PARAMETER KUALITAS AIR DI PERAIRAN
SUMBER : http://afiesh.blogspot.com/2013/07/parameter-kualitas-air.html
Gambar 1. Parameter Kualitas Perairan
sumber: (www.fishforums.net)
Dalam
dunia perikanan parameter kualitas air mempunyai peranan yang sangat
penting. Hal ini dikarenakan nilai kualitas aiar dapat menunjukkan
apakah air tersebut layak atau tidak untuk budidaya perikanan. Selain
itu, parameter kualitas air juga mampu mendeteksi tingkat kesuburan
perairan. Parameter kualitas air dibagi menjadi tiga, yaitu :
I. Parameter Fisika
Parameter
fisika adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kadar
kualitas air yang berhubungan dengan fisika seperti suhu, kecepatan
arus, kecerahan dan tinggi air. Parameter fisika meliputi :
1. Suhu
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda (air).
2. Kecepatan arus
Kecepatan arus adalah gerakan massa air dari
satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun
secara horizontal (gerakan ke samping) dengan satuan m/s.
3. Kecerahan
Kecerahan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu.
4. Kedalaman
Kedalaman adalah suatu keadaan yang menunjukkan tinggi rendahnya air dengan satuan meter (m).
5. Warna air
Warna
air adalah parameter yang menunjukkan warna perairan yang dipengaruhi
oleh jenis substrat atau biota yang mendiami perairan tersebut seperti
plankton dan lain-lain.
6. Salinitas
Salinitas adalah konsentrasi total ion di perairan dengan satuan ppt (part per thousand).
II. Parameter Kimia
Parameter
kimia adalah parameter yang sangat penting untuk menentukan air
tersebut dikatakan baik atau tidak dalam budidaya perikanan. Parameter
kimia meliputi DO, pH, amoniak, nitrat, nitrit, TAN, TOM, fospor, BOD,
COD, alkalinitas, kesadahan, CO2 dan lain-lain. Parameter kimia meliputi :
1. DO (Dissolved Oxygen)
Oksigen
terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal
dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara dengan satuan ppm (part per
million).
2. pH (Power of Hydrogen atau Poisson Hard)
pH adalah suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.
3. COD (Chemical Oxygen Demand)
Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dalam reaksi kimia dengan satuan ppm (part per million).
4. BOD (Biology Oxygen Demand)
Biology Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dengan satuan ppm (part per million).
5. CO2 (Karbondioksida)
Karbondioksida adalah jumlah karbon yang dihasilkan oleh biota air dalam respirasi dengan satuan ppm (part per million).
6. Amonia (NH4)
Amoniak
adalah senyawa yang terbentuk dari oksidasi bahan organik yang
mengandung bahan nitrogen dalam air dengan bantuan bakteri. Amonia
merupakan produk sisa metabolisme yang utama dari ikan.
7. Nitrat (NO3-)
Nitrat adalah hasil dari proses nitrifikasi oleh bakteri Nitrobacter.
8. Nitrit (NO2-)
Nitrit adalah hasil dari proses oksidasi amonia oleh bakteri Nitrosomonas.
9. Total Amonia Nitrogen (TAN)
Total Amonia Nitrogen (TAN) adalah gabungan dari beberapa senyawa nitrogen yang meliputi NH4 (amonia terionisasi, karena memiliki ion positif) dan NH3 (tak terionisasi, karena tidak memiliki ion)
10. Total Organic Matter (TOM)
Total
Organik Matter (TOM) atau sering disebut bahan organik terlarut total
merupakan kandungan bahan organik total atau keseluruhan di perairan
yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan
koloid.
11. Alkalinitas
Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion karbonat dan bikarbonat.
12. Kesadahan
Kesadahan adalah kandungan mineral tertentu di dalam air, umumnya yaitu ionkalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau sering disebut dengan air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi.
13. Total Dissoved Solid (TDS)
Total Dissoved Solid (TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L).
Total Dissoved Solid (TDS) adalah jumlah ukuran zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS menggambarkan jumlah zat terlarut dalam part per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L).
14. Total Suspended Solid (TSS)
Total Suspended Solid (TSS)
adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan
ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel
koloid.
15. Hidrogen Sulfida (H2S)
H2S adalah gas beracun yang dihasilkan dari hasil penguraian atau perombakan bahan organik oleh bakteri.
III. Parameter Biologi
Parameter
biologi adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kepadatan
biota di dalam air. Biota tersebut dapat berupa plankton, benthos,
perifiton, bakteri maupun biota jenis lainnya. Tetapi dalam dunia
perikanan biota yang sering diukur adalah jenis plankton dan bakteri
baik biota yang menguntungkan maupun yang merugikan. Parameter biologi
meliputi :
1. Plankton
Plankton
adalah mikroorganisme yang hidup melayang di perairan, mempunyai gerak
sedikit sehingga mudah terbawa oleh arus. Plankton merupakan salah satu
komponen utama dalam sistem rantai makanan atau food chain dan jaring makanan atau food web (Ferianti, 2007). Plankton dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan).
2. Bakteri
Bakteri
adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak mempunyai
selubung inti), uniselluler dan berukuran renik (mikroskopis). Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri ada yang menguntungkan
tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan seperti
golonganBacillus sp, Nitrosomonas, Nitrobacter dll. Sedangkan bakteri merugikan antara lain adalah Vibrio sp, Pseudomonas dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar