JANGAN LAKUKAN 13 KESALAHAN INI KALAU TIDAK MAU BUDIDAYA LELE ANDA RUGI BAHKAN GAGAL TOTAL!!
Sumber : https://talitakumindonesia.blogspot.com/2017/05/jangan-lakukan-13-kesalahan-ini-kalau.html
Setiap usaha budidaya pastilah menginginkan hasil produksi yang maksimal, namun sering saya temukan pada beberapa kasus banyak pembudidaya lele bukannya untung malah rugi akibat gagal panen.
Ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh pembudidaya khusus nya bagi pemula yang kelihatannya sepele alias kecil namun memberi efek besar bagi keberhasilan budidaya lele.
Penghantar : Ketahui!! Jenis-Jenis Ikan Lele Yang Dibudidayakan!!
Apa saja 13 kesalahan itu?
Mari kita lihat, sahabat boleh ambil catatan kecil atau boleh mampir lagi ke blog saya ini..
1. Bibit Ikan Yang Buruk
Bibit merupakan salah satu penunjang keberhasilan budidaya ikan. Kualitas yang buruk mengakibatkan bibit mudah mati, tidak tahan dengan perubahan iklim, dan suhu. Bibit juga akan gampang terkena penyakit.
Pastikan bibit yang anda budidayakan dari Balai Perikanan atau setidaknya dari pembudidaya profesional yang kualitas bibitnya dapat dijamin.
Sahabat boleh mengunjungi lahan tambak yang dia miliki, untuk memastikan bahwa lele yang dibudidayakannya benar-benar berkualitas.
2. Persiapan Kolam Yang Tidak Maksimal
Jika ingin membudidayakan lele sebaiknya tidak usah tergesa-gesa. Santai saja pastikan dahulu posisi kolam, kondisi kolam, apakah sudah memenuhi standard.
Sebelum ikan dimasukan pastikan kolam sudah difermentasi dengan melakukan beberapa treatment khusus.
Misalnya kolam terpal, usahakan terpal yg digunakan harus benar-benar bersih dan bebas dari bahan kimia.
Cuci dahulu kolam dengan sabun sampai bersih, lalu rendam kolam terpal selama 7-10 hari dengan menggunakan air dan bonggol pisang untuk membuang sisa-sisa zat kimia nya. Baru kolam boleh diisi air dan difermentasi.
Kolam tanah, sebaiknya lakukan penetralan tanah dengan menghilangkan zat asam nya terlebih dahulu. Penetralan dapat dilakukan dengan menggunakan kapur pertanian atau dolomit.
3. Memebri Pakan Saat Hujan
Hujan dapat mengakibatkan suhu dan kondisi air didalam kolam menjadi tidak stabil. Akibat air hujan maka pH air akan turun, sebaiknya jangan memberi pakan pada saat keadaan kolam tidak stabil karena dapat mengakibatkan ikan menjadi stress dan terkena penyakit akibatnya berujung pada kematian.
Pakan dapat diberi minimal 1 jam setelah hujan redah, tunggu keadan dan suku kolam kembali stabil.
4. Sirkulasi Air Terlalu Deras
Umumnya lele dapat hidup dan berkembang tanpa menggunakan sirkulasi air. Secara konvensional lele dibudidayakan di kolam terpal, beton, atau kolam tanah tanpa menggunakan pompa air.
Hanya pada tehknik tertentu saja lele dibudidayakan menggunakan pompa air misalnya dengan budidaya Teknik BIOFLOK dan Budidaya Red Water Sistem.
Berbeda dengan budidaya ikan mas, nila atau gurame dimana dalam pembudidayanya membutuhkan sirkulasi air yang deras agar ikan cepat besar dan lebih menyesuaikan dengan habitat aslinya.
Sirkulais air yang terlalu deras dapat mengakibatkan ikan lele menjadi stres yang ditandai dengan produksi lendir yang berlebihan, ikan menjadi lemas, nafsu makan menurun, dan akan sangat mudah terkena penyakit.
Tentunya ini akan sangat mempengaruhi biaya cost produksi karena membutuhkan biaya perawatan ekstra untuk pemulihan ikan. Bukan tidak mungkin juga ikan yang sudah terkena penyakit akan mati.
5. Penyortiran Yang Terlambat
Minimal lakukan penyortiran pada ikan 3-4 minggu sekali. Penyortiran yang telat maka akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak rata.
Ikan yang ukuran lebih besar akan sangat agresif dalam berburu makanan, alahasil ikan yang lebih kecil tidak akan kebagian makanan.
Itu sebabnya kita sering menemui ikan lele pertumbuhannya tidak rata ada yang sudah sebesar sendal eh ada yg masih seukuran jempol. Maka perlu dicatat kapan ikan ditebar dan catat kapan akan disortir lagi.
Sebaiknya dalam satu siklus bidiaya penyortiran dilakukan 2-3 kali sampai panen, sesuai dengan ukuran permintaan pasar.
Perlu diperhatikan dalam budidaya lele jangan hanya membuat satu kolam saja, karena pada saat pensortiran anda akan kewalahan. Siapkan kolam lebih dari 2 dan usahakan kolam tersebut sudah difermentasi terlebih dahulu dan sudah ready, ikan siap dimasukan.
6. Pemberian Pakan Jeroan Secara Kontiniu atau Terus Menerus.
Pakan jeroan seperti usus ayam atau ikan, sangat baik untuk si kumis, selain harga yang murah dapat juga meningkatkan bobot pertumbuhan ikan.
Namun perlu di perhatikan pemberian pakan jeroan secara kontiniu dapat menyebabkan penyakit tertentu pada ikan seperti penyakit kuning.
Maka dari itu pemberian pakan perlu diselang seling agar lele tetap sehat. Logika sederhana saja sama halnya dengan manusia jika makan ayam tiap hari pasti bosan juga, benar tidak? hehee
Beri perhatian khusus bagi si kumis karena dia berharga buat anda. Berharga dalam menambah income. hahaha
7. Kualitas Pakan Yang Buruk
Si kumis termasuk ikan yang rakus, apa aja pakan yang masuk langsung diumbat. DISIKAT habis!!
Tapi perlu sahabat perhatikan jangan sembarangan memberi si kumis pakan, mentang-mentang rakus. Kualitas pakan perlu diperhatikan.
Jangan pernah memberi pakan yang sudah kadaluarsa atau sudah jamuran.
8. Cara Pemberian Pakan Pelet yang Salah
Bagi pembudidaya pemula cara pemberian pelet pada si kumis perlu diperhatikan. Jangan asal main tebar saja sekehendak hati.
Perlu diketahui karakteristik pelet pada saat dimasukkan kedalam air, pelet akan mengembang. Nah sebaiknya sebelum ditebar kedalam kolam sebaiknya perciki pelet yang akan diberi dengan air hangat agar pelet mengembang.
Banyak pembudidaya pemula tidak mengetahui hal ini, itu sebabnya banyak ikan lele yang mati dengan keadaan perut membengkak atau kembung.
9. Tidak Memberi Vaksin
Ikan lele juga perlu mendapatkan vaksin agar daya tahan tubuh lebih kuat. Banyak pembudidaya mengabaikan hal ini, alahasil ketika suhu dan keadaan kolam tidak stabil si kumis mudah terserang penyakit.
Hal ini pasti sangat merugikan bukan?
Vaksin dapat dibuat sendiri, atau dibeli di toko ternak.
Manusia aja diber vaksin agar daya tubuhnya kuat, begitu juga dengan ayam, masa lele gak??
10. Tidak Melakukan Adaptasi Dulu Sebelum Bibit Ditebar Dikolam
Ini juga penting diperhatikan, biasanya ikan yang baru pindah dari suatu tempat atau daerah akan mengalami stress dalam perjalanan, selain itu si kumis juga tidak dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan baru nya.
Biasanya bibit ikan yang tidak mengalami proses adaptasi akan banyak mati pada saat berumur 1-2 minggu.
Maka dari itu proses aklimatisasi atau adaptasi perlu dilakukan.
Caranya bibit ikan lele yang baru datang jangan langsung ditebar di kolam. Masukkan ikan yang masih didalam plastik kedalam kolam biarkan dahulu 1-2 jam.
Setelah itu buka penutup plastik biarkan ikan keluar perlahan dari plastik beserta airnya.
* Puasakan dulu bibit 2-3 hari baru diberi makan.
11. Padat Tebar Terlalu Tinggi
Banyak kasus budidaya lele akibat dari padat tebar terlalu tinggi si kumis rentan terkena berbagai penyakit.
Jika padat tebar terlalu tinggi si kumis akan berebut makan dan pasti tidak semua mendapat porsi makan yang sama, alahasil pertumbuhan menjadi tidak seragam dan ini mengakibatkan lele menjadi kanibal alias memangsa lele yg ukurannya lebih kecil.
Padat tebar yang baik biasanya untuk ukuran 3m*4m mampu menampung 2500-3000 bibit lele.
*Padat tebar dapat disesuaikan
12. Management Pakan Yang Tidak Baik
Hal ini perlu diperhatikan. Jangan sesekali memberi pakan berlebih pada si kumis.
Pakan sisa akan mengendap di dasar kolam dan menjadi racun. Sisa-sisa pakan akan menaikkan pH kolam karena bersifat amoniak.
Tentunya ini akan menjadi sarang penyakit bagi si kumis.
Perlu diperhatikan management pakan yang baik. Berilah si kumis pakan teratur, sesuai dengan takar dan umur si kumis.
13. Sterilisasi Peralatan dan Kolam
Setelah panen perlu diperhatikan kebersihan peralatan dan kolam. Sebelum memasukkan bibit baru, ada baiknya terpal perlu dilakukan treatment dahulu agar penyakit yang ada pada ikan terdahulu tidak ikut terbawa.
Selain itu peralatan yang digunakan perlu disterilisasi dengan mennggunakan alkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar