Tips Usaha Budidaya Lele dengan Metode Bioflok Bagi Pemula
Cara Usaha Budidaya Lele dengan Teknik Bioflok
Salah satu usaha budidaya lele terbaru yang saat ini banyak diterapkan oleh kebanyakan pengusaha ternak lele adalah budidaya ikan lele bioflok. Pasalnya, usaha budidaya lele dengan teknik ini mempunyai kelebihan dapat menghemat biaya serta cenderung lebih ramah lingkungan.Namun, untuk memelihara lele dengan metode bioflok membutuhkan teknik khusus. Kira-kira bagaimana caranya? Sebelumnya Anda bisa membaca artikel tentang Kelebihan Budidaya Lele dengan Metode Bioflok. Setelah itu anda bisa lanjut baca artikel ini. Berikut ini tips usaha budidaya ikan lele bioflok terutama bagi Anda yang masih pemula:
Tips Ternak lele bioflok untuk pemula
1. Buatlah Kolam dari Terpal sebagai Tempat Ternak
Hal pertama yang wajib Anda persiapkan untuk ternak lele yaitu membuat kolam sebagai tempat untuk memelihara ikan tersebut. Ternak lele bioflok ini biasanya menggunakan cara budidaya ikan lele di terpal sebagai bahan dasar kolam.Selain itu, cara budidaya ikan lele kolam terpal bagi pemula ini sangat mudah, Anda cukup sediakan bahan-bahan seperti pipa paralon, dan terpal. Sementara untuk pembuatan bagian bawah kolam, Anda cukup siapkan batu bata, pasir, dan semen. Selanjutnya Anda bisa membuat kolam terpal dari bahan-bahan tersebut. Jika anda tidak mau ribet, Anda bisa beli kolam terpal bulat berkualitas di kolamterpal.net.
Selanjutnya, sediakan juga penutup yang terbuat dari bambu untuk menutup kolam agar terhindar dari hujan dan panas matahari.
2. Isilah Kolam dengan Air dan Buatlah Flok
Setelah kolam jadi, isilah kolam dengan air sesuai dengan takaran yang tepat. Selanjutnya tambahkan dengan probiotik yang berfungsi mengurai suatu zat organik dalam kolam menjadi flok yang kemudian dapat dijadikan makanan ikan lele. Selain zat probiotik dapat juga ditambahkan molase dan gula pasir.Selanjutnya, aduk semua bahan yang telah tercampur ke dalam kolam selama beberapa hari hingga flok telah tumbuh di dalam kolam tersebut. Sementara tanda air telah siap untuk dijadikan kolam ternak lele yaitu warna telah berubah menjadi warna kuning hijau kecoklatan.
3. Isilah dengan Bibit Lele
Apabila air sudah siap dan flok juga telah tumbuh dan pastikan PH air telah netral baru Anda bisa mengisi bibit ikan lele tersebut. Tidak hanya itu saja, agar bibit ikan lele lebih kuat dan tahan terhadap kondisi baru, sebaiknya pilih bibit lele yang sudah berukuran lebih dari 7 centi meter.Selain itu, setiap kolam yang berukuran sekitar 1 meter dapat diisi sekitar 1000 ekor bibit ikan lele.
Sehingga bisa dipastikan dengan usaha budidaya lele bioflok Anda bisa mendapatkan keuntungan ternak lele 1000 ekor untuk tiap satu meter kolam ikan. Ketimbang ternak ikan biasa yang hanya bisa diisi 100 ekor saja untuk ukuran satu meternya.
4. Pemberian Makan Ikan Lele
Selanjutnya, tips terakhir dalam budidaya lele bioflok yaitu melakukan pengelolaan untuk makanan lele dengan cara bioflok.Salah satu kelebihan metode ini yaitu apabila Anda memberikan makanan ke lele, namun hanya 80 persen saja yang dimakan. Maka sisa makanan yang masih ada di kolam tersebut bisa berubah menjadi flok yang nantinya masih dapat dijadikan sebagai sumber makanan bagi ikan lele. Sehingga terbukti sangat efektif untuk menghemat pengeluaran pakan ikan.
Selain itu, disarankan memberi makan sehari sebanyak 3 kali dengan jumlah takaran makanan yang sedang. Sebaiknya juga pakan ikan lele berupa pelet dalam kondisi basah ketika diberikan ke ikan lele.
Nah, itulah beberapa tips jitu usaha budidaya lele dengan teknik bioflok yang cocok terutama bagi Anda peternak lele pemula. Mulai dari proses pembuatan kolam hingga pengaturan suhu kolam yang sesuai untuk ternak lele.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar