Kamis, 26 Desember 2019

9 Penyakit Yang Paling Sering Kita temukan Pada Ikan Lele, Kenali Gejala dan Teknik Pengendalian Yang Tepat!! 
(Sumber : https://talitakumindonesia.blogspot.com/2017/05/9-penyakit-yang-paling-sering-kita.html)

Dalam usaha budidaya lele serangan penyakit tak pernah luput mengganggu para peternak, bahkan apabila terlambat ditangani serangan penyakit ini mampu menyebabkan kegagalan panen atau menurunkan kualitas panen.

Oleh karena itu pembudidaya sebaiknya memperhatikan gejala serangan dan faktor penyebab penyakit agar lele yang dibudiayakan dapat diobati dan diberi penanganan dengan tepat.

Biasanya ada 2 faktor yang mempengaruhi munculnya penyakit pada ikan lele, yaitu faktor internal dan faktor Eksternal. Faktor internal meliputi management pakan yang berlebihan, kualitas air yang buruk, benih yang tidak sehat. Sedangkan faktor ekternal seperti kondisi lingkungan, suhu, iklim, sumber air, wadah budidaya, dll.

Namun para pembudidaya tidak perlu khawatir penyakit pada lele dapat ditekan apabila memperhatikan kedua faktor tadi dan memanagement sebaik mungkin.

Berikut ini akan saya paparkan 9 Penyakit Pada Ikan Lele dan Cara Pengendalian Yang Tepat!! 





1. Penyakit Cotton Wall Disease



Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Flexibacter columnaris. Bakteri ini menyerang organ dalam insang. 

Gejala Yang ditimbulkan

# Gerakan ikan menjadi lambat
# Ikan biasanya mengambang di permukaan air
# Bagian tubuh lecet dan dipenuhi luka-luka
# Serta terlihat kerusakan parah pada insang

Faktor Penyebab 

^ Suhu air yang terlalu tinggi atau tidak stabil
^ Pemberian pakan yang berlebihan sehingga terjadi penumpukan pakan didasar kolam

Pencegahan

* Jaga Suhu air agar tetap berada pada kisaran 27 - 28 Derajat C dengan memberikan penutup dari batang kelapa sebagai peneduh atau dapat memasukkan arang kedalam kolam. 

*Penambahan eceng gondok atau kiambang juga berfungsi sebagai penjaga suhu air agar tetap stabil.

* Sebaiknya pemberian pakan lebih teratur dan terjadwal. Pemberian pakan jangan berlebihan sesuaikan dengan takarannya. Sebagai contoh : Jika anda memiliki 5000 ekor ikan maka pakan yang diberi adalah 50 gr/ ekor dan 2 % - 5 % berat total.

Maka 5000 ekor X 50 gr/ ekor X 2 % / 5 % = 5 kg - 12.5 Kg / hari

* Jangan terlalu banyak memberikan pakan tambahan mentah berupa ayam mati atau usus ayam.

** Sedikit tips pemberian pakan pelet 

Pemberian pakan pelet pada ikan lele disarankan untuk dibibis atau direndam dalam dengan air hangat dulu kemudian di angin-anginkan sebelum ditebar ke kolam.

Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.


Pengobatan Lanjutan 

* Buang ikan yang mati agar penyakit tidak menular

* Pemberian antibiotik Oksitetrasiklin (OTC). 

Caranya dengan mencampurkan OTC dengan pakan, takarannya 50 mg per kg pakan. Berikan selang 7-10 hari. 

Jika penyakit ikan lele ini menyerang kolam pembesaran, gantilah air kolam dua kali sehari. Pada saat pergantian air tambahkan garam dapur dengan takaran 100-200 gram per meter kubik.

2. Penyakit Akibat Jamur atau Cendawan Saprolegnia


Jamur ini menyerang ikan yang kualitas bibit yang lemah dan menempel pada tubuh ikan.

Gejala Serangan

Ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas pada daerah luka. Jamur ini menyerang hampir seluruh bagian tubuh seperti, bagian kepala, tutup insang, sirip, dan ekor.

Faktor Penyebab

^ Bibit yang tidak bagus
^ Sumber air dan kualitas nya yang buruk

Pengendalian

* Bibit dan ikan dewasa perlu direndam pada larutan Malachte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit.

* Jaga kualias air, karena kualitas air yang buruk mempercepat penyebaran penyakit.

3. Serangan Akibat Bakteri Aeromonas hydrophila dan Peseudoonas hydrophilia. 


akibat dari bakteri ini warna tubuh pada ikan berubah menjadi gelap dan ikan akan terlihat megap-megap pada permukaan kolam.

Gejala serangan

# Bakteri ini menyebabkan perut ikan menjadi gembung berisi cairan getah bening, bagian sekujur tubuh ikan penuh dengan luka-luka dan terdapat pembengkakan pada pangkal sirip ikan.

Faktor Penyebab 

* Pemberian pakan yang berlebihan sehingga terjadi penumpukan pakan di dasar kolam.

* Jaga kualitas dan suhu air

Pencegahan 

* Jaga Suhu air agar tetap berada pada kisaran 27 - 28 Derajat C dengan memberikan penutup dari batang kelapa sebagai peneduh atau dapat memasukkan arang kedalam kolam. 

* Penambahan eceng gondok atau kiambang juga berfungsi sebagai penjaga suhu air agar tetap stabil.

* Sebaiknya pemberian pakan lebih teratur dan terjadwal. Pemberian pakan jangan berlebihan sesuaikan dengan takarannya. Sebagai contoh : Jika anda memiliki 5000 ekor ikan maka pakan yang diberi adalah 50 gr/ ekor dan 2 % - 5 % berat total.

Maka 5000 ekor X 50 gr/ ekor X 2 % / 5 % = 5 kg - 12.5 Kg / hari

* Jangan terlalu banyak memberikan pakan tambahan mentah berupa ayam mati atau usus ayam.

** Sedikit tips pemberian pakan pelet 

Pemberian pakan pelet pada ikan lele disarankan untuk dibibis atau direndam dalam dengan air hangat dulu kemudian di angin-anginkan sebelum ditebar ke kolam.

Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.


Pengobatan Lanjutan 

* Buang ikan yang mati agar penyakit tidak menular


* Pemberian antibiotik Oksitetrasiklin (OTC). atau dapat diganti dengan Sulphonamid 100 mg/kg ikan/hari selama 3 - 4 hari.
Caranya dengan mencampurkan OTC dengan pakan, takarannya 50 mg per kg pakan. Berikan selang 7-10 hari. 

* Jika penyakit ikan lele ini menyerang kolam pembesaran, gantilah air kolam dua kali sehari. Pada saat pergantian air tambahkan garam dapur dengan takaran 100-200 gram per meter kubik.

4. Penyakit Cacing Trematoda Yang Diakibatkan Cacing Gryodactylus dan Dacotylogyrus. 


Cacing dactotylogyrus menyerang insang sedangkan cacing gryodactlus menyerang kulit dan sirip ikan. 

Gejala Serangan 

Ikan yang diserang mengakibatkan insang menjadi luka-luka akibatnya timbul pendarahan dan menyebabkan pernafasan menjadi terganggu.

Faktor Penyebab

* Kualitas dan sumber air yang buruk.

* Sisa-sisa kotoran ikan

Pencegahan

# Sumber air perlu diperbaiki jangan sesekali menggunakan air pH terlalu tinggi atau air PAM dan hujan.

# perlu menambahkan probiotik untuk memakan sisa kotoran ikan agar tidak menjadi penyebab penyakit. 

# pertahankan suhu air dengan menambahkan eceng gondok, kiambang, dan peneduh seperti ranting kelapa.

Pengobatan Lanjutan

Berikut ini beberapa larutan kimia yang sahabat dapat pergunakan

# Rendam ikan kedalam larutanformalin 250 cc/m3 air selama 15 menit ATAU

#Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam ATAU

# Menyelupkan tubuh ikan ke dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit ATAU

# Memakai larutan NaCl 2% selama ± 30 menit ATAU

# Dapat juga memakai larutan NH4OH 0,5% selama ±10 menit.

5. Penyakit Bintik Putih Atau White Spot Yang Disebabkan Oleh Protozoa Lchthyphyhirius multifillis. 

Protozoa L. multifillis umumnya menyerang bibit ikan lele tetapi tidak tertutup kemungkinan menyerang ikan dewasa. 

Protozoa ini menyerang bagian permukaan kulit ikan, sehingga sering kita lihat lele seperti menggosokan kulitnya ke dinding atau ke dasar kolam.

Faktor Penyebab 

# Kualitas air yang buruk

# Suhu air yang terlalu dingin

# Padat tebar yang berlebihan

Pencegahan

* Jaga Kualitas air dan pertahankan suhu pada kisaran 27-28 derajat C. Suhu kolam dapat dijaga dengan pemberian eceng gondok, kiambang, dan pelepah kelapa. Selain itu pemberian arang didasar kolam mapumenjaga suhu dan kualiats air serta arang dapat menyerap kotoran ikan.

* Sesuaikan padat tebar jangan berlebihan

* Lakukan pensortiran tepat waktu jangan menunda-nunda agar ptozoa tidak berkembang.

Pengobatan Lanjutan 

# Merendam ikan yang terkena penyakit kedalam larutan formalin 25 cc per meter kubik air ditambah dengan malacit green 0,15 gram per meter kubik selama 12-24 jam.


Kemudian ikan dimasukkan kedalam air yang bersih dan lakukan berulang-ulang selama 3-4 hari.

# Pada ikan lele yang sudah besar, penyakit ini juga bisa dihilangkan dengan memindahkan ikan ke kolam dengan suhu 28 derajat C.

6. Penyakit Tuberculosis Yang DIsebabkan oleh Bakteri Mycobacterium fortoitum. 


Bakteri ini menyerang pada bagian organ dalam ikan seperti ginjal, hati dan limpah.

Gejala Serangan

# Tubuh ikan berubah menjadi gelap

# Bagian perut membengkak

# Terdapat bintik putih disekitar permukaan mulut dan sirip

# Ikan berenang miring dan tak karuan

Faktor Penyebab

* Kualitas air yang buruk

* Suhu air dan iklim yang tidak stabil

Pencegahan

# Ikan perlu diberi vaksin agar tahan terhadap serangan penyakit.

# Sumber air harus berkualitas. Pakai air dengan pH 7.

# Pertahankan suhu air disekitar 27 - 28 derajat celcius dengan memberikan eceng gondok, kiambang, dan pelepah kelapa.

Pengobatan Lanjutan

Pisahkan ikan yang terkena penyakit lalu beri perlakuan khusu dengan penambahan terramycin dicampurkan dengan makanan dosis 5-7.5gram/100kg ikan/hari selama 5-15 hari.

7. Penyakit Channel Catfish Virus (CCV) 


Penyakit ini tergolong kedalam virus herpes 

Gejala Serangan

# Ikan yang terserang penyakit virus CCV ini akan terlihat lemas, berenang tak karuan mengitari kolam, sering terlihat mengambang tegak vertikal pada permukaan kolam.

# Terdapat pendarahan dibagian perut dan sirip.
# Terdapat bintik-bintik merah disekitar bagian bawah perut.

# Bagian perut membengkak 


# Bola mata pada ikan menonjol keluar

# Terjadi pendarahan pada otot dan sirip

# Ikan yang terserang virus CCV ini akan kehilangan nafsu makan.

Faktor Penyebab

* Padat tebar berlebihan

* Kualitas air yang menurun pH dibawah normal pH< 6

* Fluktuasi suhu dan iklim yang tidak stabil

Pencegahan

# Penebaran bibit pada kolam perlu disesuaikan dengan ukuran kolam.

# Kualitas air perlu diperhatikan, usahakan pH tetap terjaga pada pH 7 dan suhu 27-28 derajat C.

# Suhu kolam dapat dijaga dengan pemberian eceng gondok, kiambang, dan tanaman air lainnya atau dapat menggunakan arang dan pelepah kelapa.

# Pemberian pakan yang tidak berlebihan dan kualitas pakan yang baik.

# Pemberian vaksin juga perlu dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (baca aturan pakai)

Pengobatan Lanjutan

Sejauh ini belum ada obat yang terbukti ampuh untuk mengendalikan penyakit ini. Maka dari itu jaga kebersihan kolam dan kualitas air.

Selain Faktor Infeksi atau internal salah satu penyebab penyakit berasal dari faktor ekternal seperti keadaan lingkungan, suhu yang tidak stabil, kualitas air dan wadah dan pemberian pakan yang tidak sesuai dosis.

Berikut ini adalah beberapa Penyakit yang disebabkan oleh daktor ekternal.

8. Pecah Usus Reptured Intestine Syndrom (RIS)

Penyakit ini diakibatkan oleh pemberian pakan yang berlebihan sehingga mengakibatkan usus bagian tengah atau belakang pada ikan pecah.

Seperti yang kita ketahui ikan lele merupakan ikan yang tergolong sangat rakus, apapun makanan yang ada akan dimakan hingga tak bersisah.

Untuk Mencegah penyakit ini terjadi perlu adanya pebolahan atau management pakan yang benar. Pemberian pakan secara teratur dengan dosis yang tepat akan mencegah terjadinya penyakit RIS.

* Untuk managemnt pakan dan dosis pemberian pakan telah saya jabarkan diatas.

9. Penyakit Kuning atau Jaundice 


Penyebab penyakit ini dikarenakan oleh nutrisi pakan yang buruk. Salah satunya adalah pakan yang kadaluarsa atau pakan yang disimpan dengan keadaan lembab.

Beberapa pengalaman para peternak mengatakan penyakit ini juga bisa terjadi akibat pemberian jeroan dan ikan rucah-rucah secara berlebihan dan kontiniu.

Oleh karena itu pakan ikan lele perlu diselang seling agar terhindar dari penyakit kuning. Selain itu pemberian pakan dengan cara desalng-seling menjaga nafsu makan ikan tetap terkontrol sehingga ikan menjadi sehat dan bobot nya maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...