PENYAKIT YANG PALING SERING DITEMUKAN PADA IKAN GURAME BESERTA PENGENDALIANNYA!!
(Sumber : https://talitakumindonesia.blogspot.com/2017/09/berikut-ini-penyakit-yang-paling-sering.html)
(Sumber : https://talitakumindonesia.blogspot.com/2017/09/berikut-ini-penyakit-yang-paling-sering.html)
Budidaya ikan gurame memang sangat menggiurkan, meskipun pertumbuhannya terbilang cukup lama tapi jangan salah prospek bisnis budidaya gurame sangat menggiurkan dan cukup menjanjikan.
Pembudidaya gurame dapat meraup keuntungan dari hasil penjualan telur, bibit dengan berbagai ukuran, dan gurame konsumsi siap panen.
Sekali memijah rata-rata ikan gurame mampu menghasilkan telur sebanyak 4.000 - 10.000 butir telur dengan harga jual Rp. 60 - Rp. 80 per butir nya. Jika sahabat mempunyai 10 pasang indukan bayangkan saja berapa pundi-pundi rupiah yang boleh masuk kedalam kantong sahabat sekalian? Belum lagi jika gurame dapat memijah 1 tahun 2 kali, sangat menggiurkan bukan??
Itu masih dari telur, harga bibit ikan gurame juga bervariasi tergantung ukuran mulai dari Rp. 1.000 - Rp. 3.000 per ekor nya. Katakan saja dari 4.000 butir telur yang berhasil menetas 50% coba deh sahabat hitung dengan harga pasaran Rp 2.000 per ekor berapa lagi hasil yang sahabat peroleh?
Belum lagi dari segi gurame konsumsi yang harganya selalu stabil di kisaran Rp. 35.000 - Rp. 40.000 per Kg. Per ekor gurame konsumsi mampu mencapai berat 750 gr hingga 1 kg, jadi bolelah sahabat bayangkan jika menebar bibit 1000 ekor dengan tingkat kematian 20% berapa keuntungan yg diperoleh? Itu masih dari satu kolam, bagaimana jika sahabat mempunyai 12 kolam, jadi setiap bulan nya bisa panen ikan gurame, bukan tidak sangat menggiurkan sahabat ku sekalian???
Tapiiiii...
Semua keuntungan yang sudah saya paparkan diatas bisa saja menjadi hanya sebatas angan-angan!! Kenapa??
Salah satu penyebab kegagalan budidaya ikan gurame ialah serangan penyakit. Jangan salah!! Serangan penyakit dapat dengan sangat cepat menular dan termasuk sulit untuk dikendalian sehingga dapat menyebabkan kematian masal pada ikan gurame.
Sahabat Talitakum Indonesia harus mengetahui jenis-jenis penyakit apa saja yang paling sering ditemukan pada gurame agar sahabat dapat mengendalikannya dengan cepat dan tepat.
Sumber Gambar : http://sahabatgurame.blogspot.co.id |
Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit yang paling sering ditemukan pada ikan gurame beserta cara pengendaliannya...
1. Penyakit Mata Belo
Pada saat ane pertama sekali memulai budidaya gurame saya heran melihat ikan yang saya budidayakan lho mengapa matanya kelihatan membengkan dan mengarah keluar? Maklumah masih pemula jadi belum terlalu paham mengenai dunia gurame. hehee
Setelah dicari tahu kesana sini dan bertanya pada beberapa master pembudidaya gurame akhirnya ane temukan penyebabnya, ternyata ikan gurame yang ane budidayakan terserang penyakit mata belo yang disebabkan oleh cacing yang biasa nya menyerang bagian insang dan kulit.
Gejala yang terlihat oleh serangan penyakit ini adalah ikan terlihat lemah, mengambang dipermukaan, tidak mau makan, dan warna kulit berubah menjadi pucat.
Setelah diamati penyakit mata belo diakibatkan oleh kualitas air yang tidak baik, wadah terlalu sempit sementara padat tebar yang terlalu banyak, kurangnya suplay cahaya matahari dan oksigen, dan suhu kolam yang terlalu rendah yang mengakibatkan air terlalu dingin.
Perlu sahabat ketahui gurame menyukai air yang hangat yang terkena sinar matahari langsung, agar kondisi air stabil dan oksigen tersedia perlu ditambahkan sirkulasi air dengan menggunakan pompa atau aerator.
Padat tebar sebaiknya disesuaikan untuk gurame padat tebar idelnya itu 20 ekor/m3. Jika padat tebar terlalu tinggi maka akan rentan terkena berbagai macam penyakit dan penyakit mata belo ini penyebarannya sangat cepat melalui media air itu sebabnya jika sahabat melihat gurame dengan ciri-ciri yang saya sebutkan diatas segera ikan diambil sebelum menularkan penyakit pada kan lainnya.
Pengendalian yang biasa dilakukan menobati mata belo ialah dengan memberikan garam dapur kedalam kolam sebanyak 200 gr - 300 gr/m3 air dipagi hari dan menghentikan sirkulasi air selama 24 jam kemudian esok harinya diganti dengan air baru atau dapat juga menggunakan formalin yang dimasukkan kedalam kolam ikan dengan dosis 40 mg/m3 air diamkan selama 24 jam, kemudian ganti air keesokan harinya.
2. Penyakit Jamuran
Jamur pada ikan juga merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai. Penyakit jamur umumnya disebabkan oleh kualitas air yang buruk dan kurangnya kolam terkena sinar matahari langsung.
Jangan salah sahabat penyakit jamur akan sangat sulit dikendalikan bila sudah terserang apalagi terkena serangan berat dapat dipastikan 70% ikan akan mati! Selain itu penyakit jamur termasuk penyakit yang tergolong sangat cepat menular pada ikan lainnya. Penularan dapat terjadi melalui kontak fisik langsung dan media air kolam.
Penyakit jamur disebabkan oleh jamur dari jenis Saprolegnia dan Achyla, gejala dapat dilihat dari sisik yang berubah warna, seperti ada benang-benang putih disekujur tubuh, kehilangan nafsu makan, ikan terlihat lemas, dan sering mengapung pada permukaan kolam.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mengambil ikan yang terkena penyakit memasukan dalam wadah yang telah diberi garam dengan dosisi 400 gr/m3 diamkan selama 24 jam atau dapat juga menggunakan malachyte oxalate dengan dosis 1 ml/m3 diamkan selama 12 jam, kemudian air diganti dengan yang baru. Lakukan pengobatan tersebut sampai ikan benar sehat dan tidak ada lagi terlihat jamur pada permukaan kulit!
3. Penyakit TBC
Penyakit TBC pada gurame sangat ditakuti oleh para pembudidaya ikan karena penyakit yang satu ini dapat mengakibatkan kematian hingga 70%. Penyebab dari penyakit ini adalah suhu kolam yang terlalu dingin, kurangnya oksigen, perubahan suhu yang ekstream, dan gas amonia dari sisah pakan yang dan kotoran.
Bukan tidak mungkin jika keadaan kolam seperti diatas tingkat kematian gurame dapat mencapai angka diatas 80% !! Kualitas air kolam yang tidak baik dan cuaca ektream menyebabkan ikan gurame mudah stress dan keadaan kolam yang seperti ini sangat dimanfaatkan bakteri Mycobacterium sp untuk berkembang biak.
Seperti yang diketahui penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Myobacterium sp terutama dari bakteri jenis fortuitum. Gejala yang paling sering terlihat ialah nafsu makan yang menurun drastis, kulit terlihat gelap dan terlihat bercak merah, serangan berat dapat mengakibatkan benjolan-benjolan kecil pada tubuh ikan dan perut ikan juga terlihat ikut membengkak.
Penyakit TBC pada gurame termasuk penyakit mematikan dan sulit untuk diobati, namun jika sahabat melihat gejala-gejala awal yang ditimbulkan bisa saja ikan ini diobati dengan cara memisahkannya dari yang sehat, kemudian diberi perlakuakn khusus dengan memberikan larutan antibiotik rifampisin 10 mg - 20 mg/kg ikan. Disesuaikan dengan bobot ikan atau dengan menggunakan Etambutol HCL dosis 15 mg - 20 mg/kg ikan. Penyakit ini membutuhkan waktu yang lama sekitar 6 bulan untuk dapat disembuhkan.
4. Penyakit Kutu Ikan
Penyakit kutu ikan disebabkan oleh parasit jenis Argulus indicus yang berupa seperti udang renik. Parasit ini menempel pada tubuh ikan dan menghisap darah dan cairan pada ikan gurame.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dan biasanya parasit ini muncul akibat kualitas air yang buruk. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang sakit pada air yang sudah diberi garam dengan dosis 20 gr/m3 selama 20 s/d 30 menit.
5. Penyakit Pada Insang
Penyakit yang paling sering terlihat pada insang ialah penyakit myxsosporeasis yang disebabkan oleh parasit henneguya sp dan Thellohanelus.
Penyakit ini rentan terjadi pada bibit ikan berumur 1-2 bulan, gejala yang terlihat terjadi pembengkakan pada bagian insang dan badan ikan. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kadar oksigen yang rendah dan padat tebar terlalu tinggi.
Untuk sementara ini belum ada antibiotik yang benar-benar efektif untk mengendalikan parasit jenis ini. Mungkin sahabat bisa diskusikan dengan pembudidaya lainnya yang sudah berpengalaman, namun cara yang biasa dilakukan ialah dengan mengambil ikan yang sakit dan merendam dalam lauratn yang berisi formalin dengan dosis 20 mg/m3.
6. Penyakit Pada Sirip Ikan
Penyakit ini biasa disebut columnaris yang disebabkan oleh parasit Flexybacter columnaris menyerang bagian sirip dan insang ikan. Gejala yang tampak terlihat dari serangan bakteri ini ialah insang terkelupas, sirip rontok, nafsu makan menurun, dan pergerakan ikan menjadi lambat.
Penyakit ini biasa disebabkan oleh suhu yang tidak stabil, kandungan oksigen yang rendah pada air kolam, dan kondisi air kolam yang tidak baik, bisa juga dari peralatan kolam yang tidak steril. Oleh karena itu peralatan yang digunakan dapat disterilkan dulu dengan menggunakan larutan alkohol dan untuk pengobatan dapat menggunakan baytril 8-10 ppm direndam selama 24 jam.
KESIMPULAN !!!
Dari beberapa pengalaman yang pernah dialami faktor kualitas air dan ketersedian oksigen dalam kolam menjadi hal yang paling utama agar gurame terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat mengakibatkan kematian pada gurame.
Kualitas air dan ketersediaan oksigen menjadi hal yang wajib terpenuhi, selain itu pastikan pada tebar kolam tidak terlalu tinggi maksimal 20 ekor/m3.
Sirkulasi air menjadi sangat penting jika ingin membudidayakan ikan gurame, salah satu anjuran yang saya sarankan baiknya gurame dibudidayakan dengan sistem bioflok agar memperoleh hasil yang memuaskan dan meminimalisir kematian pada ikan gurame.
Ingat mencegah jauh lebih baik daripada mengobati!! Mengobati penyakit pada ikan dengan tingkat keberhasilan 50-70% saja sudah hebat. Itu juga sudah pasti menguras dompet, menambah pengeluaran dan memperpanjang waktu budidaya.
Sebelum memulai budidaya sahabat perlu memperhatikan faktor-faktor penunjang seperti kualitas air, keadaan lingkungan, keterediaan pakan, dan mempelajari bagaimana cara membuat sirkulasi air yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar