Senin, 30 Desember 2019

Ternak Lele Bioflok Untuk Pemula


Sama seperti artikel yang saya tulis sebelumnya tentang Ikan Lele, kali ini kita akan fokus di salah satu metode dalam budidaya, yaitu secara Bioflok.
Bioflok pada Lele sendiri yaitu sebuah metode ternak lele yang menggunakan sistem pemeliharaan ikan lele yang sudah lama populer digunakan di negara-negara maju seperti Jepang dan Australia, dengan menumbuhkan Mikroorganisme pada sistem ini yang berfungsi sebagai pengelola limbah ikan lele itu sendiri. Limbah lele bisa terdiri dari kotoran lele, sisa-sisa makanan dan lainnya yang jika tidak diolah maka limbah tadi akan berubah menjadi racun bagi ikan lele, salah satunya adalah Amonia.

Limbah ikan lele nantinya akan diubah menjadi bentuk gumpalan-gumpalan kecil atau dengan nama lain flok/floc. Yang kemudian dapat berguna sebagai pakan ikan lele alami.
Dan untuk menumbuhkan Mikroorganisme tadi dapat dipacu dengan pembentukan kultur bakteri non pathogen atau probiotik dan dengan didukung oleh aerator yang menyuplai oksigen sekaligus sebagai sirkulasi pada air kolam.
Sistem Bioflok ini tidak hanya digunakan pada ternak lele saja, tetapi juga bisa digunakan oleh para peternak udang air tawar.

Keuntungan dari sistem Bioflok diantaranya :

  • Bioflok mengubah limbah ikan lele menjadi Protein (pakan).
  • Menghemat biaya pakan ikan itu sendiri.
  • Kualitas ikan lebih baik.
  • Kolam mudah dibersihkan.
  • Tingkat kematian ikan rendah.
  • Mudah dikelola.
  • Proses panen ikan yang praktis.
  • Lebih ramah lingkungan karena tidak menimbulkan bau yang menyengat pada lingkungan.

Tahap-tahap dalam Ternak Lele Sistem Bioflok

Pembuatan Kolam Bioflok

Bahan bahan yang perlu dipersiapkan :

  • Pipa Paralon
  • Rangka Besi 6 mm.
  • Pasir dan Semen
  • Batu Bata
  • Cat
  • Perlak
  • Terpal
  • Mesin Aerator dan Selang
Gelembung yang dihasilkan oleh aerator

Langkah pembuatan kolam lele bioflok:

  • Paralon untuk Saluran Pembuangan (Pipa Paralon, Sambungan L Paralon)
pemasangan pipa pembuangan
pemasangan pipa pembuangan
Digunakan saat pengurasan ketika panen atau penggantian air kolam, untuk panjang paralonnya bisa menyesuaikan dengan lebar dan peletakan saluran pembuangan. (untuk peletakan saluran pembuangan diposisikan di  bagian tengah  dari kolam). Pipa pembuangan lalu dibenamkan kedalam tanah.
  • Pembuatan Kerangka Kolam (Rangka Besi, kawat/ bisa dengan di Las)
Terbuat dari rangkaian rangka besi ukuran 6 mm. yang dirangkai berbentuk tabung lingkaran dengan luas ideal 1 m3 yang nantinya berfungsi sebagai penopang kolam lele berjumlah 1000 ekor. Selelah dirangkai, lalu beri sentuhan akhir dengan mengecat rangka tadi agar tahan karat, awet dan memperindah tampilan kolam nantinya.
  • Pondasi Kolam (Batu Bata, Pasir, Semen)
Bertujuan Memperkokoh rangkaian kolam agar lebih tahan lama dan awet, dibangun dan disatukan dengan rangka kolam menyesuaikan dengan luas lingkaran rangkaian rangka besi yang telah dirangkai dan diberi jarak sisa sebesar 5-10 cm sebagai pengokoh bagian luar kolam.
  • Pemasangan Terpal (Terpal, perlak)
detail kolam bioflok
http://satuilmusejutaumat.blogspot.com
Yang perlu diperhatikan pada pemasangan ini yaitu pelubangan terpal dan perlak untuk saluran pembuangan yang terletak di bagian tengah kolam. Perlak hanya dipasang di bagian dasar kolam mengantisipasi kerikil, bagian-bagian semen yang kurang halus agar tidak menggores terpal nantinya. Setelah siap, selanjutnya pasang terpal pada bagian dalam rangka, untuk mengunci terpal pada rangka bisa memakai kawat kecil atau dengan tali.
  • Saluran Pembuangan Kolam (pasir, semen, bata)
Intinya kita membuat selokan yang terhubung dari pipa pembuangan ke lokasi yang sudah dipersiapkan sebagai tempat penampungan limbah.
Perlu diperhatikan, kolam sebaiknya diberi penutup/atap agar kolam terhindar dari paparan terik matahari dan guyuran air hujan, karena dapat mengubah mutu air kolam menjadi tidak layak/tidak cocok dengan ikan lele.

Persiapan Kolam 

Persiapan Air

Pengisian air kolam untuk pertama kali diisi dengan air setinggi 4/5 dari tinggi kolam sekitar 80-100 cm, lalu taburi air kolam dengan garam sebanyak 2 kilo untuk ukuran kolam berdiameter 1 m3.  Lalu biarkan selama 1 hari. Di hari berikutnya tambahkan Probiotik sebanyak 5 ml/ m3, jenis probiotik yang bisa dipakai POC (Pupuk Organik Cair),BMW dan lainnya. Pada hari ke 3, tuangkan Molase 250 ml/ m3 ke air kolam, setidaknya butuh waktu 1 minggu-10 hari untuk media siap tebar benih ikan lele.

Persiapan Budidaya

Cara memilih benih yang baik yaitu dengan mencari bibit yang memiliki ciri-ciri benih terlihat aktif melakukan oksigenisasi yaitu dengan mengeluarkan gelembung-gelembung udara, gesit dan lincah dan mempunyai ukuran yang sama rata sekitar 4–6 cm/5-7 cm,

Pemeliharaan Ikan Lele

Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore hari, ukuran pakan menyesuaikan dengan ukuran dan bobot ikan. Dan dalam kurun 1 minggu, puasakan ikan lele selama 1 hari tidak memberi pakan kepada lele seharian.
Sebelum pemberian pakan, sebaiknya difermentasikan terlebih dulu dengan probiotik dan jika flok/foc sudah terbentuk yang akan menjadi makanan bagi lele, maka pemberian pakan dapat anda kurang sebanyak 30%.
Untuk 1000 ekor lele membutuhkan setidaknya 90-100 kg pakan dam 1 siklus budidaya yang itu berkisar antara 2-3 bulan sampai ikan lele mencapai ukuran konsumsi panen yaitu 8-12 ekor per kg. Dan untuk harga perkilo jika pasar stabil adalah Rp 13.500-Rp 15.000,-

Kesalahan-kesalahan umum pada saat budidaya ikan lele

1. Pada kolam

Yang sangat terlihat adalah faktor kualitas air pada kolam, ada beberapa peternak yang menggunakan air PDAM sebagai air kolam hal ini harus dihindari mengingat air PDAM mengandung kaporit yang tidak baik bagi kesehatan ikan lele karena dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Selain dari jenis air yang tidak cocok, suhu dan pH air kolam yang tidak stabil bisa menyebabkan pertumbuhan lele yang kurang maksimal yang berdampak ikan akan mudah stress dan tidak mau makan.

2. Kualitas Benih Lele

benih ikan lele
http://www.alamikan.com
pemilihan benih ini sangat mempengaruhi dalam presentasi keberhasilan atau kegagalan budidaya kedepannya, benih yang baik akan memperbesar kemungkinan budidaya berhasil nantinya, begitu pula sebaliknya, dengan bibit yang buruk maka kemungkinan resiko budidaya gagal akan semakin  besar.

3. Pemberian Pakan yang Salah

pelet ikan lele
kampustani.com
Saat pemberian pakan yang harus lebih diperhatikan yaitu pada tahap pembesaran, sedikit kesalahan dalam pemberian pakan pada tahap ini dampaknya sangat besar, jadwal makan yang teratur juga mendukung keberhasilan budidaya.
Di fase ini kita harus memperhatikan ukuran dan bobot dari lele, lalu pakan yang akan diberikan menyesuaikan dengan ukuran mulut lele, jika lele dengan ukuran yang kecil diberikan dengan pakan dengan ukuran yang lebih besar dari mulutnya, tentu saja lele akan kesusahan dalam  memakannya ataupun jika bisa, kemungkinan ikan akan tersedak dan mati sangat besar

4. Serangan Penyakit

penyakit lele kulit mengelupas
www.yuriebsf.com
Walaupun ikan lele terkenal dengan ikan yang tahan terhadap penyakit, tapi ada beberapa penyakit yang bisa menjangkiti ikan lele, diantanya :
  • Perut Kembung
  • Gatal
  • Cacar Ikan
  • Penyakit lele sirip merah
  • Terjangkit parasit atau jamur
  • Penyakit bintik putih

5. Lele Kanibal

Sebenarnya permasalahan ini terhubung dengan proses pemilihan bibit lele yang salah. Bibit ikan lele yang tidak rata sama ukuranya menjadi penyebab utama kanibalisme pada ikan lele, selain itu juga pada pemberian pakan yang kurang.

6. Biaya Pakan yang Membengkak

kerugian ternak lele bioflok
Harga pakan yang tinggi menjadi masalah yang paling banyak ditemui di para peternak lele, ada yang mengatasinya dengan solusi membuat pakan sendiri, yang saat ini sedang trend yaitu dengan Maggot BSF. Cara lainnya yang paling sering dipakai adalah dengan sistem kolam Bioflok yang dapat menghemat 30% dari biaya pakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...