Panduan Lengkap Cara Budidaya (Pembesaran) Ikan Lele
(Sumber : https://www.muatartikel.com/2020/09/cara-budidaya-ikan-lele.html)
Source: Pixabay |
Usaha budidaya-nya tidaklah sulit amat, karena cuma mengandalkan ilmu pengatahuan yang mempuni serta ketekutan dalam menjalankan usaha budidaya. Nah dua faktor tersebutlah yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan (pembesaran).
Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas mengenai teknik pembesaran ikan lele
Sekarang usaha budidaya lele sudah banyak kita jumpai, bahkan mareka mampu memproduksi lele dalam jumlah banyak. Hal tersebut karena mengingat banyaknya permintaan di pasaran.
Ikan lele menjadi salah satu menu yang biasanya kita temukan hampir di semua warung makan, jadi tidak heran lagi jika ikan lele banyak peminat serta permintaannya. Ikan lele sendiri memiliki cita rasa yang enak dan tekstur daging yang lembut, itulah yang menjadikan ikan lele banyak diminati.
Baik, langsung saja ke pembahasan intinya, tanpa memperpanjang basa-basi. Berikut langkah-langkahnya
A. Persiapan lahan
Pada persiapan lahan, anda bisa menggunakan kolam tanah, terpal dan sebagainya. hal tersebut menandakan bahwasanya usaha budidaya (pembesaran) lele tidaklah rumit. Padat tebar benih harus diperhatikan, sesuai dengan luas kolamnya serta tergantung pada sistem yang digunakan.
Kolam lele dengan sistem sirkulasi
Kolam lele tanpa sistem sirkulasi
Ikan lele menjadi salah satu menu yang biasanya kita temukan hampir di semua warung makan, jadi tidak heran lagi jika ikan lele banyak peminat serta permintaannya. Ikan lele sendiri memiliki cita rasa yang enak dan tekstur daging yang lembut, itulah yang menjadikan ikan lele banyak diminati.
Baik, langsung saja ke pembahasan intinya, tanpa memperpanjang basa-basi. Berikut langkah-langkahnya
Tahapan Pembesaran Ikan Lele
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini, ada beberapa yang mencakup yaitu meliputi persiapan kolam/lahan dan pemilihan ikan lele untuk dibesarkan.A. Persiapan lahan
Pada persiapan lahan, anda bisa menggunakan kolam tanah, terpal dan sebagainya. hal tersebut menandakan bahwasanya usaha budidaya (pembesaran) lele tidaklah rumit. Padat tebar benih harus diperhatikan, sesuai dengan luas kolamnya serta tergantung pada sistem yang digunakan.
Kolam lele dengan sistem sirkulasi
- Kolam dengan ketinggian air 0,75 m, padat tebarnya 200 ekor/m2.
- Ketinggian air kolam 1,25 m, padat tebarnya 300 ekor /m2
Kolam lele tanpa sistem sirkulasi
- Kolam dengan ketinggian air 0,75 m, padat tebarnya 75 ekor/m2.
- Ketinggian air kolam 1,25 m, padat tebarnya 150 ekor /m2
- Jika anda pemula, tidak salahnya menggunakan teknik organik dengan padat tebar 100 ekor/m2.
Dengan diberlakukannya penebaran yang baik, benar serta ideal maka kegiatan pembesaran akan berlajalan sukses nantinya, karena pada tahap tersebut sangat menetukan kesuksesan dalam menjalankan usaha. Ikan akan cepat besar dan mempercepat proses pemanenan tentunya.
B. Persiapan bibit
Terdapat beberapa jenis ikan lele yang biasanya dibudidayakan yaitu lele lokal (Clarias batrachus), lele dumbo, lele sangkuriang, lele phyton dan lele mutiara. Masing-masing jenis ikan lele memiliki kelebihan dan keunggulannya masing-masing.
Adapun kriteria secara umum bibit unggul ikan lele untuk dibesarkan ialah bibit yang berkualitas adapun ciri-cirinya yaitu:
- Ciri-ciri bibit ikan lele yang berkualitas yaitu mempunyai tubuh yang ideal, kepala dan badannya terlihat normal.
- Bebas dari cacat dan tubuhnya mengkilap
- Gerakannya lincah, aktif bergerak dan sungut berseri
Setelah melalui pemilihan bibit ikan lele, tahapan selanjutnya yaitu penebaran benih ikan lele ke kolam. Sebelum dilakukannya penebaran, dipastikan air sudah terisi (kurang lebih 60 cm) dan telah dilakukan pemupukan.
Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi hari ataupun sore hari agar tidak adanya paparan sinar matahari yang berlebih dan juga untuk mencegah kematian bibit ikan lele setelah penebaran benih karena kondisi air yang panas. Pada saat penebaran perlu diberlakukan aklimatisasi atau penyesuaian kondisi fisiologis suatu makhluk hidup terhadap lingkungan barunya.
2. Pembesaran atau pemeliharaan
Setelah dilakukannya penebaran benih ikan, langkah selanjutnya yaitu proses pembesaran atau pemeliharaan. Terdapat dua poin penting dalam proses pembesaran, yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan. Air kolam pembesaran ikan lele tidak dianjurkan untuk diganti sebelum panen dan kondisi airnya harus tenang dan tergenang.Poin selanjutnya yang harus diperhatikan, yaitu pemberian pakan. terdapat banyak pakan yang bisa diberikan untuk ikan lele, seperti pellet, keong mas, plankton, usus ayam, cacing dan lainnya. Pemberian pakan dianjurkan sebanyak 5-6 kali sehari. jarak pemberian pakannya 2-3 jam serta dianjurkan tidak memberi pakan disaat hujan turun, karana dapat menyebabkan pencemaran zat asam pada pakan. Tunggulah sampai hujan reda!.
3. Pemanenan
Panen adalah tahap yang dinanti-nanti oleh setiap pembudidaya. Bagaimana tidak proses budidaya yang berlangsung sekitar 2-3 bulan lamanya. Setidaknya 7-8 ekor ikan lele memiliki berat 1 kg. Dianjurkan menggunakan peralatan panen yang berbahan licin dan halus agar kulit ikan lele tidak luka.Proses panan dilakukan dengan cara membuang air terlebih dahulu. Nah, apabila kolam sudah berkurang airnya, maka ikan siap ditangkap dan ditampung dalam suatu wadah. Anda juga bisa memanennya langsung dengan jaring tanpa membuang air terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar