BUDIDAYA IKAN NILA DALAM KOLAM
(Sumber :https://nurhasanaquacultur.wordpress.com/2014/06/24/pembesaran-ikan-nila-pada-kolam/)
Ikan
nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar ikan
ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah
dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering
dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Dengan teknik budidaya yang
sangat mudah serta pemasarannya yang cukup luas sehingga budidaya ikan
nila sangat layak dilakukan baik skala rumah tangga maupun skala besar
atau perusahaan.
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Terdapat
beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat antara lain : nila biasa,
nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift
Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung tidak berporos jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi.
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
- Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
- Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
- Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 ºC.
- Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.
Persiapan Kolam
Kolam adalah
salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam
sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Pengeringan kolam.
- Perbaikan pematang saluran pemasukkan dan pengeluaran.
- Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2.
- Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.
- Pengisian air kolam.
- Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
- Untuk mencegah hewan/ikan lain masuk maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air.
- Kedalaman air 80 – 150 cm kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya biarkan air tergenang.
- Penebaran ikan nila dilakukan setelah 5 – 7 hari pengisian air kolam.
Penebaran Benih Ikan Nila
Setelah
tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari
yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam
dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya
berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan
pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama
6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600
gram/ekor. Untuk mengetahui cara membuat bibit ikan nila unggulan
silahkan lihat.
Pemberian Pakan
Dalam
pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi
makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa
terdiri dari dedak, ampas kelapa, sisa-sisa makanan dapur dan pelet
dengan ukuran protein 20-30%, lemak 70% (maksimal) karbohidrat 63 – 73%.
Umumnya pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari secara adlibitum
yakni pada (pagi, siang dan sore).
Penyakit Ikan
Ikan nila pada
umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh
lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang
terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kurang baik dan
sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan
memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut. Apabila
sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila maka
semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan
dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan
biaya yang cukup mahal. Untuk mengatasi hal ini maka salah satu hal yang
paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah
dibandingkan dengan melakukan pengobatan yaitu dengan jalan lain
melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.
Pemanenan Ikan Nila
Masa pemanenan
ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bulan.
Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang
bevariasi yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat dari
masing-masing ikan dirasa belum maksimal maka pemanenan bisa juga
dilakukan dengan sistem bertahap dimana hanya dipilih ukuran konsumsi
(pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan
berikutnya secara bertahap.
Untuk
melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara
mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara
keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila
akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang. Dalam
budidaya ikan nila tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kolam
yang terbuat dari semen taupun langsung menggunakan tanah melainkan juga
dapat menggunakan kolam yang terbuat dari terpal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar