dengan lajunya pembangunan indonesia, maka perkembangan perikananpun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini dimungkinkan karena pada hakekatnya Kota Jakarta merupakan Wilayah konsumen yang potensil, sehingga sangat mendukung dalam usaha pemasarannya.
Mengamati kegiatan usaha Perikanan khususnya ikan hias tentunya tak dapat dipisahkan dengan sarana penunjang yang yang tak kalah pentingnya dengan usaha ikan hias itu sendiri yaitu “AQUARIUM” karena betapun indahnya ikan hias apabila tidak ditunjang dengan penampilan aquarium serta dekorasi yang memadai, maka sesungguhnya nilai keindahan itu telah berkurang dan ini hanya bisa dicapai melalui penanganan yang tekun dan berkelanjutan.
Untuk mengembangkan usaha ikan hias diwilayah DKI Jakarta dilaksanakan melalui Pusat Promosi Hasil-hasil Perikanan yang beralokasi di Jalan Sumenep, Jakarta Pusat.
PERLENGKAPAN AQUARIUM
- Aquarium dalam keadaan bersih dan tidak bocor
- Tanaman hdiup secukupnya
- Bahan-bahan dekorasi: pasir bersih (tidak mengandung lumpur), koraltex, akar kayu dan batu karang
- Pompa udara (aerator) sebagai alat penambah oksigen dalam air
- Lampu neon ultra violet pada malam hari dapat menimbulkan rasa alami yang mempesona
- Filter yang dihubungkan dengan aerator berfungsi sebagai penyaring kotoran dalam air
- Peralatan lainnya: slang plastik, serokan dan pembersih kaca.
TEKNIS DEKORASI AQUARIUM
- Pasir dimasukkan kedalam aquarium lalu diatur/dipadat sambil diberi percikan air secukupnya.
- Kemudian tanaman air ditanam dengan cara dibenamkan kedalam pasir (tanaman yang lebih tinggi diletakkan dibagian belakang)
- Setelah diperkirakan siap untuk didekor, maka sebelum diisi air permukaan tanaman dan pasir ditutup dengan kertas koran atau plastik. Hal ini dilakukan dengan maksud agar tekanan air tidak merusak tanaman dan tidak menimbulkan kekeruhan.
- Air dalam aqurium ditunggu sampai kotorannya mengendap, lalu ikan dimasukkan (diusahakan jenis ikan yang tidak saling memangsa)
- Tahap selanjutnya aerator dipasang sesuai ukuran aquarium, tapi bila tersedia banyak tanaman hidup, aerator cukup dipasang pada malam hari saja
- Aquarium diletakkan ditempat yang datang agar tekanan air merata dan diusahakan jangan terlalu banyak terkena sinar matahari karena akan mempercepat tumbuhnya lumut.
MAKANAN IKAN
- Makanan ikan hias air tawar terdiri dari 2 macam yaitu: makanan alami seperti kutu air (Moina) cacing rambut (Fubifek, Chironomus) dan lawa nyamuk (cuk).
- Makanana alami harus dibersihkan/dibilas terlebih dahulu dengan air bersih sebelum di berikan pada ikan dan satu hari cukup 1 (satu) kali saja
- Makanan buatan: wafer, tahu, darah ayam/kerbau/marus
- Makanan buatan sebaiknya diberikan pada saat tidak ada makanan alami
- Pemberian makanan diusahakan jangan sampai tersisa karena dapat menimbulkan pembusukan/keracunan
MANFAAT
Ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari keindahan aquarium ikan hias antara lain:
- dapat mendidik rasa cinta alami
- merupakan hiburan yang dapat mengendorkan urat syaraf serta menimbulkan rasa tentram di rumah
- menambah keindahan ruangan dan tidak memerlukan tempat yang luas
- merupakan usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan keluarga
- menjaga kelestarian sumber daya perikanan
Sumber: Dinas Perikanan, Pemerintah DKI Jakarta, Jakarta
RED BEE (red crystal)
Seekor Rp232-juta Anda mungkin terbelalak bila membaca email yang masuk ke Harlequin Aquatic, perusahaan ekspor-impor ikan hias di bilangan Bambuapus, Jakarta Timur. Surat elektronik yang datang dari Hirotaka Sato, peternak udang hias di Tokyo, Jepang, menyebutkan harga seekor red bee-udang hias baru-di negeri Matahari Terbit mencapai ?2.000. 000 atau setara Rp232-juta.
Itulah harga red bee kualitas A. Ia istimewa lantaran corak dan warna lebih mewah dibanding pendahulunya, red crystal. Lazimnya, warna merah red crystal mendominasi seluruh tubuh dengan garis putih tipis. Red bee hadir dengan tampilan warna putih bak salju hampir menutupi seluruh cangkang. Sedangkan warna merah hanya sedikit menghiasi tubuh.
Selain red bee, black bee juga menjadi incaran mania udang hias dunia. Walaupun harga seekor black bee menyamai harga red bee, si hitam itu tetap diburu. Maklum, warna hitam terang di cangkang black bee lebih keren dibanding bumble bee. Yang mencolok, warna putih lebih banyak dan mendominasi seluruh tubuh.
Kualitas warna memang mempengaruhi harga keduanya. ?Sekarang hobiis ingin warna putih yang dominan. Semakin banyak putihnya semakin mahal,? kata Hendra Iwan Putra, eksportir udang hias. Menurutnya harga bisa melonjak 2-3 kali lipat dibanding red crystal. Itulah sebabnya Hendra memboyong 400-500 red bee dan 200 black bee ke tanahair untuk diternakkan.
Perawatan khusus
Namun, untuk menghasilkan kualitas udang hias seperti red bee dan black
bee bukanlah pekerjaan gampang. Peternak di Jepang saja membutuhkan
waktu bertahun-tahun agar warna putih lebih banyak dibanding warna lain.
Namun, biasanya untuk mendapatkan red bee atau black bee pemilihan
indukan menjadi kunci sukses. Induk yang baik dipilih saat berukuran 1, 5
cm. Saat itu perbandingan warna merah dan putih di kulit telah terlihat
jelas. ?Kalau putihnya dominan berarti ia calon induk yang baik, ? kata
Jeffrey Christian, peternak udang hias.
Indukan yang baik perlu pemeliharaan intensif. Red bee dan black bee membutuhkan suhu dingin, sekitar 21-23o C, untuk mempertahankan kesehatan dan warna tubuh. Selain itu, ia menginginkan derajat keasaman air 6, 8-7, 2. Kesadahan air lunak, 0 – 1 ppm dan bebas polutan. Pakan bloodworm diberikan dengan dosis 1 batang untuk populasi 50-100 ekor, 2 kali sehari.
Ikan hias corydoras merupakan ikan hias primadona ekspor. Permintaan terhadap ikan hias ini datang dari Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Eropa. Salah seorang yang menggeluti usaha pembibitan ikan hias corydoras adalah Imam, di aquarium budidaya miliknya di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Banten.
Untuk mencapai tempat pengembang biakkan ikan hias corydoras milik imam dari Jakarta dapat mengambil arah ke Lebak Bulus. Lalu dilanjutkan ke arah Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang, Banten. Di tempat ini, Imam memiliki sekitar 700 aquarium untuk membudidayakan ikan hias corydoras.
Dari sekitar 80 spesies ikan hias corydoras, beberapa diantaranya telah dapat ditangkarkan di Indonesia. Antara lain jenis corydoras sterbey, panda, adolfoi dan albino. Corydoras adolfoi aslinya berasal dari Brazil. Permintaan dari luar negeri untuk ikan hias jenis ini bisa mencapai puluhan ribu ekor per bulan.
Proses pembibitan ikan hias dimulai dari perkawinan antara ikan jantan dan betina. Setelah dua bulan dikawinkan, satu indukan ikan corydoras dapat menghasilkan 200 hingga 500 telur. Telur akan menetas dalam waktu 3 hingga 5 hari. Dan berubah menjadi larva.
Setelah berusia 11 hari, larva berkembang menjadi anakan dan disortir, lalu ditempatkan di aquarium yang maksimal berisi 300 anak ikan. Membudidayakan ikan hias corydoras perlu ketelitian dan kesabaran, karena resiko kematiannya tinggi. Tingkat keasaman air harus dijaga pada posisi 7,2, dan suhu 26 derajat celcius.
Ikan hias corydoras harga jualnya ditentukan berdasarkan ukurannya. Permintaan paling banyak untuk jenis corydoras sterbey dan panda. Ikan yang dijual umumnya berukuran midle atau sedang. Untuk ikan corydoras sterbey, permintaan biasanya untuk ukuran panjang 2,5 centimeter. Sedangkan jenis panda ukuran panjang 2,8 centimeter.
Setiap bulannyanya, tidak kurang dari 50 ribu ekor ikan hias didistribusikan dari tempat ini. Sebagian besar untuk pasaran ekspor. Permintaan dari luar negeri biasanya paling banyak pada bulan September hingga Januari. Harga ikan hias corydoras sterbey ukuran sedang sekitar 4.500 rupiah per ekor. Sedangkan ikan corydoras panda sekitar 1.250 rupiah per ekor.(Helmi Azahari/Dv)
dari : indosiar.com
JAKARTA, KOMPAS.com – Para pembudidaya (breeder) ikan hias Neon Tetra mengaku kewalahan menghadapi permintaan ekspor. Aditya Satya, salah satu breeder di Sawangan, Depok, Jawa Barat, mengatakan permintaan dari eksportir akan ikan Neon Tetra itu dua juta ekor per bulan. “Namun, koperasi kami hanya mampu memproduksi satu juta ekor per bulan,” kata Aditya kepada KONTAN.
Pasar ekspor ikan bernama latin Paracheirodon innesi ini terbuka di Singapura, Amerika Serikat, dan Eropa. Selain sebagai ikan hias, di Eropa, ikan Neon Tetra ini diambil zat warnanya untuk bahan kosmetika. Peluang bisnis semakin manis lantaran baru Indonesia dan China yang berhasil membenihkan neon tetra.
Aditya mengatakan anakan ikan berukuran 0,8 cm yang berusia 40 hari dihargai Rp 150 per ekor. Sedang harga neon tetra berukuran 3 cm mencapai Rp 600 per ekor. Kapasitas breeding neon tetra milik Aditya berkisar 120.000-200.000 ekor sebulan.
Aditya mengaku sudah 10 tahun membudidayakan neon tetra. Dia tertarik ikan ini karena permintaannya tak pernah surut. Sejak awal budidaya sampai sekarang, harga ikan ini juga stabil. “Kalau harga ikan kardinal tetra itu bisa naik turun berkali-kali lipat,” ujarnya. (Dupla Kartini/Kontan)
Black Ghost
Tahukah kalian, ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) asalnya dari
Amazon -waw, temennya Kamen Rider Amazon neh- Ukurannya bisa sampe 1/2 m
dengan panjang rata-rata sekitar 35 cm. Kalo yang aq beli baru 5 cm-an
seh. Kayak bisa kalian liat di gambar, warnanya item (ada temennya,
namanya White Ghost-but not perfectly white- n harganya lebih mahal) di
ekornya doang ada strip putih. Karena bentuknya yang mirip pisau,
melebar di kepala, menyempit sampe ke ekor, ikan ini digolongkan ikan
pisau (Knifefishes),
Selain itu, Black Ghost juga ternyata teman seperguruan belut Listrik,
cuz ternyata bisa juga menghasilkan listrik (electric fish).Tapi ikan
ini cuma bisa menghasilkan listrik lemah (< 1V/cm), frekuensi 0.1 –
10 kHz. Mirip kelelawar yang pake sonar, ikan ini memakai listrik buat
ngenalin objek sekitarnya. Sering disarankan, agar tidak melihara 2 atau
lebih ikan ini dalam satu tempat, atau dicampur dengan ikan penghasil
listrik lainnya, karena diduga bisa mengganggu sistem radar n
navigasinya.. Lah, kasian ikan lainnya yang sekandang ma dia,
jangan-jangan diisengin n disetrum,,hehehe.. Namuuuuunn,, karena
makanannya yang g sesuai harusnya makan cacing rambut -aku kasih pelet
biasa- akhirnya cacing ini menghembuskan nafas terakhir beberapa hari
setelah aku beli,, huhuhu.. aku kuburin di depan rumah akhirnya..
Lemon Fish
Ikan kedua yang aku pelihara, yaitu ikan lemon. Mungkin dikatain begitu karena sekujur tubuhnya warnanya kuning kayak lemon,, Nama latinnya Neolamprologus leleupi,, lebih akrab disebut leleupi berasal dari danau Tangayika, Afrika. Di habitat aslinya, ikan ini hidup di pH tinggi, sekitar 7.8 sampai 9.0 dan suhu sekitar 25°C – 30°C. Tapi karena ikan” di pasaran itu hasil peranakan turunan, udah bisa beradaptasi dengan lingkunganya, maka g butuh kondisi yang seekstrim itu. Ikan ini gampang dikasi makan loh. Setelah aku beli, n bawa pulang, ikan ini paling rakus makannya dibanding yang laen. Bikin aku seneng ngasih makan,, entah mengapa, keesokan harinya ikan ini mati duluan, lebih pendek umurnya daripada Popo, bahkan belum sempet aku kasih nama.. akhirnya aku kuburin juga di depan rumah.
1620 SM, Konon pada waktu teknologi Silver Stone (Zaman Kerajaan Mataram), diselatan pantai jawa terkenal kecantikan seorang gadis yang berinisial NR (Nyi Rorokidul), hal ini membuat para pengagumnya ingin berpartisipasi menyunting gadis NR tersebut, terutama para pejabatnya dilingkungan departemen kerajaan. Hasrat ini muncul di mimpi sang Pejabat Kelautan Mataram yang dengan diam diam menuju pantai selatan……Tolah…toleh..amaan..! (Istrinya sudah minum jamu kecantikan sampai OD).
Kok nasib lagi bagus, gelap-gelap dipinggiran pantai ada yang manggil2…Pak ..nyemplungo Pak, aku disini…wee…suara alus tenaan pikirnya! nggak pakek pakaian diving si pejabat langsung nyemplung ke laut selatan…sudah tak kowaat..!
itu laut diobok-obok mulai dari cilacap sampe banyuwangi, nggak nemuin NR, si Pak Pejabat caapeek dee…! Pas dipantai ada ikan lorek menggelepar-gelepar, timbul rasa nasionalnya untuk membudidayakan ikan lorek tersebut sesuai mandat departemennya.
Ikan lorek yang nggak pernah tau namanya dan imut, rencana akan diberikan kepada Pak Mentri Kelautan Mataram karena langka untuk dilestarikan. sambil jalan…basah kuyup si ikan lorek di tenteng sampai mangap2 (Zaman dulu belum ada tas plastik di mataram, kalaupun ada mesti pakek ngajuin anggaran doeloe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar