Cara Budidaya Ternak Lele Bioflok Bagi Pemula Terbaru
Jika anda ingin memulai usaha budidaya lele, Anda dapat menggunakan cara ternak lele bioflok yang sangat membuahkan hasil. Karena budidaya dengan cara ini, membuat biaya yang di keluarkan relative rendah. Seperti, biaya produksi dalam pembelian makan dapat ditekan, sehingga bisa hemat.
Tidak perlu khawatir jika anda memiliki lahan yang sempit. Metode ini akan tetap efektif dan dapat mendongrak produktifitas. Dengan sistem bioflok anda bisa melakukan padat tebar (tebar lele dalam kolam).
Selain itu metode ini cenderung memiliki waktu panen yang singkat berbeda dengan penggunaaan kolam biasa. Ternak lele dengan metode biofolk juga dapat dilakukan siapapun termasuk pemula seperti anda. Berikut ini cara ternak lele bioflok bagi pemula dengan baik dan benar.
Berkenalan Dengan Bioflok
Cara ternak lele bioflok adalah suatu sistem pemeliharaan ikan lele yang menumbuhkan suatu mikroorganisme, yang memiliki fungsi untuk menggelola limbah budidaya itu sendiri, hingga menjadi gumpalan kecil (floc) yang di manfaatkan langsung sebagai makanan alami.
Pertumbuhan mikrooganisme ini ditumbuhkan (dipacu) dengan cara memberikan probiotik atau kultur bakteri non pathogen, dan juga dilakukan pemasangan aerator penyuplai oksigen sekaligus untuk mengaduk air dalam kolam
Tahap Pembuatan Kolam
pembuatan kolam merupakan tahap awal, yang perlu anda siapkan adalah besi/kayu, terpal plastik, pipa paralon untuk air dapat in-out, juga pipa dan selang untuk mengalirkan udara.
Untuk cincin bawah kolam sipakan semen, pasir dan batu bata. Ini merupakan kolam terpal pasti yang dapat menekan modal. Anda bisa merangkai bahan-bahan tersebut membentuk sebuah kolam yang terdapat aerator.
Anda juga harus membuatkan-Nya atap berupa kerangka bambu atau mungkin penutup lainya, untuk menghindari air hujan dan juga panasnya matahari, agar kondisi kolam (kualitas air) dapat terkontrol.
Dalam kolam 1 meter anda bisa menebar bibit lele sebanyak 1000 ekor, jika di bandingkan dengan kolam biasa maka hanya bisa menampung 100 bibit ikan lele. Inilah yang menjadi kelebihan dari cara budidaya lele bioflok.
Tahap Pengisian Air Dan Pembuatan Flok Pada Budidaya Lele
Setelah kolam selesai dibuat, yang dilakukan adalah pengisian air. Hal tersbut di lakukan ketika semua keperluan media dalam kolam bioflok sudah terpenuhi.
Jika anda mengisi air, Isilah misalnya kedalaman dengan 20-40 cm, untuk memudahkan bibit-bibit lele bergerak. Jika air terlalu dalam maka, akan membuat bibit lele menjadi strees. Bahkan bisa mati karena tidak mampu menahan tekanan air.
Dan apabila melakukan pengisian air yang tidak terlalu banyak, akan memungkinkan pembentukan flok yang lebih cepat
Kemudian tambahkan probiotik, yang merupakan bibit bakteri pengurai zat organik yang akan menjadi flok protein dengan takaran 8 sampai 10ml/meter3.
Anda juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir gula batu juga aren ke dalam kolam, dengan takaran 50-100 ml/meter3. Molase dapat berfungsi sebagai bahan yang dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya bakteri pengurai, agar dapat berkembang secara efektif.
Pengadukan akan di lakukan 24 jam secara terus-menerus, dengan bantuan dari aerator. Anda dapat membiarkan proses ini selama beberapa hari, sehingga air benar-benar matang dan sudah terdapat flok protein di dalamnya.
Tanda air tersebut sudah matang adalah air yang telah matang akan terlihat 3 warna, berwarna kuning hijau kecoklatan, hijau namun tidak hijau, kuning namun tidak kuning .
Jadi terlihat berwarna samar tapi yang lebih dominan warna kecoklatan. Air terlihat keruh. Namun, jika di ambil sampel dalam gelas bening atau kaca akan terlihat jernih jika di diamkan.
Dan anda akan melihat endapan berwarna hijau samar kuning dan tidak pekat apabila di pegang. Jika kolam diaduk maka akan keluar kabluk yaitu berupa debu yang melayang-layang di air.
Selanjutnya terdapat pengelolaan air. Jika air sudah surut, maka anda harus menambahkan air, di mungkinkan karena air mengalami perembesan pada kolam.
Seiring dengan bertambahnya bobot pada lele. Anda harus menambahkan pakan juga probiotik 5 hari sekali, dengan konsentrasi yang di berikan 5-10 ml/meter3. Supaya dapat menjaga kestabilan bakteri agar tetap terus ada.
Tahap Penebaran Bibit Lele Bioflok
Penebaran bibit di lakukan setelah air sudah matang serta flok terbentuk (yang sudah dijelaskan diatas). Anda harus melakukan pengecekan PH air terlebih dahulu.
Jika sudah dipastikan PH dalam netral, barulah anda dapat menebar bibit lele. Anda dapat melakukan penebaran bibit lele pada malam hari atau pagi hari. Misalnya jam 5 pagi. Karena di saat tersebut air-nya sejuk.
Seperti yang di katakan anggota BBI lampung selatan, bahwa bibit yang di tebar memiliki ukuran lebih dari 7cm. Menjaga supaya lele tetap utuh. jika lele memiliki ukuran lebih besar dari 7cm, maka akan lebih tahan terhadap kondisi dan lingkungan. Jadi padat tebar/meter dapat di sesuaikan pada benih yang akan anda tebar.
Tahap Pengelolaan Makanan Pada Budidaya Ternak Lele Bioflok
Cara ternak lele bioflok yang terakhir adalah mengelola makanan atau pakan lele Biofol. Anda harus tahu kebutuhan maksiman makanan lele. Hal tersebut dapat dilihat pada saat pemberian pakan hingga tidak ada ikan yang datang atau merespon.
Apabila pakan diberikan 100% dari kebutuhan maksimal, maka tingkat efisiensi 70%. Begitu pun sebaliknya, jika pakan di berikan 70% maka tingkat efisiensi 100%. Kekurangan dari yang 70% akan di dapat dari bioflok yang berkembang di dalam kolam
Ini merupakan salah satu keuntungan dari sistem bioflok, karena dapat menekan porsi pakan yang sebenarnya. Di bandingkan dengan mengunakan kolam biasa, lele akan terbiasa atau membiasan diri untuk memakan bioflok yang ada di dalam kolam.
Perlu diingat anda harus membuat jadwal rutin waktu pemberian makan . misalnya lele di berikan pakan sehari tiga kali dengan ukuran 7-10%dari bobot lele. Kemudian tambahkan air seminggu sekali tergantung pada seberapa cepat ikan tumbuh kembang. Hingga batas ideal 100-110cm.
Anda dapat mengambil lele untuk menentukan pakan ideal yang di berikan. Hal tersebut berkisar antara7-5 dari bobot ikan.
Anda juga harus menambahkan molase, tetes tebu, gula pasir, gula batu seminggu sekali. Dengan takaran 50-100 ml/meter kubik. Ini berfungsi agar menjaga keseimbangan C/N rasio agar tetap berada pada anga diatas ½ . Moles juga dapat diganti dengan mengunakan tepung trigu atau tapioca jika molase tetes tebu sudah didapat.
pertahankan suhu kolam pada angka 280 C. Karena suhu ini sangat berpengaruh pada flok di kolam apalagi saat musim pancaroba datang. Anda juga harus mengontrol apa yang terjadi secara rutin. Dan harus dapat mengambil tindakan, apabila sesuatu terjadi, seperti berkurangnya nafsu makan pada ikan, kolam terlalu pekat. Jika semua berjalan sesuai rencana, kemungkinan hanya dalam waktu 2 bulan ikan dapat di panen.
Artikel Sebelumnya >> Cara Budidaya Ikan Lele Yang Baik Dan Benar Terbaru
Itulah cara ternak lele bioflok yang harus anda ketahui sebelum memulai berternak lele. Mungkin saat ini, anda hanya mencoba dengan membuat 1 kolam. Jika usaha anda maju, bukan tidak mungkin anda akan memiliki banyak kolam lele dengan bioflok. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar