PERIKANAN TANGKAP
Sumber : https://defishery.wordpress.com/2011/03/11/dictionary-term/
Penangkapan ikan adalah aktivitas menangkap ikan. Istilah menangkap ikan tidak berarti bahwa yang ditangkap adalah ikan, namun istilah ini juga mencakup mollusca, cephalopoda, crustacea, dan echinoderm, dan hewan laut yang ditangkap tidak selalu hewan laut yang hidup di alam liar (perikanan tangkap), tapi juga ikan budi daya. Metode yang digunakan bervariasi, seperti tangkap tangan, tombak, jaring, kail, danjebakan ikan. Istilah penangkapan ikan terkadang juga mencakup usaha penangkapan mamalia air seperti paus, sehingga berkembang istilah perburuan paus.
Berdasarkan data FAO, total pelaku usaha penangkapan ikan komersial dan budi daya adalah 38 juta orang dan memberikan pekerjaan kepada 500 juta orang secara langsung maupun tidak langsung.[1] Pada tahun 2005, konsumsi ikan yang ditangkap di alam liar per kapita adalah 14.4 kilogram per tahun, sedangkan dari perikanan budi daya adalah 7.4 kilogram.
SEJARAH
Penangkapan ikan adalah praktek yang dilakukan sejak zaman prasejarah, sekitar zaman Paleolitikum (40 ribu tahun yang lalu).[3] Analisis isotopik dari sisa tulang belulang manusia Tianyuan yang berusia 40 ribu tahun diketahui bahwa ia mengkonsumsi ikan air tawar secara berkala.[4][5] Ciri arkeolgi seperti tumpukan sampah makanan,[6] sisa tulang ikan, dan lukisan gua menunjukan bahwa boga bahari dikonsumsi sebagai cara bertahan hidup yang penting. Selama masa itu, manusia utamanya hidup sebagai pemburu pengumpul dan secara berkala berpindah. Namun di Lepenski Vir terdapat pemukiman manusia purba yang diperkirakan bersifat permanen dan mereka sangat terkait dengan aktivitas penangkapan ikan sebagai sumber utamabahan pangan.
METODE
Terdapat berbagai metode untuk menangkap ikan dan juga hewan lainnya, seperti metode tangkap tangan,tombak, jaring, kail, dan jebakan ikan. Penangkapan ikan rekreasi, komersial, dan ahli memancing dapat menggunakan berbagai metode dalam satu waktu. Pemancing rekreasi mencari kesenangan dan aktivitas olahraga dalam memancing, sedangkan penangkapan ikan komersial mencari ikan untuk tujuan keuntungan. Pemancing tradisional menggunakan metode tradisional berteknologi rendah untuk bertahan hidup, dan biasanya terdapat di negara miskin atau dipertahankan sebagai warisan budaya di negara maju dan berkembang. Sebagian besar pemancing rekreasi menggunakan metode angling dan pemancing komersial menggunakan metode jaring.
Terdapat hubungan antara berbagai metode penangkapan ikan dan pengetahuan tentang ikan dan sifatnya, termasuk migrasi ikan, bagaimana ikan mencari makan, dan habitatnya. Penggunaan metode penangkapan ikan tertentu dapat membuahkan hasil yang amat bergantung pada pengetahuan tambahan tersebut.[7] Beberapa nelayan bahkan mengikuti langit (solunar theory) karena mereka percaya pola ikan dalam mencari makan dipengaruhi posisi bulan dan matahari.
ALAT TANGKAP
Pukat Udang (Shrimp Trawl)
Pukat udang adalah jenis jaring berbentuk kantong dengan sasaran tangkapannya udang. Jaring dilengkapi sepasang (2 buah) papan pembuka mulut jaring (otter board) dan Turtle ExcluderDevice/TED, tujuan utamanya untuk menangkap udang dan ikan dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya menyapu dasar perairan dan hanya boleh ditarik oleh satu kapal motor.
Pukat Ikan (Fish Net)
Pukat Ikan atau Fish Net adalah jenis penangkap ikan berbentuk kantong bersayap yang dalam operasinya dilengkapi (2 buah) papan pembuka mulut (otter board), tujuan utamanya untuk menangkap ikan perairan pertengahan (mid water) dan ikan perairan dasar (demersal), yang dalam pengoperasiannya ditarik melayang di atas dasar hanya oleh 1 (satu) buah kapal bermotor.
Pukat Kantong (Seine Net)
Pukat Kantong adalah alat penangkapan ikan berbentuk kantong yg terbuat dari jaring & terdiri dari 2 (dua) bagian sayap, badan dan kantong jaring. Bagian sayap pukat kantong (seine net) lebih panjang dari pada bagian sayap pukat tarik (trawl). Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap berbagai jenis ikan pelagis, dan demersal. Pukat Kan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar