Bio Teknologi, Apa itu fermentasi ?
SUMBER : http://boosterfish.com/bio-teknologi-apa-itu-fermentasi/
Definisi fermentasi atau peragian secara umum dapat digambarkan : perubahan yang disebabkan enzim. Contoh proses fermentasi ialah pembentukan asam laktat dalam susu dan asam cuka. Fermentasi menggambarkan pada proses pembuatan alkohol, pembuatan alkohol adalah reaksi etil-alkohol dan karbondioksida dari
gula. Pasteur membuktikan bahwa bahwa fermentasi disebabkan oleh ragi
kemudian ditemukan enzim ragi. Saat ini kegiatan dan penyebutan
fermentasi berkembang luas dikalangan penggiat agrokultur, agrobisnis,
agronomi dan agroindustri, misalnya : fermentasi pakan ayam, pakan ikan, pakan organik, fermentasi ransum ternak, fermentasi limbah organik dan lain sebagainya.
Apa keutamaan pakan yang difermentasi ?
Banyak keuntungan dari fermentasi dan yang utama adalah
1. Mengeluarkan gas metan
2. Menghilangkan bau pada feses ternak (ikan, unggas, rumaninsia) dan akhirnya bau kandang akan berkurang.
3. Meningkatkan daya cerna pakan (fungsi organ pencernaan akan membaik) meningkatkan energi termetabolisme.
4. Bahan pakan akan semakin steril dari bakteri patogen
5. Kadar nutrisi bahan pakan semakin bermutu, utamanya kadar protein, kadar abu, kadar serat dan karbohidrat.
6. Meng-eliminir bahan anti nutrisi.
7. Meningkatkan homogenitas bahan pakan. Fermentasi dari berbagai jenis
adonan akan menciptakan satu unsur kimia baru bakteri positif.
8. Daya tahan bahan hasil fermentasi lebih awet dan tahan lama.
9. Merubah molekul komplek menjadi molekul sederhana.
Menganggap enteng fermentasi atau merasa repot jika melakukan fermentasi
adalah stigma yang salah. Banyak hal lain yang diperoleh dari aktifitas
fermentasi. Jika anda malas, alamat usaha dibidang agrobisnis tidak
akan mencapai hasil maksimum.
pernahkan anda ? mendengar kematian pada peternak
kambing atau sapi, tiap minggu bahkan setiap hari terjadi kematian. Hal
ini dapat dipastikan bahan pakan mengandung berbagai kuman, virus dan
kotoran yang tertelan dan fermentasi lah untuk meminimalisir kematian
domba, kerbau, sapi atau kambing.
Aktifitas kegiatan fermentasi yang tepat (tepat dalam hal ini
menggunakan peralatan yang steril, pengaturan suhu yang ideal dan
fermentor yang berkwalitas tinggi sebagai starter meningkatkan daya
kerja enzim. Fermentasi mampu membuang asam fitat, fermentor
yang baik membuat sehingga tempe, oncom dan kecap sudah tidak mengandung
senyawa asam fitat. Asam fitat dapat dihilangkan hingga 60-70% namun
cara dipanaskan, namun cara ini tidak disarakankarena merusak unsur
suplemen lain, utamanya protein. Trik unik dan ampuh dengan cara
menggunakan enzim fitase untuk fermentor dalam melakukan fermentasi.
Asam fitat dapat dihidrolisis oleh fitase.
Cara lain untuk meningkatkan kandungan nutrisi pakan selain fermentasi
adalah dengan cara pemanasan, perebusan dan pengukusan. Masing-masing
memiliki plus minus, pemanasan atau perebusan yang tidak terukur akan
memusnahkan gizi lainnya. Bahan singkong yang akan difermentasi harus
direbus dengan panci terbuka untuk membuang racun hidrosianin
Contoh sederhana : Ubi (singkong) hasil fermentasi disebut tape.
Aktifitas ini telah mengubah ubi sebagai makanan bergizi rendah menjadi
bergizi tinggi. Kedele menjadi tempe.
Para petani ikan dan peternak Indonesia juga tidak ketinggalan membuat
program-program inspiratif dan unjuk kebolehan dengan membuat TEMPE UNTUK LELE yang memperkaya khasanah bio-teknologi Indonesia.
TEMPE UNTUK LELE (asumsi 100kg pakan)
Menghitung hpp per-kg dan kadar air dan total biomassa
Tepung kulit 40kg x Rp.5.500 = Rp.220.000. Kadar air 9% = 36,40kg
Tepung kedele 20kg x Rp6.000 = Rp.120.000. Kadar air 14% = 17,20kg
Tepung gaplek 20kg x Rp.3.500 = Rp. 70.000. Kadar air 18% = 17,60kg
Tepung jagung 10kg x Rp.4.500 = Rp. 45.000. Kadar air 18% = 8,20kg
Tepung dedak 10kg xRp.3.500 = Rp. 35.000. Kadar air 15% = 8,50kg
Fermentor (enzima star 100ml) = Rp. 3.000.
Ragi tempe 100gram = Rp. 3.000.
Total hpp adalah Rp.496.000 dibagi total biomassa 87,90kg = Rp.5642/kg
Tiap bahan memiliki kadar air berbeda, data kadar bahan baku yang kami
cantumkan diatas tidak jauh berbeda dengan bahan baku secara umum.
Menghitung kandungan protein
Tepung kulit 40kg x 38% = 14,4%
Tepung kedele 20kg x 36% = 7,2%
Tepung gaplek 20kg x 2% = 0,4%
Tepung jagung 10kg x 8% = 0,8%
Tepung dedak 10kg x 11% = 1,1%
Total protein = 23,9%
Setelah dilakukan fermentasi dan menjadi tempe selama 3 hari dengan
menggunakan ragi tempe dan enzima star telah terjadi kenaikan
kadar protein secara signifikan menjadi 32,5%.
Melakukan pembuatan tempe untuk lele total kandungan kadar air agar
menjadi tempe tidak boleh diatas 30%. Anda bisa menggunakan bahan baku
lainnya yang mudah didapat dan tetap memperhatian kwalitas bahan,
komposisi yang ideal untuk lele dan menggunakan perangkat yang bersih
dan steril.
Masihkah anda anti fermentasi ??? jika anda masih meragukan
silahkan anda lakukan uji laboratorium bahan-bahan yang anda miliki baik
bahan dalam kondisi mentah, dikukus, direbus dan dipanaskan. Buat
beberapa variabel penelitian dengan menggunakan berbagai fermentor.
Lihatlah hasilnya, anda pasti akan tercengang !!!
Saran fermentasi dan aplikasi :
1. Gunakan piranti untuk fermentasi dengan menghindari dari bahan logam dan tembaga, gunakan bahan dari plastik.
2. Gunakan fermentor yang bermutu sehingga mampu memperbaiki kwalitas
nutrisi pakan utamanya kadar protein, karbohidrat, serat, abu, lemak,
lisin, metionin, nitrobakter, lactobasillus dan menekan kandungan asam
fitat, gas metana, bakteri salmonella dan bakteri e-colli.
3. Memastikan kadar nutrisi awal ter-identifikasi.
4. Amati pertumbuhan ikan dan ternak setelah diberi ransum fermentasi dan non-fermentasi.
5. Memastikan bahan yang difermentasi dan peralatan yang digunakan steril dan higienis.
6. Memperhatikan kwalitas air yang digunakan sebagai pra-sarana fermentasi.
Bagaimana fermentasi bekerja :
Melalui bantuan air, suhu (udara) dan enzim-enzim bekerja melakukan
enrichment (pengayaan) terhadap materi substrat dan melibatkan
micro-organisme.
Jenis dan bentuk fermentasi :
Fermentasi sudah lama dilakukan terhadap berbagai bahan, metode yang
dilakukan baik secara aerob maupun secara an-aerob, baik secara
konvensional maupun dengan memakai teknik modern, diantaranya adalah :
Fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, fermentasi Propionat,
fermentasi butirat, tuak, tape,wine, Yoghurt, pembuatan pupuk Organik
dan lain-lain.
Bio Teknologi, Apa itu fermentasi ? Bondowoso, 27 Juli 2016
Lebih Dekat Dengan Enzim :
Enzim atau biokatalisator atau fermentasi.
Enzim yaitu zat organik yang dibuat oleh jasad renik, jasad hidup
tumbuh-tumbuhan, binatang/hewan yang mengubah reaksi kimia tertentu,
tanpa mengubah. Reaksi kima terjadi ribuan jenis reaksi yang terus
menerus terjadi dan berlangsung serentak dalam jasad hidup akan terjadi
oleh enzim.
Andaikata tidak ada enzim, untuk melanjutkan reaksi-reaksi yang sejenis
diperlukan temperatur yang tinggi dan lingkungan yang sangat asam,
keadaan yang tidak dapat disesuaikan dengan hidupnya sel. Semua jenis
enzim berwujud protein atau se sedikit pun protein memiliki zat enzim.
Pada dekade awal enzim di identifikasi dengan nama ilmiah seperti
papain, pepsin, tripsin, ptyalin. Kemudian substrat enzim berkembang dan
dikenallah seperti Enzim amilase yaitu yang melancarkan pemisahan
saripati (amilum), enzim lipase yang memecahkan lemak (lipos) dan
lebih maju dan berkembang lagi ditemukan enzim karbohidrase, protase,
dehidrogenase. Perangkat uji labor pun mengikuti kemajuannya untuk
menemukan dan menentukan berbagai jenis enzim.
Kegiatan sel yang meliputi sintesa, perombakan, oksidasi, reduksi,
hidrolisa dan seterusnya dimungkinkan terdapat ratusan jenis-jenis enzim
dalam setiap sel. Tidak semua enzim bertugas dalam sel yang membuatnya.
Hal ini dapat diamati pada enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan
sepanjang saluran pencernaan, sebagian enzim pencernaan dikeluarkan oleh
sel dalam bentuk in-aktif yang disebut zimogen. Zimogen atau pro-enzim
itu dipersatukan dengan zat lain yang disebut aktivator atau kinase yang
merubah menjadi enzim aktif, misalnya tripsinogen yang berasal dari
sel-sel pankreas yaitu pro-enzim yangberubah menjadi tripsin aktif bila
bercampur dengan skret usus kecil yang mengandung enterokinase. Pepsin
dalam lambung dikeluarkan sebagai pepsinogen dan memerlukan HCL sebagai
aktivator. Berbagai jenis enzim dipisahkankan menjadi 2 bagian :
– Sebagian bersifat protein (disebut apo-enzim) yang bersifat termolabil dan tak dapat di dialisa.
– Bagian lain (disebut co-enzim) yang bermolekul kecil, ada bagian yang tidak aktif. Kedua bagian ini apo-enzim dan co-enzim akan aktif bila dipersatukan menjadi holo-enzim.
Banyak diantaranya vitamin-vitamin B-compleks hidup sebagai co-enzim. Salah satu klarifikasi enzim menggunakan macam reaksi dipercepatnya selaku dasar penggolongan seperti disebut dibawah ini, tiap golongan melitputi puluhan enzim. Kegiatan atau aktifitas enzim dipengaruhi oleh banyak faktor seperti konsentrasi enzim itu dalam campuran reaksi, konsentrasi substrat, konsentrasi zat-zat hasil reaksi, oleh pH, suhu dan lingkungan. Juga tiap suhu memiliki suhu optimum.
– Sebagian bersifat protein (disebut apo-enzim) yang bersifat termolabil dan tak dapat di dialisa.
– Bagian lain (disebut co-enzim) yang bermolekul kecil, ada bagian yang tidak aktif. Kedua bagian ini apo-enzim dan co-enzim akan aktif bila dipersatukan menjadi holo-enzim.
Banyak diantaranya vitamin-vitamin B-compleks hidup sebagai co-enzim. Salah satu klarifikasi enzim menggunakan macam reaksi dipercepatnya selaku dasar penggolongan seperti disebut dibawah ini, tiap golongan melitputi puluhan enzim. Kegiatan atau aktifitas enzim dipengaruhi oleh banyak faktor seperti konsentrasi enzim itu dalam campuran reaksi, konsentrasi substrat, konsentrasi zat-zat hasil reaksi, oleh pH, suhu dan lingkungan. Juga tiap suhu memiliki suhu optimum.
Penggolongan enzim
1. Hidrolisa, enzim yang merombak subtratnya terlebih dahulu yang mengikat air. Contoh : lipase, fosfatase, karbohidrase, protease.
2. Fosforilase
3. Transferase yang memindahkan gugusan persenyawaan yang satu dengan lainnya. Misalnya , transaminase, transmetilase.
4. Karbosilase, yang mengikat dan mengeluarkan CO2 kepada suatu senyawa.
5. Hidrase,
6. Isomerase dan mutase
7. enzim aksidasi.
Enzim-enzim yang terdapat dalam tubuh bakteri, ragi digunakan dalam pembuatan makanan seperti oncom, tempe, petis trasi, taoco, tape dan dipabrik-pabrik bir.
1. Hidrolisa, enzim yang merombak subtratnya terlebih dahulu yang mengikat air. Contoh : lipase, fosfatase, karbohidrase, protease.
2. Fosforilase
3. Transferase yang memindahkan gugusan persenyawaan yang satu dengan lainnya. Misalnya , transaminase, transmetilase.
4. Karbosilase, yang mengikat dan mengeluarkan CO2 kepada suatu senyawa.
5. Hidrase,
6. Isomerase dan mutase
7. enzim aksidasi.
Enzim-enzim yang terdapat dalam tubuh bakteri, ragi digunakan dalam pembuatan makanan seperti oncom, tempe, petis trasi, taoco, tape dan dipabrik-pabrik bir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar