Budikdamper, Inilah Salah Satu Solusi Pangan Masa Depan
Budidaya Ikan dalam Ember atau dikenal dengan sebutan Budikdamper adalah salah satu solusi pangan masa depan yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur.
Apa itu budikdamper? Budikdamper adalah singkatan dari membudidayakan ikan dalam ember, yang dikembangkan oleh Bapak Juli Nursandi S.Pi., M.Si. dari Politeknik Negeri Lampung.
Solusi ini dilakukan mengingat keterbatasan lahan untuk budidaya ikan dan mulai berkurangnya kualitas dan kuantitas air terutama di daerah perkotaan, sehingga budikdamper menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan untuk mengatasi solusi pangan masa depan.
Budidaya ikan dalam ember dengan sistem aquaponik berpeluang meningkatkan kebutuhan akan protein hewani dan sayuran serta memudahkan masyarakat mendapatkan ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggal. Cara ini sangat baik dikembangkan di panti asuhan dan tempat-tempat pengungsian karena bencana atau daerah perkotaan yang sempit lahan tinggal.
Selain mudah dilakukan, budikdamper menggunakan media yang kecil, portabel, hemat air dan tidak membutuhkan listrik.
Terbukti dari hasil pengembangan yang dilakukan oleh Bapak Juli Nursandi dari Lampung telah membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mencoba mengembangkan sistem aquaponik dengan memelihara ikan dan menanam sayur dalam ember.
Masyarakat telah banyak mengenal Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot) untuk kemajuan pertanian di perkotaan dan tempat tinggal yang sempit. Namun untuk budidaya perikanan belum ada, sehingga oleh Juli Nursandi bersama teman-teman mengembangkan Budikdamper yang berhasil dikembangkan di daerah Lampung bahkan telah mulai diterapkan oleh banyak orang di daerah lain.
Melalui Juli Nursandi, beliau dengan sukarela membagikan cara membudidayakan ikan dalam ember dan aquaponik tanaman kangkung secara cuma-cuma melalui media sosial instagram, facebook.
Tanaman kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3. Jangan lupa perhatikan bila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang karena kangkung akan kriting dan mati. Penampakan air akan berubah menjadi warna hijau.
Perlu selalu diperhatikan dan amati nafsu makan ikan setiap hari.
Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), ikan menggantung (kepala di atas, ekor ke bawah) segera ganti air atau lakukan sipon (Penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang).
Ganti air biasanya 10-14 hari sekali. Untuk penyedotan 5-8 liter, bisa lebih atau keseluruhan bila perlu, ganti dengan air bersih. Jika kangkung membesar maka dibutuhkan air lebih banyak, tambahkan air setinggi leher ember.
Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali. Panen kangkung bisa bertahan 4 bulan.
Untuk waktu panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, bila benih bagus dan pakan baik. Perlu diketahui tingkat bertahan hidup (survival) ikan lele 40-100%.
Cara memanen ikan lele dilakukan dengan diserok atau dikuras airnya. Ikan lele bisa berkurang karena loncat terutama saat hujan atau dimakan oleh kucing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar