5 Perbedaan Ikan Sidat dan Belut, Jangan Sampai Tertukar!
Belut memiliki tubuh memanjang dengan mata kecil, terdapat lapisan lendir di sekujur tubuhnya serta tidak bersirip dan bersisik seperti sidat. Sirip sidat terletak di dekat kepala yang dianggap telinga bagi sebagian orang. Sidat memiliki sisik yang unik karena berbentuk menyerupai anyaman pada bilik bambu.
2. Habitat hidup
Sidat tidak memerlukan media tumbuh berupa lumpur seperti belut dan bersifat fleksibel. Sidat mampu hidu di dua jenis perairan (asin dan tawar) dan lebih menyukai habitat dengan salinitas rendah. Kemudian Belut tidak membutuhkan kondisi geografis dan iklim yang spesifik, sehingga belut mampu hidup dalam perairan dengan kandungan oksigen rendah. Belut menyukai tempat berlumpur seperti daerah persawahan dan rawa. Belut akan mencari media baru apabila terjadi kenaikan suhu yang berlangsung lama pada media sebelumnya.
3. Jenis
Jenis belut di Indonesia terdiri dari 3 jenis yaitu belut sawah, belut rawa serta belut laut. Pada sidat, terdapat 6 jenis sidat yang telah diidentifikasi di perairan Indonesia, namun secara umum terdapat 18 spesies sidat di seluruh dunia, salah satunya Anguilla marmorata.
4. Siklus hidup
Siklus hidup sidat lebih lama dibandingkan dengan belut. Sidat dewasa biasanya berada di hulu sungai atau danau, namun sidat akan bermigrasi ke laut saat sudah matang gonad untuk memijah hingga kedalaman >6000 m dpl. Belut termasuk hewan hemaprodit (berkelamin ganda). Belut mengalami pergantian kelamin dari betina menjadi jantan ketika dewasa. Selama pergantian, belut menjadi sangat agresif sehingga belut akan memangsa sesamanya.
5. Syarat hidup optimal
Lokasi budi daya sidat sebaiknya pada kondisi tanah yang bertekstur padat dengan pH 5-7 dan dekat dengan sumber air. Pada belut, tanah lumpur yang mengandung humus merupakan tempat yang sangat baik karena substrat yang liat dapat menahan bahan organik dan air dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar