Senin, 30 Desember 2019

JENIS PAKAN IKAN

(Sumber : https://nurhasanaquacultur.wordpress.com/2015/04/09/jenis-pakan-ikan/)


Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dan disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran kebutuhan protein dan kebiasaan ikan. Pakan buatan ini biasanya dinamakan pellet. Pelet untuk ikan terbagi ke dalam dua jenis yaitu : Pelet terapung dan pelet tenggelam, pellet terapung ditujukan untuk ikan yang hidup dan beraktifitas dipermukaan air, sedangkan pakan tenggelam untuk ikan yang hidup dan beraktifitas di dasar perairan. Pakan buatan biasanya di produksi secara besar-besaran di pabrik pengolahan pellet dimana pada pembuatan pellet ini di produksi oleh para ahli dibidangnya. Namun pada dasarnya cara atau teknik pembuatan pekan ikan ini sangat sederhana dan dapat dibuat oleh perorangan dengan sangat mudah. Mengetahui jenis-jenis pakan ikan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha budidaya ikan. Seperti pada umumnya, pada pembudidayaan hewan ternak apapun pakan merupakan faktor yang sangat penting yang menentukan hasil panen ternak itu sendiri, tanpa pemberian pakan yang baik mustahil untuk mewujudkan target produksi yang akan dicapai meskipun benih yang digunakan adalah kualitas super.
Pada usaha ternak ikan disamping lokasi/tempat dan kondisi air, pakan merupakan salah satu faktor penunjang utama pertumbuhan dan kesehatan ikan. Pakan ikan yang baik serta ditunjang dengan tata cara pemberian pakan yang tepat, baik dalam hal waktu maupun penggunaannya sehingga para peternak ikan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil budidaya.

Adapun jenis-jenis pakan ikan adalah :
Pelet (Pakan Utama)
Pelet merupakan pakan yang biasanya diproduksi oleh pabrik, komposisi pelet olahan pabrik biasanya mengandung berbagai macam jenis tepung (terigu, ikan, daging,dll), bungkil kelapa dan kedelai, mineral, dedak halus, minyak dan berbagai macam vitamin yang diperlukan untuk ikan. Masyarakat pada umumnya mengenal dua jenis pelet, pelet apung dan pelet tenggelam. Seperti namanya, disebut pelet apung karena sifatnya yang mengapung diatas air kolam pada saat ditebar, sementara pelet tenggelam adalah jenis pelet yang langsung akan tenggelam jika ditebar pada kolam. Pabrik yang memproduksi pelet di Indonesia sangat banyak, oleh karena itu sebaiknya para peternak ikan harus selektif dalam memilih jenis pelet dan tempat pembeliannya. Pilihlah pelet yang berprotein tinggi, biasanya kandungan protein yang tinggi terdapat dalam pelet apung, sementara pelet tenggelam kisaran proteinnya lebih rendah, oleh sebab itu para pelaku usaha budidaya ikan disegmen pembesaran biasanya hanya memberikan pelet tenggelam pada saat akhir menjelang masa panen.

Pakan Tambahan (Pakan Kedua)
Pakan tambahan digunakan oleh para peternak ikan di segmen pembesaran agar lebih dapat menekan biaya produksi. Sesuai namanya, pakan tambahan bersifat sebagai tambahan tidak baik memberikan pakan tambahan secara berlebihan. Pemberian pakan tambahan yang baik biasanya sepuluh hari pada saat akan menjelang masa panen. Menurut pengalaman para peternak ikan, karena pemberian pakan tambahan ini pada saat pekan terakhir panen, maka yang dikurangi adalah takaran pelet tenggelam. Jenis pakan tambahan untuk pakan ikan sangat banyak, tergantung selera dan kemudahan yang bisa dilakukan oleh para peternak ikan, misalnya : ayam tiren, ikan runcah ataupun yang lainnya yang penting memiliki kandungan protein dan gizi yang cukup untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan, dengan catatan harus mengolah pakan tambahan dengan baik dan benar serta tetap menjaga kebersihan dan kesehatan pakan agar baik untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan.

Pakan Alami (Pakan Ketiga)
Pakan alami adalah pakan yang dihasilkan oleh alam dan mengandung protein cukup tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan ikan, jenisnya juga sangat banyak dan beragam seperti ; cacing sutera, biasanya cacing sutera digunakan pada segmen pembenihan, diberikan pada saat benih ikan berumur 7 s/d 15 hari. Pakan alami lainnya adalah plankton, uget-uget, kutu air atau mikroorganisme lainnya yang bisa tumbuh di dalam kolam, namun pertumbuhannya sangat sedikit oleh karena itulah dilakukan proses pengomposan pada kolam perawatan benih dan pembesaran agar pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan bisa lebih banyak dan sangat disarankan untuk tidak mengganti air kolam sampai pada saat panen kecuali terjadi hal-hal yang mengharuskan untuk mengganti air kolam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...