Cara Budidaya Ikan Gurame Agar Cepat Besar
Table of Contents
Cara Budidaya Ikan Gurame
Secara
umum, budidaya gurame masih dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi
semi intensif. Masa pemeliharaan relatif lama sehingga dilakukan dalam
beberapa tahap pemeliharaan, yaitu tahap pembibitan, tahap pembibitan
dan tahap pembesaran, di mana pada setiap tahap menghasilkan produk yang
dapat dipasarkan secara terpisah.
Pasar
gurame tergantung pada permintaan domestik. Namun, prospek bisnisnya
cukup menjanjikan mengingat permintaan yang cukup besar dari masyarakat.
Gouramy lebih populer dijual hidup atau segar, dan biasanya harganya
lebih tinggi dalam kondisi hidup. Sementara itu, tidak ada informasi
yang diperoleh mengenai diversifikasi produk olahan dari ikan ini
kecuali dalam bentuk fillet.
Peran
Pusat Benih Ikan dalam mengembangkan ikan gurame dilakukan, antara lain
dalam bentuk menyediakan benih dan benih unggul dan memperkenalkan
teknologi budidaya intensif kepada petani ikan. Namun, langkah
pengembangan lebih lanjut yang masih perlu dilakukan adalah aspek
pemasaran baik di pasar domestik maupun ekspor.
Baca Juga: Cara Budidaya Sidat
Wilayah
survei untuk bisnis pembibitan gurami adalah salah satu area utama
gurami di Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas. Sedangkan wilayah survei
untuk pembesaran ikan adalah Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, informasi
teknis tentang pembibitan dan pembesaran gurami terutama menggunakan
informasi yang diperoleh dari kondisi pengusaha dan lembaga lain di
kedua wilayah.
Asumsi
menghitung keuangan budidaya pembibitan gurame dalam penelitian ini
adalah menggunakan benih ikan yang berasal dari kegiatan pembenihan oleh
petani lain dengan berat awal 1 gram dan dibesarkan untuk mencapai
berat 20-25 gram (pola 1). Sedangkan asumsi perhitungan finansial dalam
pembesaran menggunakan benih yang berasal dari pembibitan oleh petani
lain dengan bobot awal 200-250 gram yang dinaikkan untuk mencapai ukuran
konsumsi.
Tahapan Budidaya Ikan Gurame
Budidaya ikan gurami dapat dibagi dkedalam beberapa tahapan berikut
- Tahap berkembang biak termasuk tahap pemijahan, menjatuhkan telur dan mengobati larva. Telur yang telah menetas dari induk disimpan hingga menjadi larva dengan berat 0,5 gram selama 1 bulan.
- Tahap pendederan adalah tahap pemeliharaan benih gurami dari 0,5 gram menjadi 200-250 gram yang siap untuk dinaikkan. Penderan dibagi menjadi 5 tahap sebagai berikut:
- Pendederan 1 (D1) : pemeliharaan benih 0,5 gram hingga mencapai berat 1 gram selama 1 bulan
- Pendederan 2 (D2) : pemeliharaan benih 1 gram hingga mencapai berat 5 gram selama 1 bulan
- Pendederan 3 (D3) : pemeliharaan benih 5 gram hingga mencapai berat 20-25 gram selama 2 bulan
- Pendederan 4 (D4) : pemeliharaan benih 20 -25 gram hingga mencapai berat 75-100 gram selama 2 bulan
- Pendederan 5 (D5) : pemeliharaan benih 75 -100 gram hingga mencapai berat 200 -250 gram selama 3 bulan.
- Tahap pembesaran adalah pemeliharaan 250-250 gram benih untuk mencapai ukuran konsumsi dengan berat lebih dari 500 gram selama 3 bulan.
Selain
tahap budidaya seperti yang disebutkan di atas, ada juga yang membagi
tahap pembibitan hanya dalam 3 tahap, dengan berat 1 gram untuk mencapai
berat 20-25 gram.
Baca Juga:13 Cara Budidaya Lele Sangkuriang Bagi Pemula (Kolam Tanah & Tembok)
Teknologi Tepat Guna
Tingkat
teknologi yang digunakan untuk budidaya gurami umumnya diklasifikasikan
menjadi 3 jenis, yaitu tradisional, semi-intensif dan intensif, tetapi
tidak ada batas yang jelas dan jelas antara tiga tingkat teknologi
karena klasifikasi hanya dilakukan melalui karakteristik yang berbeda.
Sebagian besar yang dilakukan masyarakat adalah teknologi tradisional
dan semi intensif. Klasifikasi teknologi dipandu oleh Bisnis Perikanan
Sapta yang mencakup:
- Pengolahan lahan
- Pengairan
- Pemupukan/pemberian pakan
- Penyediaan benih atau induk yang unggul
- Pencegahan hama dan penyakit
- Panen
- Perbaikan manajemen usaha tani
Cara Budidaya Ikan Gurame Agar Cepat Besar
Budidaya
ikan gurami membutuhkan kolam penyimpanan primer, kolam pemijahan,
kolam / pembibitan dan pemeliharaan pembibitan, kolam pembibitan, kolam
pembersih dan kolam tenggelam (penyimpanan sebelum dipasarkan).
Sebelum
melakukan kegiatan budidaya, perlu untuk membuat kolam yang meliputi
pembangunan tanggul, saluran drainase dan saluran drainase, dermaga air,
pintu drainase, caren dan kowean (sering disebut kemalir dan kobakan),
dan memproses bagian bawah kolam dengan pupuk dan jeruk nipis. Setelah
kolam siap digunakan, pembenihan, pembibitan, dan pembesaran gurami
hanya dilakukan.
Baca Juga: Budidaya Ikan Mujair
Persiapan Kolam Ikan Gurame
Fase
persiapan tambak untuk pembenihan, pembibitan dan pembesaran prinsip
hampir sama, hanya dibedakan berdasarkan kepadatan tebar dan jenis pakan
yang disediakan dan tingkat air yang dibutuhkan. Konstruksi kolam dan
pengolahan tanah di setiap tahap adalah sama.
- Pembuatan Kolam Ikan Gurame
Bentuk
tanggul terbuat dari trapesium yang lebih lebar di bagian bawah, dengan
kemiringan lebih disukai tidak lebih dari 45 & degC. Untuk membuat
kolam, pembenihan dilakukan untuk membalikkan tanah dengan “keduk
teplok”, yaitu memperdalam saluran dan memetakan kolam, sementara pada
saat yang sama memperbaiki tanggul, sehingga ketinggian air kolam
mencapai 60 m.
Kowean dibuat di
tengah kolam dengan ukuran 1x1x0,4 m dan tanggul sehingga merupakan
kolam kecil di dalam kolam. Kowean berfungsi untuk melepaskan benih
seberat 0,5 gram pada saat penebaran dan tempat untuk menangkap ikan
saat panen. Setelah itu, buat caren dengan lebar 30 cm dan kedalaman 30
cm, yang berfungsi sebagai tempat mengumpulkan benih saat genangan air
dangkal atau rendah dan menggiring benih untuk dipanen saat panen.
Saat
bersiap membuat kolam, pengeringan dasar kolam juga dilakukan. Setelah
kolam kering, kapur diberikan dengan dosis 100-200 gr / m2 dan pupuk
kandang 500-1.000 gr / m2. Kotoran yang cukup baik untuk digunakan
adalah kotoran ayam karena memiliki nutrisi lengkap untuk menumbuhkan
makanan alami, mudah terurai dan kandungan amonia tidak terlalu tinggi.
Baca Juga: 7 Cara Pemasaran Ikan Lele Bagi Pemula Yang Menguntungkan
Pemupukan
dilakukan untuk menyuburkan tanah sambil menanam makanan alami seperti
fitoplankton, Zooplankton dan Bentos yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan larva dan benih gurami. Pasokan pakan alami ini dapat
memenuhi kebutuhan benih ikan selama 11 hari 14 hari. Di dasar kolam
dekat pintu masuk ke air harus ditanami alga Hydrilla verticilata
sebagai tempat berteduh dan makan benih ikan gurame.
Pembenihan Ikan Gurame
- Tahan Pemijahan
- Pemeliharaan induk
Induk-induk
disimpan di pool penyimpanan master. Orang tua membutuhkan area kolam
sekitar 5 meter dengan dasar berpasir dan kedalaman air sekitar 75-100
cm. Pakan yang diberikan adalah daun sekitar 5% dari berat populasi dan
pakan diberikan setiap sore. Makanan tambahan dapat diberikan dalam
bentuk pelet sebanyak 0,5-1% dari berat populasi.
Memberi
pelet untuk induk dibatasi untuk mencegah timbunan lemak pada induk
karena dapat mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan. Ukuran induk
induk jantan sekitar 2-3 kg / ekor dan induk betina 2-2,5 kg / ekor.
Master gourami dapat melahirkan dua kali setahun untuk usia produktif (5
tahun). Induk gurami dapat melahirkan tidak lebih dari 10 kali karena
jika lebih dari 10 kali bertelur dikhawatirkan bahwa fekunditas (yaitu
daya tetas telur menjadi larva), rendah dan mortalitas telur dan benih
yang dihasilkan meningkat.
Baca Juga: Budidaya Ikan Koi
- Penebaran induk dan proses pemijahan
Setelah
proses pematangan gonad (organ hewan yang menghasilkan sperma dan
telur) di kolam utama telah mencapai puncaknya, induk dimasukkan ke
dalam petak kolam pemijahan. Area kolam yang dibutuhkan untuk pemijahan
adalah sekitar 20 m2 per pasang orang tua yang terdiri dari 1 jantan dan
3-4 betina. Untuk mengetahui apakah induk sudah siap bertelur dapat
dilihat dari karakteristik berikut:
- Induk Betina Ikan Gurame
Bagian perut belakang sirip dada kelihatan menggembung – Sisik -sisik agak terbuka
- Induk Jantan Ikan Gurame
Kedua
belah rusuknya bagian perut membentuk sudut tumpul – Tingkahnya sangat
agresif. Induk jantan akan membuat rumah atau sarang setelah 15-30 hari
dilepaskan di kolam pemijahan. Sebab itu, peralatan kolam pemijahan
disiapkan yang terdiri dari sosog, rig dan material sarang. Media sosial
sebagai tempat bersarang yang terbuat dari bambu yang dipasang di bawah
permukaan air.
Jembatan adalah
tempat untuk meletakkan bahan sarang yang terbuat dari bambu dengan
lubang anyaman 10×10 cm ditempatkan di atas permukaan air. Bahan
sarangnya berupa serat halus, serabut kelapa atau serat karung. Satu
jantan dapat membuat 2 sarang. Pembuatan sarang berlangsung sampai 1
minggu.
Pemijahan terjadi sekitar
2 hari setelah pembuatan sarang. Induk gurami betina melepaskan telur
ke sarang dan induk jantan menyemprotkan sperma sehingga terjadi
pembuahan. Telur yang jatuh ke dasar kolam diambil oleh induk jantan
dengan mulutnya lalu dimasukkan ke dalam sarang. Pemijahan berlangsung
selama 2-3 hari dan ketika pemijahan terjadi, induk betina menyimpan
sarangnya. Sarang yang mengandung telur kemudian ditutup dan dijaga oleh
orangtua laki-laki.
Untuk
menjaga sirkulasi dan suplai oksigen ke dalam sarang, induk betina
menggerakkan sirip ekor ke arah sarang. Satu betina dapat menghasilkan
3.000-4.000 butir, beberapa bahkan 10.000 telur. Tanda pemijahan adalah
bau amis dan permukaan air di atas sarang terlihat berminyak.
Baca Juga: 12 Cara Mudah Budidaya Ikan Discus Di Akuarium Yang Menguntungkan
Penetasan Telur Ikan Gurame
Telur
bisa diambil 1 hari setelah pemijahan. Telur-telur ini kemudian
dipisahkan dari sarangnya dan dicuci dengan air bersih untuk
menghilangkan lemak yang menempel pada telur dan kemudian ditetaskan
dalam wadah yang sudah disiapkan. Telur bisa menetas dalam 30-35 jam
setelah dilepaskan. Telur tetas dapat dilakukan dalam bak plastik dengan
diameter 60 cm.
Bak mandi dapat
diisi hingga 1.000 item. Benih yang baru menetas mendapatkan makanan
dari sisa-sisa kuning telur di tubuh mereka. Setelah cadangan makanan
habis (± 10 hari), larva baru diberi makanan alami yang cukup (misalnya
tubifex) dan dipelihara sampai menjadi larva dengan berat 0,5 gram
selama ± 30 hari.
Perawatan larva
juga bisa dilakukan di kolam padi sebagai dayung di sawah pada sistem
mina padi dengan mengambil larva yang berumur ± 7 hari, yang sebelum
kuning telur habis. Larva tersebar di sawah dengan kepadatan 10 ikan /
m2 dan dapat dipelihara selama 1 bulan.
Pendederan Ikan Gurame
- Penebaran Benih Ikan
Sebelum
ukuran benih 0,5 hingga 25 gram disebarkan terlebih dahulu, benih yang
berkualitas baik dipilih untuk memastikan kualitas produksi ikan yang
dipelihara. Dalam pemilihan benih yang tersebar, harus dipertimbangkan
antara lain:
- Kondisi benih sehat, tidak cacat/luka dan gerakan lincah
- Warna sisik tidak terlalu hitam
- Sisik tubuh lengkap/tidak ada yang lepas
- Tubuh tidak kaku ? Ukuran seragam
Penyebaran
bibit/ benih dilakukan 5 hari setelah pemupukan, dengan kepadatan tebar
dan tinggi air sesuai dengan ukuran benih (lihat Tabel 4.3). Penyebaran
dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu udara rendah.
Sebelum
ditebar, sesuaikan suhu air dalam wadah transportasi dengan suhu air
kolam (proses aklimatisasi) dengan menambahkan air kolam secara perlahan
ke dalam wadah transportasi. Setelah menyesuaikan suhu, wadah
transportasi dimasukkan ke dalam kolam. Air akan bercampur sedikit demi
sedikit dan ikan akan keluar dan berenang ke tengah kolam.
Baca Juga: Kolam Tanah Ikan Lele
Pemberian Pakan Ikan Gurame
Pakan
alami yang digunakan antara lain daun sente (Alocasia macrorrhiza (L),
Schott), pepaya (Carica papaya Linn), keladi (Colocasia esculenta
Schott), ketela pohon (Manihot utililissima Bohl), genjer (Limnocharis
flava (L) Buch ), Kimpul (Xanthosoma violaceum Schott), Kangkung (Ipomea
reptans Poin), Ubi jalar (Ipomea batatas Lamk), ketimun (Cucumis
sativus L), labu (Curcubita moshata Duch en Poir), dadap (Erythrina sp).
Makanan
buatan dalam bentuk pelet yang terbuat dari pakan hewani, baik hewani
maupun nabati. Komposisi dapat diatur sedemikian rupa untuk memenuhi
kebutuhan ikan. Daftar bahan pelet yang bisa dibuat sebagai berikut:
Komposisi
makanan yang ideal untuk pertumbuhan ikan adalah makanan yang memiliki
kandungan protein 40%. Tetapi untuk efisiensi biaya, persentase pasokan
makanan buatan harus disesuaikan dengan persediaan makanan di kolam.
Jika masih cukup, cukup berikan makanan buatan dengan kandungan protein
hanya 20-30%.
Komposisi makanan
cukup menggunakan 3 bahan makanan, misalnya 33 bagian tepung ikan, 2
bagian tepung daging dan 65 bagian dedak halus, dengan perhitungan
kandungan protein keseluruhan sebagai berikut (M. Sitanggang, Budidaya
Gurame , 1990):
(60/10×33)+(80/100×2)+(15/100×65) = 31,1 %
Selain
pakan buatan pabrik dalam bentuk pelet, petani juga bisa membuat pakan
ikan sendiri. Membuat pakan buatan sendiri akan mengurangi biaya
produksi karena lebih murah. Bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk
memberi makan benih ikan adalah dedak, ikan asin, bungkil dan minyak
ikan.
Pemanenan Ikan Gurame
Panen
pada tahap pembibitan dilakukan setelah benih mencapai berat 20-25
gram. Dalam pelaksanaan pemanenan yang perlu diperhatikan antara lain:
- Waktu panen harus pagi atau sore hari
- Untuk memudahkan penangkapan, sebelum penangkapan dilakukan perlu menempatkan daun pisang ke dalam kolam sebagai tempat berkumpulnya benih ikan.
- Proses penangkapan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan sisik, terutama pada punggung
- Penangkapan benih ikan di kolam dilakukan dalam kondisi suhu air rendah dan tidak dalam kondisi hujan.
- Saat menangkap kedalaman genangan air dibiarkan setinggi 20-30 cm.
- Pengangkutan benih juga harus dilakukan pada pagi / malam hari. Wadah transportasi yang digunakan adalah drum (Volume 200 lt) atau jerigen. Drum diisi dengan air setengah volume, posisi drum ditidurkan. Jumlah biji di masing-masing drum berkisar 10-15 kg tergantung pada panjang proses pengangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar