Senin, 23 Agustus 2021

 

Jenis Dan Ciri Induk Ikan Gurami yang Baik

 (sumber : http://www.masharno.com/2016/06/jenis-dan-ciri-induk-ikan-gurami-yang.html)

Jenis dan ciri idukan yang baik sangat lah penting untuk menghasil benih yang cepat bongsor induk harus berasal dari populasi gurami yang terpilih. Memiliki tubuh yang sehat dan tidak cacat tubuh,Bila anda bermaksud ingin mengebangkan ikan gurami jenis tertentu saja.

Misalkan gurami soang atau angsa dan pilih calon induk dari anakan gurami soang yang pertumbuhannya sangat menojol bila dibandingkan dengan ikan gurami lain nya,Sebab hal yang sama juga berlaku terhadap jenis gurami lain.

Ikan gurami yang dinilai yang pantas untuk dijadikan induk harus mempunyai berat minimum 1,5-2kg/ekor nya.Andainya ikan gurami indukan dipelihara sejak sejak berukuran benih ( 0,5 gram/ekor ),Yang dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk mencapai ukuran induk siap pijah.

Namun begitu ,sebaiknya gunakan induk berusia sekitar lima tahun untuk betina, Dan untuk induk yang jantan tiga tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Dan masa produksi optimal induk betina berlangsung 5 - 7 tahun .

Setelah lewat umur tersebut semakin tua indukn ,kuantitas telur yang dihasilkan semakin baik, Akan tetapi telur yang dihasilkan menurun.Secara umum ciri dan jenis bentuk gurami calon induk yang baik sebagai berikut.

Induk sehat ,tidak cacat pada bagian tubuhnya atau terluka.
-    Sisik tersebar merata ,teratur ,dan berukuran agak besar.
-    Bentuk tubuhnya proporsional serta seimbang tidak terlalu gemuk ataupun kurus.
-    Bentuk sirip, baik sirip ekor, sirip dada ,mau pun sirip punggung normal .
-    Pergerakan dan cara berenangnya normal seimbang.

Adapun perbedaan antara induk gurami jantan dan betina  dapat diketahui dengan memperhatikan beberapa ciri - ciri fisik pada tabel 1.

 Tabel 2.Perbedaan Induk Gurami Jantan Dan Betina.















Menyiapkan Indukan Gurami.

Apabila sudah mendapatkan induk yang baik dan sesuai baik jenis nya maupun ukuran tubuh,Induk jantan dan betina harus siap dimelalui proses adaptasi selama kurang lebih dua bulan.Proses adaptasi  berketujuan mengodisikan induk gurami agar terbiasa dengan lingkungannya yang baru di kolam pemeliharaan induk.

Selain untuk beradaptasi ,proses ini juga berketujuannya untuk mempercepatan kematangan kelamin induk gurami agar bisa segera di pijahkan.Dan karena itu persiapan nya harus dilakukkan terpisah.Ingat hal penting yang harus diperhatikan  selama selama persiapan induk.

Kolam Untuk  Pemeliharaan Indukan.

Kolam induk dibuat sedimikian rupa sehingga memiliki konstruksi yang kokoh kolam bisa dibuat dari beton kolam tanah ,kolam terpal,dan lain sebaginya.Jika kolaminduk terbuat dari tanah ,sebaiknya dilapisi dengan anyaman bambu.hal ini untuk mencegah kerusakan pada pematang yang di akibatkan oleh kebiasaan gurami dewasa yang suka mengadu - adu dasar kolam di bagian kaki pematang kolam.

Kolam indukan harus dilengkapi dengan saluran air masuk dan air keluar ditaruh disisih tembok arah yang berlawanan.Saluran air bisa di buat dari paralon dan bambu tergantung pada tersediaan dana.Dalam kolam air untuk induk minimum 80 cm.Kolam yang kurang dari 80 cm tidak baik pada perkembangan induk karena gurami senang bergerak vertikal ( Naik turun ) disamping itu juga kondisi air harus berkualitas .

Adapun kolam induk berukuran minimum 12 mtr,dengan padat tebar induk betina 2 ekor/ mtr,dan induk jantan 1 ekor /mtr.Apabila memungkinkan sebaiknya induk gurami jantan dan betina di pelihara secara berpisah.Sebelum induk ditebar kolam harus dipersiapkan terlebih dahulu.Persiapan ini berupa pengeringan pada kolam pembalikan dasar tanah dengan cara di pacul.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan kondisi kolam keadaan semula dan membuang kemungkinan yang ada sisa - sisa bahan beracun dan bibit penyakit.Setelah selesai maka lakukkan pengapuran menggunakan kapur pertanian dengan doses sekitar 15-25 gram /mtr.Pengampuran berfungsi juga pada pH tanah.

Penebaran Indukan.

Dilakukan secara berhati - hati saat penebaran induk ke dalam kolam,jangan ceroboh karena induk ikan gurami bisa stres dan bisa berpengaruh saat proses pemijahan nantinya.Waktu yang baik penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari saat suhu udara masih sejuk.

Kolam induk yang sudah disi sebaiknya dibuatkan pelidung atau atap agar dapat menahan sinar matahari pada siang hari,Sehingga induk dapat merasa tenang ,nyaman berada didalam kolam tersebut.

30 Manfaat Ikan Gabus Untuk Kesehatan


(sumber : https://manfaat.co.id/10-manfaat-ikan-gabus-untuk-kesehatan)
 
Manfaat ikan gabus untuk kesehatan sangat fenomenal, hal ini dikarenakan kandungan protein pada ikan ini salah satu yang paling tinggi dibandingkan berbagai daging ikan lainnya. Ikan gabus banyak terdapat di perairan di Indonesia, sebab ikan jenis ini lebih banyak hidup di sungai, danau maupun rawa. Sekilas bentuk ikan gabus hampir  mirip dengan ikan lele. Perbedaan yang paling gampang diamati adalah ikan gabus tidak memiliki surai atau kumis. Warnanyapun tak segelap ikan lele. Ikan gabus juga sama sama dapat bertahan hidup di darat, dalam tempo yang cukup lama, sebab ikan gabus diketahui dapat bernafas secara langsung dengan udara luar.  

Jika ikan gabus ini hidup di sebuah tempat yang kebetulan airnya berkurang hingga cenderung kering, maka dapat Anda lihat ikan gabus ini akan membenamkan dirinya ke dalam lumpur tempat itu. Ini sebagai upaya agar dapat tetap hidup. Atau Tak jarang ikan gabus ini dapat juga berpindah tempat , terutama di malam hari yang dilakukan dengan cara melompat lompat di darat.
  1. Pembentukan & Pertumbuhan Otot
Ikan gabus Mengandung kandungan protein yang lebih tinggi dibanding kadar protein yang terdapat pada ikan lele maupun pada ikan mas / nila. Namun masih setara dengan kandungan protein yang terdapat pada ikan bandeng. Dari 100 gram ikan gabus Anda dapat memperolah 25,2 gram protein. Coba Anda bandingkan dengan kadar protein untuk  per 100 gramnya  yang terdapat pada ayam yang hanya 18,2 gram, pada daging sapi hanya 18,8 gram, maupun telur yang hanya 12,8 gram. Kandungan protein yang tinggi akan menguntungkan Anda sebab akan banyak membantu dalam proses pembentukan otot pada tubuh Anda.

2. Mempercepat Penyembuhan Luka
Daging ikan gabus juga banyak mengandung albumin dalam kadar yang sangat tinggi. Perlu Anda ketahui bahwa albumin adalah salah satu jenis protein yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka pada tubuh Anda. 

3. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
Zat albumin juga berfungsi untuk menjaga kestabilan regulasi cairan dalam tubuh. Jika kondisi tubuh Anda kadar cairan berkurang, maka protein yang masuk dalam tubuh Anda akan pecah sehingga tak dapat berfungsi secara normal. Kandungan normal albumin dalam tubuh mencapai 60%.

4. Sehat untuk pencernaan
Ikan gabus mempunyai struktur daging yang lebih empuk, anda tidak perlu mengkhawatirkan pencernaan karena ia sangat mudah di cerna. Hal ini karena ikan gabus memiliki protein kolagen yang lebih rendah dibanding kadar protein yang terkandung pada daging ternak darat lain. Hanya 3% hingga 5 % dari total kandungan protein kolagen .

5. Penyembuhan berbagai penyakit
Dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit seperti penyakit  hepatitis, Infeksi paru, typhus, diabetes, stroke, dll

6. Memperbaiki gizi buruk
Dapat memperbaiki gizi buruk yang banyak terdapat pada bayi , balita , anak maupun ibu hamil karena dalam 100 gr gabus saja sudah sangat cukup memenuhi berbagai kebutuhan gizi yang sangat penting untuk kesehatan terutama untuk bayi.

7. Membantu penyembuhan anak autis
Ikan gabus memiliki kandungan yang dapat berfungsi untuk membantu penyembuhan pada pengidap autis.

8. Mempercepat penyembuhan luka pasca operasi
Ikan gabus dapat mempercepat proses penyembuhan pada luka pasca operasi.  Ini karena kandungan albumin yang tinggi pada ikan gabus, sehingga secara cepat dapat membantu proses pembentukan sel  dan jaringan baru pada bagian tubuh Anda  yang telah rusak akibat proses operasi.

9. Membantu mengatasi pembengkakan di tubuh
Selain untuk penyembuhan luka, kandungan albumin dalam ikan gabus yang cukup tinggi juga dapat membantu mengatasi pembengkakan yang terjadi di tubuh Anda.

10. Meningkatkan daya tahan tubuh
Anda yang ingin daya tahan tubuh lebih baik ? jangan lupa konsumsi ikan gabus secara rutin, konsumsi ikan ini akan membuat tubuh Anda tidak mudah terserang berbagai penyakit akibat perubahan cuaca maupun karena faktor lain.

Kandungan Gizi Ikan Gabus

Dari penelitian di laboratorium diperoleh bukti bahwa dari 100 gram ikan gabus mengandung berbagai kandungan gizi  seperti :
  • Kalori : 69    kalori
  • Protein : 25,2 gram
  • Lemak : 1,7 gram
  • Besi : 0,9 miligram
  • Kalsium : 62   miligram
  • Phospor : 76   miligram
  • Vit.A : 150  miligram
  • Vit.B : 0,04 miligram
  • Air : 69  gram
Kandungan gizi inilah yang membuat manfaat gabus sangat baik bagi anda yang ingin meningkatkan gizi janin atau pun ibu hamil, anak, hingga orang dewasa. Jika kita telisik lebih jauh, dari kandungan gizi di atas, sebagai contoh, manfaat vitamin A saja yang didapat dari gabus, bisa berkhasiat untuk
  1. Melindungi kesehatan rongga hidung
  2. Melancarkan fungsi repoduksi pria
  3. Menyehatkan kondisi indung telur pada wanita
  4. Memperkuat plasenta bayi
  5. Meningkatkan kesehatan janin
  6. Sebagai anti oksidan aktif dan kuat
  7. Menjadi kekebalan tubuh secara nyata
  8. Untuk mata lebih sehat
  9. Membersihkan darah
Selain dari vitamin A yang tinggi, kalsium dalam gizi ikan gabus juga sangat berperan untuk.
  • Meningkatkan kekuatan tulang
  • Meningkatkan pertumbuhan gigi dan tulang pada anak anak
  • Mencegah osteoporosis
  • Mencegah berbagai jenis kanker
Gabus memiliki tekstur daging yang sangat lembut dan sangat enak disantap dengan berbagai hidangan. Konsumsi gabus secara rutin akan memberikan dampak bagi kesehatan anda

 

18 Cara Budidaya Udang Vaname Air Tawar

(sumber : http://arenahewan.com/budidaya-udang-vaname-air-tawar)


Begitu berkembangnya olahan makanan laut atau yang kita kenal sebagai seafood di masyarakat, maka semakin berpotensi juga usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari jenis makanan yang berupa ikan, cumi, lobster ataupun udang tentu akan menjadi komoditi utama untuk diolah dalam makanan laut ini.
Namun, kepopuleran makanan laut ini juga diiringi dengan adanya makanan dengan olahan sama hanya saja berasal dari air tawar, seperti ikan dan udang. Sehingga budidaya ikan atau udang air tawar juga tak kalah populer.

Berbagai cara budidaya ikan seperti  budidaya ikan gabus di kolam terpal, budidaya ikan gurame di kolam beton, budidaya ikan bawal, budidaya ikan kutuk dan tentunya budidaya lele organik di kolam terpal tidak jarang menjadi usaha para peternak ikan yang ingin merambah bisnis ikan air tawar.

Selain jenis ikan di air tawar yang bisa dibudidaya, ada juga jenis udang yang bisa dibudidayakan di air tawar yaitu udang vaname. Udang vaname ini merupakan jenis udang yang bisa dibudidaya di air tawar. Hal ini bisa menjadi suatu variasi budidaya air tawar yang biasanya sering kita ketahui hanya berupa ikan. Udang ini cukup terkenal karena memiliki keunggulan dibanding udang pada umumnya. Salah satunya adalah ketahanan udang ini terhadap penyakit. Apabila Anda berminta untuk budidaya udang vaname ini, silakan perhatikan tahapan budidaya udang vaname air tawar sebagai berikut :

1. Pemilihan Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi pada saat budidaya udang atau ikan adalah hal yang penting. Karena di sanalah tempat Anda memelihara termasuk membesarkan benih – benih hingga menjadi udang yang bisa dipanen. Pemilihan lokasi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda sendiri. Anda bisa mencari lokasi yang sudah ada dan mencoba untuk memilikinya dengan cara membelinya atau Anda bisa mencari tempat sendiri dan meminta tolong orang yang ahli untuk menggali sebuah tempat untuk budidaya udang vaname ini.

2.Pengaturan Budidaya
Budidaya ikan vaname air tawar ini pada umumnya dilakukan di tambak. Walaupun masih memungkinkan untuk memelihara udang vaname di kolam terpal seperti budidaya lele sangkuriang di kolam terpal namun idealnya pemeliharaan udang vaname ini memang dilaukan dia air payau seperti yang ada di tambak. Maka dari itu penyesuaian isi air kolam tambak ini perlu diperhatikan untuk budidaya udang vaname.

3. Pengeringan Tambak
Layaknya budidaya ikan gurame di kolam tembok atau di kolam tanah. Air di dalam kolam tambak yang akan digunakan untuk budidaya perlu dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dalam upaya mematikan bakteri yang beada di dalam kolam tambak yang bisa berpotensi menggganggu kehidupan udang vaname nanti. Anda juga perlu menghilangkan ikan yang bisa memangsa udang vaname dengan cara memberikan saponin pada kolam tambak.
Pengeringan air dalam kolam tambak ini dibiarkan selama 3 hari untuk memastikan bakteri yang ada tadi benar – benar hilang dan mati. Pada saat ini, Anda juga bisa memerhatikan pasang surut air di dalam kolam tambak ini. Untuk menghasilkan udang yang berkualitas membutuhkan aliran air yang terus lancar.

4. Memberantas Hama
Sebelum memulai memasukan benih udang ke dalam kolam tambak, Anda perlu memastikan tidak ada hama yang mengancam pertumbuhan udang vaname yang akan Anda budidaya ini. Karena apabila masih ada hama yang ada di kolam ini bisa memakan udang vaname yang masih kecil. Karena hama ini tidak lain adalah ikan yang memiliki kemampuan untuk memangsa udang vaname kecil. Maka dari itu untuk mengantisipasi kematian di awal sehingga menyebabkan gagal panen udang vaname, pemberantasan hama ini perlu diperhatikan.
5. Proses Pemupukan
Hal selanjutnya yang bisa dilakukan untuk budidaya udang vaname air tawar adalah pemupukan. Tambak ini perlu diberikan pupuk organik dan juga pupuk anorganik. Pemupukan ini dilakukan supaya memperbaiki kualitas tanah yang airnya sudah dikeringkan. Komposisi pupuk organik ini bisa berupa tepung gandun, kulit padi, tepung kedelai, biji kapas, jagung dan kotoran hewan dan sejenisnya. Takaran pemberian pupuk organik bisa sebanyak 150 -200 kg per ha. Sementara untuk pupuk anorganik bisa sebanyak 25 – 30 kg per hektar.

6. Pengisian Air Di Kolam
Air di kolam tambak bisa mulai diisi ketika tanah di kolam tambak ini sudah rampung dipersiapkan. Anda bisa mulai mebigisi air ke dalam tambak ini secara bertahap. Kemudian, biarkan air yang telah diisi ke dalam kolam tambak ini selama 2 hingga 3 minggu. Air ini dibiarkan selama itu supaya menjaga PH pada air supaya tetap normal.

7. Memilih Bibit Udang Yang Baik
Untuk menghasilkan udang vaname yang berkualias baik juga memerlukan bibit unggul yang memiliki kualitas baik. Ciri bibit udang yang baik memang memiliki karakteristik yang berbeda. Hanya saja, Anda bisa memutuskan untuk memilih bibit udang yang baik dengan melihat bentuk fisiknya. Seperti bentuk ukurannya yang seragam, kemudian bagian insang dan usus yang terlihat jelas. Pastikan bibit udang tersebut bisa berenang melawan arus dan yang paling penting tidak memiiki cacat atau luka pada bagian fisiknya.

8. Penebaran Benur (Anak Udang Vaname)
Benur merupakan sebutan anak udang vaname yang siap untuk disebar. Sebelum anak udang vaname ini disebar, Anda perlu melakukan aklimitasasi terhadap suhu pada air dalam kolam tambak ini. Caranya adalah dengan mengapungkan kantong – kantong yang berisi benur ke dalam kolam tambak. Kemudian, hal ini dilanjutkan dengan cara menyiram kantung yang berisi benur tersebut dengan air di dalam kolam.

Kemudian kantong yang berisi benur ini dibuka perlahan dan mulai diberikan sedikit demi sedikit air di dalam kolam tambak tersebut selama kurang lebih 15 sampai 20 menit. Barulah kantong yang terapung tadi dimiringka dan biarkan anak udang vaname ini keluar dengan sendirinya dari kantong tersebut menuju air di kolam tambak. 


9. Waktu Penebaran Benur
Waktu untuk penebaran anak udang vaname ini bisa pada siang hari. Agak berbeda dengan waktu saat penebaran benih – benih jenis ikan air tawar lainnya yang dilakukan pada saat sore hari atau matahari tidak terlalu menyengat. Kalau anak udang vaname ini malah ditebar pada saat matahari sedang panas  – panasnya yaitu siang hari,

10. Pemeliharaan Udang
Pemeliharaan udang vaname air tawar ini perlu diperhatikan sejak dari penebaran benur (anak udang vaname) hingga udang vaname ini siap untuk dipanen. Hal yang diperlukan untuk terus dipantau dan dipelihara adalah memantau suhu yang ada di dalam kolam tambak, kandungan PH di dalamnya, kemudian kandungan oksigen dan juga kedalaman air pada kolam tambak.

11. Pemberian Pakan Udang Vaname
Pada 7 hari pertama setelah penebaran, anak udang vaname ini tidak perlu diberikan pakan. Karena di dalam kolam tambak sudah banyak yang bisa dijadikan makanan yang bisa dikonsumsi oleh anak udang vaname tersebut. Setelah lewat dari usia 7 hari, Anda bisa memberikan pakan yang tinggi protein sebanyak 30% dari takaran pakan yang diberikan. Frekuensi pemberian pakan bisa mulai dari 3 sampai 4 kali sehari.

12. Pergantian Air Kolam
Walaupun salah satu keunggulan dari udang vaname ini adalah memiliki ketahanan yang kuat terhadap penyakit, bukan berarti air kolam tempat tinggalnya tidak perlu diganti. Penggantian air pertama kolam tambak ini bisa dimulai pada saat udang berusia 60 hari, dan itupun sebanyak 10% saja dari volume air kolam. Kemudian, pada bulan berikutnya penggantian air ditingkatkan  menjadi 15 – 20 % dan dilakukan pada saat sedang pasang.

13. Mengamati Perkembangan Udang
Udang yang dibudidaya ini perlu diperhatikan dan diamati. Apabila ada udang yang mati, maka waspadai keberadaan virus yang mungkin menghampiri kolam tambak. Lakukan pengawasan dan penjagaan rutin supaya pertumbuhan udang bisa terpantau dengan baik.

14. Mengamati Cuaca
Karena budidaya udang di kolam tambak ini termasuk budidaya udang di luar ruangan. Maka faktor cuaca ini perlu diperhatikan. Apabila cuaca di luar sedang hujan, Anda bisa menambahkan kapur alam secukupnya. Apabila cuaca sedang panas, Anda juga bisa menambahkan air ke dalam kolam atau Anda bisa juga menambahkan kapur dolomite.

15. Memperbarui Informasi
Untuk Anda yang masih belum banyak mengetahui mengenai budidaya udang vaname di air tawar, Anda bisa ikut bergabung atau berkumpul bersama peternak udang ataupun ikan di air tawar lainnya supaya bisa berbagi ilmu pada saat menjalankan bisnis. Sehingga Anda juga bisa terus mengembangkan inovasi – inovasi yang bisa Anda dapat dari mana saja.

16. Waktu Panen Udang
Waktu panen udang vaname ini cukup berbeda dengan budidaya ikan air tawar lainnya. Karena waktu panen udang vaname ini bisa dilakukan pada malam hari.

17. Persiapan Sebelum Panen
2 – 3 hari sebelum panen, kolam tambak udang vaname ini perlu diberikan pengapuran dengan dosis 50 – 70 kg /Ha. Hal ini dilakukan karena apabila dilakukan saat siang hari dan matahari sedang panas, dikhawatirkan udang akan mengalami proses pergantian kulit atau molting.

18. Masa Panen Udang
Udang vaname sudah bisa mulai dipanen ketika memasuki usia 4 – 5 bulan. Kriteria ukuran udang yang ideal pada saat dipanen ini memiliki jumlah kurang lebih 40 – 50 ekor udang dalam berat 1 kg. Sehingga udang – udang yang dipanen ini kurang lebih memiliki ukuran dan bobot yang sama.
Selain beberapa informasi diatas, berikut kami berikan tutorial video terkait bagaimana budidaya udang vaname agar berkembang biak dengan pesat.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari pada saat melakukan budidaya udang ataupun budidaya ikan pada air tawar. Karena masing -masing hewan ini memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri dalam proses pemeliharaannya. Sehingga tidak semua jenis budidaya ikan ataupun udang bisa disamaratakan begitu saja dalam cara pemeliharaan. Karena pemeliharaan yang cocok pada suatu jenis hewan belum tentu juga cocok pada hewan lainnya. Maka dari itu, Anda bisa memperbanyak ilmu budidaya Anda dari orang – orang sekitar yang sudah terbiasa melakukan budidaya pada air tawar.
Hal ini akan sangat membantu Anda apabila sedang melakukan usaha budidaya ikan maupun udang di air tawar. Apalagi ilmu yang Anda dapatkan ini bisa langsung diterapkan dan diaplikasikan sehingga bisa terlihat mana hal yang bisa dan cocok Anda gunakan dan mana yang tidak.

 

11 Cara Budidaya Ikan Gabus Biar Menghasilkan Panen Melimpah


Mungkin kamu ada niat untuk memulai usaha budidaya ikan gabus, karena manfaat dalam kandungan ikan gabus untuk kesehatan sangat banyak sekali. Tapi seharusnya kamu pun tahu bagaimana ilmu untuk memelihara ikan gabus. Sebab ikan air tawar ini punya beberapa karakteristik. Seperti bersifat predator atau memangsa ikan-ikan yang lebih kecil. Termasuk juga serangga dan kodok tak luput disantapnya.
Nah, biar usaha ikan gabus yang mau kamu lakukan itu bisa berhasil dan menghasilkan panen yang melimpah, berikut ini yang perlu kamu tahu dan lakukan.

Pilih Tempat Budidaya di Kolam Terpal, Tanah, atau Beton

Kolam Budidaya Ikan Lele
suryamina.com
Kamu bisa pilih tempat budidaya ikan gabus ini. Apakah di kolam terpal, tanah atau beton. Kamu bisa buat sesuai kemampuan. Biar kamu bisa segera memulai usahamu ini dan tidak terbebani dengan modal awal yang tinggi.

Pilih Indukan Gabus Jantan dan Betina

jurnalasia.com
jurnalasia.com
Kamu harus pilih indukan ikan gabus jantan dan betina yang berkualitas baik. Ada sejumlah ciri perbedaan ikan gabus jantan dan betina yang bisa kamu lihat langsung. Kalau ikan gabus jantan, bentuk kepalanya cenderung oval dengan warga tubuh lebih gelap, dan pada bagian lubang genital berwarna merah.
Sedang untuk ikan gabus betina, warna tubuhnya biasanya lebih terang dengan kepala yang berbentuk bulat. Untuk indukan gabus jantan yang ideal, pilihlah yang memiliki berat minimal 1 kg.

Mulai Proses Pemijahan pada Ikan Gabus

youtube.com
youtube.com
Kalau kamu sudah temukan indukan gabus jantan dan betina, proses selanjutanya yang perlu kamu lakukan adalah dengan melakukan pemijahan. Definisi pemijahan secara singkat adalah proses pelepasan telur dan sperma pada ikan yang menghasilkan pembuahan.
Jadi di sini kamu akan masukkan 30 indukan jantan dan 30 betina ke dalam bak supaya proses pemijahan ini terjadi. Untuk itu kamu perlu siapkan tempatnya supaya proses pemijahan ini berlangsung sukses. Kamu bisa buat bak beton dengan ukuran 7 x 4 x 2 meter.
Biarkan supaya bak beton ini kering lebih dulu sekitar 5 hari. Kemudian bak beton kamu isi dengan volume air sampai 50 cm dengan membiarkan air mengalir ketika proses pemijahan berlangsung. Lalu kamu juga bisa tutupi kolam dengan tanaman enceng gondok supaya bisa membantu terjadinya eksitasi pemijahan.
Jika proses pembuahan sukses dan ikan gabus betina pun mulai bertelur, kamu bisa bawa dengan memakai sekupnet yang halus. Lalu biarkan telur menetas secara alami.
Nah, penting kamu tahu untuk rajin mengontrol kolam ikan tiap hari. Sebab indukan betina bisa menghasilkan sampai 10 ribu-11 ribu butir telur.

Tetaskan Telur Ikan Gabus di Akuariam

camaynto.wordpress.com
camaynto.wordpress.com
Supaya kamu mudah untuk mengontrol kondisi telur, sebaiknya proses penetasan telur diproses di akuarium. Untuk itu, kamu perlu akuarium ukuran 65 x 45 x 45 cm. Kalau akuarium ini masih baru, sebaiknya tunggu dulu supaya kondisinya benar-benar kering selama 2 hari.
Baru setelah itu, kamu boleh isi dengan air dengan ketinggian 40 cm. Pasang juga pemanas air supaya suhunya bisa mencapai 28 °C.
Untuk proses penetasan telur ikan gabus ini, kamu bisa masukkan telur ikan ± 4-6 butir per cm² dan biarkan sampai menetas. Biasanya, telur ikan gabus ini perlu waktu sekitar 24 jam untuk bisa menetas.Setelah larva ikan gabus ini menetas, kamu tak perlu terburu-buru memberinya makan. Biarkan dulu selama dua hari. Sebab mereka ini masih memiliki cadangan makanan.

Merawat Larva Ikan Gabus

youtube.com
youtube.com
Nah, larva ikan gabus yang berumur dari 2 hari sampai kemudian 15 hari perlu kamu letakkkan di akuarium dengan kepadatan 5 larva per 1 liter air. Untuk makanan larva ikan gabus ini bisa kamu beri makan seperti nauplii Artemia, dengan jatah makan 3 kali dalam sehari.
Lalu kalau larva ikan gabus sudah menginjak usia 5 hari, boleh kamu beri makanan tambahan seperti daphnia sebanyak 3x sehari.
Penting juga kamu harus jaga kualitas air di akuarium. Supaya harapan hidup larva ikan gabus ini semakin tinggi. Jika dirasa air akuarium sudah kotor, kamu bisa ganti airnya separuhnya.

Siapkan Kolam Ikan Gabus

akuariumhiasku.blogspot.com
akuariumhiasku.blogspot.com
Untuk proses pembesaran ikan gabus ini, kamu perlu kolam khusus. Misalnya, kamu bisa buat dari kolam dinding beton yang berlantai tanah. Kamu bisa buat kolam ikan gabus dengan ukuran sekitar 2 sampai 5 meter.
Kalau kamu baru buat, keringkan lebih dulu sekitar seminggu. Lalu pada bagian dasar kolam, kamu perlu ratakan tanahnya. Tabur tanah yang berasal dari kotoran hewan dengan tebal kira-kira 30 cm. Lalu taburkan juga pupuk kapur dolomid secara merata ke permukaan kolam yang sudah dikasih kompos.
Tunggu selama 3 hari supaya pupuk kapur larut dalam tanah. Fungsinya nanti sebagai penghasil pakan alami bagi ikan gabus. Karena dengan medium ini, makhluk seperti plankton, kutu air dan lumut gampang hidup. Jadi nantinya bisa menjadi sumber makanan bagi ikan.
Jika kolam air sudah siap, kamu bisa isi dengan air kira-kira tingginya 50 cm – 100 cm. Lalu biarkan air selama 1 minggu tidak dialirkan.

Sebar Benih Ikan Gabus

youtube.com
Kalau kolam ikan sudah siap digunakan, kamu bisa masukkan benih ikan gabus yang umurnya 2 minggu. Perlu diingat, kalau seminggu sebelum benih ikan gabus ini dimasukkan, kamu perlu biarkan agar air kolam tidak dialirkan selama seminggu.
Lalu kamu bisa pilih waktu penebaran benih ikan gabus pada pagi hari. Setelah itu, biarkan dulu bibit ikan gabus ini tidak diberi makan selama sekitar 2 hari. Baru setelah dua hari di kolam, kamu boleh berikan makanan berupa 2 kg tepung pellet.

Perhatikan Pemberian Pakan

didikawan.blogspot.com
didikawan.blogspot.com
Selain diberi pakan pelet, kamu bisa juga berikan makanan tambahan seperti anakan rayap, ikan teri, dan sisa daging ampas dapur. Idealnya makanan ikan gabus ini mengandung lemak 15 persen, protein 15 persen dan karbohidrat 10 persen.

Bisa Dipanen Bertahap

youtube.com
youtube.com
Ikan gabus tergolong ikan yang punya daya tahan tinggi. Karena itu, kamu bisa memanennya secara bertahap, tidak harus langsung. Jadi, dengan begitu, kamu juga bisa lebih fleksibel. Karena bisa panen sesuai dengan permintaan pasar yang tersedia.

Jangan Telat Beri makan

dunia-perairan.blogspot.com
dunia-perairan.blogspot.com
Kamu perlu disiplin dalam memberi makan ikan gabus. Sebab ikan ini bersifat kanibal. Kalau telat, ikan ini akan memangsa rekannya sendiri.

Sortir Ikan

jual-bibitikangabus.blogspot.com
jual-bibitikangabus.blogspot.com
Tiap 1 bulan, kamu perlu sortir ikan dan dikelompokkan sesuai ukurannya. Ini sangat penting supaya ikan gabus yang dihasilkan bisa berkualitas prima.
Nah, itulah yang perlu kamu lakukan biar usaha ikan gabus yang ingin kamu lakukan bisa berlimpah hasilnya. Tentu, selain dengan memperhatikan aspek teknis, kamu juga perlu berdoa pada Yang Maha Kuasa supaya usaha ikan gabus yang kamu lakukan ini bisa berjalan lancar dan hasilnya pun penuh keberkahan.

 

PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA IKAN
Sumber : (http://novajessica.blogspot.co.id) 

Banyak factor yang menentukan dalam pemlihan lokasi untuk usaha budidaya ikan, namun pada dasarnya dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu factor teknis dan non teknis.
1.      Faktor teknis
Faktor teknis adalah faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan terhadap kegiatan teknis budidaya ikan seperti sumber air, jenis tanah, limbah, dan kualitas air.
a.       Sumber air
Lokasi budidaya ikan sebaiknya dekat dengan sumber air yang kontinuitasnya terjamin sepanjang tahun seta debitnya cukup dan kualitas airnya sesuai degan persyaratan ikan yang akan dibudidayakan, namun bebas dari pengaruh banjir. Sumber iar ini bias berasal dari sunggai, mata air, saluran irigasi, sumur atau waduk.
b.      jenis tanah
tanah dipilih yang tidak porus yaitu tanah liat atau lempung, sehingga kehilangan air karena filtrasi, rembesan dapat dihindari seminimal mungkin.
c.       Jauh dari pembuangan limbah
Karena ikan sangat peka sekali terhadap lingkungan dan hidupnya tergantung sekali dengan kualitas air, maka hindarilah pemilihan loasi yang sumber airnya tercemar, baik ituh oleh limbah pabrik atau limbah rumah tangga, karena bias megakibatkan kematian pada ikan.
d.      Kualitas air
Sumber air untuk budidaya ikan harus memenuhi persyaratan kualitas ar yang sesuai, baik secara biologis, fisika maupun kimia. Yaitu air haarus jernih tapi kaya akan pkan alami, tidak mengandung bahan-bahan yang beracung serta suhu, pH sesui dengan jenis ikan yang dibudidayakan.

2.      Faktor non teknis
Faktor non teknis adalah factor-factor yang tidak berpengaruh secara lagsung terhadap untung ruginya usaha dalam budidaya ikan, factor-factor tersebut di antaranya jauh dekatnya dengan lokasi pemasaran, sarana trasportasi, mudah tidaknya mendapatkan tenaga kerja, keamanan dan kemuudahann memperoleh sarana produk serta kesesuaian dengan lingkungan social budidaya setempat.
a.       Dekat dengan lokasi pemasaran
Jauh dekatnya lokasi budidaya dengan tempat pemasaran ini penting di perhatikan karena erat kaitannya dengan biaya yang dikeluwarkan untuk pengangkutan, yang akan berakibat pula pada harga jual ikan yang di prokduksi dan pada akhirnya berakibat pula pada kemampuan bersaingan di pasaran.
b.      Deka dengan sarana trasportasi
Agar hasil ikan yang dibudidayakan mudah cepat dipasarkan, harus di perhatia juga sarana trasportasi baik jalan maupun alat angkutnya, halini pula berkaian dengan prinsip ekonomi seperti halnya jauh dekatnya lokasi pemasaran dengan lokasi budidaya ikan ditambah dengan system pengepakan dan system pengangkutan yang arus di gunakan.
c.       Mudah mendapatkan tenaga kerja
Kemudaha dalam mendapatkan tenaga kerja pun harus di perhatikan, terutama dalam mendapatkan tenaga kerja yang professional dalam menangani ikan serta upah tenaga kerja yang murah,agar biaya produksi yang  dikeluwarkan dapat di tekan seminimal mungkin.
d.      Keamana terjamin
Keamana terjamin yang dimaksud di sini adalah keamana yang dapat menggaggu kelancaran teknis budidaya seperi gangguan hama, gangguan dari orang atau kemungkinan terjadi bencana alam.
e.       Mudah memperoleh sarana produksi
Agar kegiatan produksi dapat di tekan seminimal mungkin, maka memilih lokasi usaha harus mempertimbangkan dalam  kemudahan memperoleh sarana produksi baik bibit atau benih, pakan, obat-obatan,peralatan dan lain-lain.
f.       Lingkungan social budaya
Ligkunga social budaya pun mungkin untuk hal-hal tertentu perlu dipertimbangkan, misalnya sesuainya komoditas yang akan di budidayakan dengan lingkungan social budaya dan agama. Apakah tidak bertentangan dengan social budaya dan agama di daerah yang dipilih.

PERSIAPAN WADAH DI KOLAM ATAU SAWAH
Untuk mendapatkan ikan yang berkualitas baik, perlu diperhatikan kolam yang baik pula, sebab dengan kolam yang dipersiapakan dengan baik ikan merasa sesuai sehingga akan cepat pertumbuhannya. Beberapa kegiatan yang perludi lakukan untuk menciptakan kondisi tersebut adalah sebagai berkut:

a.       Pengeringan dasar kolam
Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk:
1.)    Menghilangkan senyawa-senyawa beracun
2.)    Membunuh hama dan penyakit yang bersarang dalam kolam
3.)    Memperbaiki aerasi (O2) didalam tanah menjadi baik
4.)    Pengeringan dasar kolam di lakukan selama 3-7 hari (tergantung cuaca dan keadaan tanah), yang penting dasar tanah menjadi retak-retak.
b.      Perbaikan pematang dan pengolahan tanahh kolam
Kegiata ini bertujuan untuk:
1.)    Memperbaiki bagian yang rusak (pematang bocor)
2.)    Memperbaikai strutur tanah
3.)    Meningkatkan daya tahan tanah terhadap air
4.)    Menetralisir gas-gas beracun, seperti asam sulfide, amoniak
5.)    Pengolongan dasar kolam  dilakukan dengan membajak  atau mencangkul
c.       Pemupukan dan pengapuran
Pemupukan dan pengapuran bertujuan untuk:
1.)    Memperbaiki pH tanah
2.)    Membrantas hama penyakit ikan
3.)    Kapur ditaburkan setelah kolam benar-benar kering dan agar merata perlu di aduk dengan cangkul
4.)    Dosis kapur sebanyak 15-25 gram/
5.)    Menyediakan pakan unsur hara bagi tumbuhan pakan alami (plankton) yang menjadi makanan ikan
6.)    Pupuk yang diberikan pupuk organik, dosis 0,25-0,5 kg/ ,TSP dengan dosis 10g/ , urea 15g/
Dosis pupuk tersebut tidak mutlak tetapai di sesuaikan dengan tingkat kesuburan, cara pemberian pupuk kandang bias dionggokkan di beberapa tepi kolam atau di sebar pada dasar kolam. Sedangkan untuk pupuk TSP dan urea di sebar pada dasar kolam.
d.      Pengairan kolam
Pengairan kolam ikan dilakukan setelah kegiatan diatas selesai. Ketinggian air yang di perlukan antara 40-50 cm, air tersebut di biarkan selama 5-7 hari agar kolam di tumbuhi plankton. Tanda-tanda air yang ditumbuhi plankton biasanya berwarna kehijau-hijauan.

PENEBARAN BENIH
A.    Syarat Benih
Benih yang sehat memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

1)      Gerakannya lincah
2)      Tidak cacat dan tidak luka di tubuh
3)      Tidak ada tanda-tanda terserang penyakit
4)      Besarnya kurang lebis seragam
B.     Jenis Ikan

a.)    Ikan herbivora, yaitu ikan pemakan tumbuhan misalnya, ikan tawes dan gurame
b.)    Ikan carnivore, yaitu ikan pemakan daging misalnya, ikan lele, bawal
c.)    Ikan omnivora, yaitu ikan pemakan segala jenis pakan, misalnya ikan nila, dan ikan mas.
C.     Penebaran Benih
Benih ikan dapat ditebar di kolam bila kondisi kolam telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1.)    Kedalaman air dapat dipertahankan 60-75 cm
2.)    Air sudah ditumbuhi plankton atau makanan alami
3.)    Kualitas airnya baik dengan kriteria kandungan oksigen terlarut minimal 4 ppm, pH air 6-8, dan suhu air 23- C.
1.      Padat penebaran
Faktor yang menentukan padat penebaran (jumlah ikan / ) adalah pemberian pakan, kesuburan kolam, ukuran ikan yang ditebar, lamanya pemeliharaan dan lain sebagainya.
2.      Waktu Penebaran
Waktu penebaran benih ikan umumnya dilakukan pada pagih hari atau sore hari, padasaat airnya sejuk sehingga benih ikan yang ditebar tidak setress (mati).
3.      Cara penebaran
-          Penebaran ikan dilakukan dengan cara aklimatisasi, yaitu penyesuaian suhu air pada wadah benih dengan air kolam, penyesuaian kualitas air.
-          Aklimatisasi dilakukan selama 15-30 menit sampai suhu air pada wadah benih sama dengan air kolam dengan cara kantong plasatik berisi benih ikan langsung di apungkan dalam air kolam.
-          Pelepasan benih dilakukan dengan cara memiringkan wadah benih sampai ikan keluar dengan sendirinya.
PEMELIHARAAN IKAN
A.    Metode Pemeliharaan ikan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu monokultur, polikultur, dan mixkultur.
1.      Monokultur
Metode pemeliharaan ikan dimana dalam satu wadah hanya ditanam satu jenis ikan saja, dan umumnya pemeliharaannya dilakukan secara intensif.
2.      Polikultur
Metode pemeliharaan ikan dimana dalam satu wadah hanya ditanan lebih dari satujenis ikan. Tidak semua jenis ikan dapat dipelihara secara polikultur. Pertimbangan pemeliharaaan ikan dengan menggunakan metode ini adalah efisiensi penggunaan wadah, efisiensi penggunaan pakan.
3.      Mixkultur
Metode pemeliharaan ikan dimana dalam satu wadah selain ditanami ikan juga ditanami non ikan seperti padi, itik dan lain sebagainya. Beberapa metode mixcltur yang umum dilaksanakan saat ini adalah mina padi, mina ayam.


B.     Pemberian Pakan
Pakan sangat berperan dalam pertumbuhan ikan, agar pakan yang diberikan optimal maka jumlah harus tersedia cukup, kualitasnya memadai serta sesuai dengan jenis atau pun bentuknya. Juga waktu, frekuensi, dan cara pemberiannya yang tepat.

1.      Kanduungan pakan ikan
Pakan yang dimakan oleh ikan pertama-tama digunakan untuk memelihara tubuh dan menganti alat-alat tubuh yang rusak, kelebihannya baru digunakaan untuk pertumbuhan. Pakan ikan yang diberikan harus menggunakan protein, karbohidrat dan lemak, zat makanan ini akan di ubah mejadi energi. Protein merupakan sumber energi utama, kandungan protein pada pakan harus berkisar antara 28-30% (Hapher, 1975)
2.      Jumlah pakan yang diberikan
Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan. Bila pakan yang diberikan kurang dari yang di butuhkan kemungkinan yang terjadi adalah pakan tersebut hanya digunakan hanya untuk memprtahankan kondisi tubuh saja sedangkan bila berlebiha ikan tidak akan menghabiskannya, sehingga terjadi pembusukan sisa pakan. Menurut Admadja dkk (1985) pemberian pakan perhari adalah 2-5% dari bobot ikan yang dipelihara.
3.      Jenis pakan ikan
Jenis pakan ikan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu pakan alami dan buatan. Pakan alami adalah pakan yang diberikan pada ikan yang wujudnya masih asli. Keadannya bias hidup, mati, segar ataupun awetan, contohnya: infusoria, daphnia, jenis yamuk, cacing, jangkrik, bekicot, dan lain-lain. Pakan buata adalah pakan yang diberikan pada ikan yang wujud asalnya tidak nampak lagi. Pakan buatan ini umumnya sudah diramu sehingga bahan lebih dari satu jenis dan kandungan nutrisinya bias diatur oleh pembuatnya.
4.      Bentuk pakan ikan
Bentuk pakan yang dimaksud adalah bentuk pakan buatan, karena pakan buatan bias dibentuk sesuai keinginana pembuat dan peruntuknya. Macam-macam bentuk pakan ikan ini diantaranya adalah bentuk emulsi, pasta, tepung, flek, butiran, remah, pellet.
5.      Waktu dan frekuensi pemberian pakan
Waktu frekuensi pemberian pakan untuk ikan yang dipelihara secara intensif seperti di jaring apung dan kolam air deras pemberiannya rata-rata 5 kali sehari. Sedangkan ika yang di pelihara secara semi intesif pemberian pakan 3 kali sehari. Untuk ikan yang di pelihara secara tradisional umumnya hanya mengandalkan paka alami yang ada dikolam, bila diberipakan pun hanya sekali-sekali saja dan waktunya pun tidak tentu.
6.      Cara pemberian pakan
Cara pemberian pakan ikan ada bermacam-macam di antaranya dengan automatic deman feeder, ditebar, dihamparan. Macam-macam cara pemberian pakan itu tegantung dari jenis dan ukuran ikan yang dipelihara.
C.     Pengamatan pertumbuhan ikan
Untuk mengetahuai pertumbuhan ikan yang dipelihara dapat dilakukan melalu sampling. Dari hasil sampling tersebut dapat dihitung konversi pakan untuk megetahui kualitas pakan pakan yang baik dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Konversi pakan  =  

Keterangan:
F          :Jumlah pakan yang diberikan selama pemelihraan
Wo      :Berat awal iakn rata-rata
Wt       :Berat akhir ikan rata-rata
D         :Jumlah berat iakn yang mati selama pemeliharaan
Apakah nilai konversi pakan rendah maka berarti kualitas pakan yang diberikan baik (analog pertumbuhan ikan baik). Namun bila konversi pakannya tinggi berarti pakannya kurang baik (analog dengan pertumbuhan ikan kurang baik).
            PEMANENAN DAN PASCA PANEN
A.    Pemanenan
Hal-hal yang berkaitan dengan pemanenan yang perlu diperhatikan agar tidak mengalami keggalan atau kerugian itu dapat dihindari seminimal mungkin, maka harus diperhatikan alat yang digunakan baik jumlah, jenis, ukuran, maupun bahannya, cara panen waktu panen, dan metodenya harus tepat.
1.      Alat panen ikan
Pemilihan macam alat yang digunakan harus disesuaikan, karena penggunaan alat ini tergantung dari ukuran ikan yang akan dipanen, jumlah ikan yang dipanen,jenis ikan yang dipanen, jumlah tenaga kerja yang tersedia, metode yang digunakan,efisiensi dan efektifitas yang diharapkan. Jenis-jenis alat yang digunakan dalam kegiatan panen ikan adaalah hapa, ember, seser, anco, dan lain-lain.
a.       Hapa
Hapa ini merupakan alat yang cukup penting untuk pemanenan ikan, fungsinya untuk penampungan ikan hasil panen sebelum ikan diseleksi dan di pak. Hapa ini dapat digunakan untuk semua jenis ikan dan ukuran ikan yang dipanen, hanya ukuran dan mesnay harus disesuaikan dengan ukuran ikan yang dipanen, semakin besar ukuraan ikan yang dipanen semakin besar pula hapanya(baik mes maupun volumenya).
b.      Seser
Kegunaan seser adalah untuk menangkap ikan setelah air kolam surut,namun perlu diperhatikan besar kecilnya ukuran seser, halus kasarnya mess seser dan kasar halusnya bahan seser yang digunakan harus disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran ikan dan jenis ikan yang di panen.
c.       Anco
Anco bias digunakan untuk memanen ikan apa bila ikan yang akan dipanen tidak terlalu banyak serta air kolamnya tidak dikeringkan. Namun perlu diperhatikan pula ukuran dan jenis ikan yang akan dipanen. Ikan-ikan yang bisa dipanen dengan menggunakan anco adalah ikan-ikan yang berukuran kecil dan tidak mempunya duri yang tajam serta jumlahnya tidak terlalu banyak.
2.      Metode panen
Prinsi pemanenan ikan dapat dilakukan denga dua metode, yaitu metode panen secara selektif dan metode panen secara total. Panen selektif yaitu pemanenan ikan hanya dengan cara hanya memanen sebagian saja, yaitu ikan-ikan yang berukuran atau yang dikehendaki sesuaai permintaan. Sedangkan panen total adalah ikan dipanen tanpa melihat besar kecinya ukuran ikan.
3.      Cara panen
Cara panen yang digunakan tergantung dari keperluan, efisiensi, efektifitas yang diharapkan serta wadah budidaya ikan yang dipergunakan. Cara paanen ikan dapat digunakan dengan dua cara, yaitu dengan cara mengeringkan kolam budidaya lalu ikan ditangkap atau ikan ditangkap tanpa mengeringkan kolam.
4.      Waktu panen
Pemilihan waktu dalam pemanenan ikan ditentukan jauh dekatnya lokasi pemasaran. Biasanya ikan dipanen sore hari atau pagi hari (subuh).

B.     Pasca panen
Setelah ikan selesai dipanen dan sudah terkumpul pada wadah penampungan, tahap berikutnya adalah menseleksi ikan-ikan yang memenuhi standar untuk dijual, baik dilihat dari ukurannya, warna, jenis kelamin, bentuk tubuh, dan kesehatannya. Lalu sebaiknya bila ikan akan diangkut untuk dipasarkan maka sebaiknya dilakukan pengepakan dengan mengunakan kantong plastik yang berisi air dan ditambah oksigen.
Tempat penampungan ikan biasanya berupa bak yang dilengkapi dengan sarana pengairan atau berupa aluran yang airnya mengalir terus menerus. Di tempat penampungan ini akan bias diamati kesehatannya (kualitasnya).

            PENGEPAKAN DAN PENGANGKUTAN
1.      Pengankutan
Hasil akhir dari pemeliharaan ikan perlu diperhatikan mengenai pengangkutan ikan.
            Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a.       Suhu udara disekelilignya
Sebenarnya ikan masih tahan hidup pada suhu C s.d C, pada batas-batas suhu tersebut ikan sudah gelisah, kehilangan keseimbangan ataupun mabuk karena harus bernapas lebih cepat lagi, karena hal ini akan menghabiskan energi/tenaga. Pada suhu yang tinggi oksigen dari udara akan lebih rendah penyerapannya di dalam air suhu yang paling cocok untuk pengangkutan ikan ialah C.
b.      Kadar oksigen dan karbondioksida yang terlarut
Kebutuha oksigen untuk ikan besar dan kecil adalah berbeda, hal ini didasarkan atas perbedaan permukaan insangnya. Ikan besar jelas insangnya lebih luas permukaannya, maka oksigen yang diperlukan oleh ikan tersebut relatif lebih banyak di bandingkan dengan ikan yang berukuran kecil.
Tetap bila dibandingkan dengan satuan berat yang sama maka ikan besar lebih sedikit membutuhkan oksigen bila dibandingkan dengan ikan kecil sebab dalam satua berat yang sama ikan kecil memiliki jumlah permukaan insang yang lebih luas dibandingkan dengan ikan besar. Oleh karena itu bila pengangkutan ikan kecil harus banyak diperhatikan akan kebutuhan oksigennya,selain itu juga perlu di ingat bahwa ikan kecil kondisinya lebih lemah dibadingkan ikan besar.
c.       Pengaruh pH
Pada akhir pengangkutan ikan kadar pH akan turun, sifat air menjadi asam. Hal ini di sebabkan meningkatnya kadar CO2 dan juga karena banyaknya kotoran. Semua itu memegang peranan penting dalam goncangan pH. Ikan dapat tahan dalam pengankutan dengan pH air sekitar 6,3-7,6.
2.      Sisem Pengangkutan Ikan
a.       Pengangkutan Terbuka
Dengan menggunakan pengangkutan terbuka, maka kebutuhan akan oksigen tidak begituh masalah karena oksigen dari udara dapat selalu terserap dalam air dan zat asam arang dalam air dapat terusir ke udara. Contohnya, pengankutan ikan dengan karambah pikul yang terbuat dari anyaman bambu, ember atau baskom plastik ataupun bangle yang terbuat dari tanah.
b.      Pengangkutan Tertutup
Pengangkutan tertutup adaalah system pengangkutan dimana antara ikan yang diangkut tidak dapat berhubungan langsung udara luar. Ikan benar-benar tersekap dan kelangsungan hidupnya tergantung pada kondisi alat pengangkut tersebut(kantong plastik), maka kita haarus member oksigen yang cukup kedalam alat pengangkut tersebut.
3.      Jumlah ikan yang diangkut dan ukurannya
Jumlah ikan yang diangkut harus diperkirakan agar dapat menjamin keselamatan ikan tersebut.
4.      Pemberokan
Untuk mengurangi metabolisme ikan selama dalam pengangkutan maka sebelum ikan diangkut perlu diberokan atau dilapangkan dahulu. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal:
a.       Mengurangi jumah kotoran yang dikeluwarkan agar kondisi air tetap baik.
b.      Menenangkan ikan selama dalam pengangkutan
c.       Mengadakan seleksi terhadap kesehatan ikan, maupun jenis ukuran ikan yang diperlukan.

 

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...