Senin, 23 Agustus 2021

 

Cara Pemberian Pakan Ikan yang Benar 

( sumber : infoikan.com )

Sudah tahu waktu memberi makan ikan nila? Atau ingin tahu pemberian pakan lele berdasarkan umur? Pakan merupakan salah satu penunjang pertumbuhan ikan tersebut.

Baik jenis ikan hias maupun ikan konsumsi, masalah pakan harus diperhatikan secara maksimal. Terutama memilihkan jenis pakan yang sesuai dengan suhu air tersebut.

Dalam hal penggunaan makanan buatan untuk mengumpan ikan-ikan peliharaan kita, jangan kita akan hal-hal yang dapat mempengaruhinya.

Seperti misalnya cara pemberiannya, keseringan pemberian, jumlah ransum perhari, suhu air, dan keadaan lingkungan lainnya.

Nah, bagi Anda yang kurang tahu cara pemberian pakan ikan dalam pemeliharaan budidaya pembesaran, berikut ada sedikit wacana yang dapat sobat baca.

cara Pemberian Pakan Ikan


Cara Pemberian Pakan Ikan yang Benar

Untuk burayak dn benih yang masih kecil, makanan yang kita berikan kita sebarkan merata di seluruh permukaan air.

Apabila makanan berbentuk larutan, maka penyebaran dapat kita lakukan dengan alat penyemprotan (prayer).

Sedangkan yang berbentuk tepung dan remah, dapat kita taburkan begitu saja dengan tangan kosong. Dalam hal menaburkan makanan ini, kita harus memperhatikan arah angin.

Bentuk Makanan Ikan dan Cara Pemberiannya
Makanan berbentuk pelet (yang kita berikan untuk ikan – ikan besar), dapat kita taburkan di suatu tempat yang tetap, yang kita lakukan saat yang tetap pula.

Tempat tersebut biasanya adalah di dekat pintu pengeluaran air. Dengan waktu dan tempat yang tetap itu, maka ikan – ikan akan terbiasa menunggu makanan di tempat tersebut, sehingga akan memperkecil jumlah makanan yang tercecer.

Kita memilih tempat pemberian makan itu di dekat pintu pengeluaran air adalah dengan maksud agar apabila ada sisa makanan yang tidak habis termakan, hasil pembusukannya akan mudah terbuang bersama air melalui pintu tersebut.

Jadi dapat memperkecil pengotoran air kolam, yang berarti memperkecil bahaya yang mengancam.

Makanan kita berikan secara berangsur – angsur, sesuai dengan bagaimana ikan – ikan itu mencaplok dan makan habis makananya.

Apabila kira – kira 30% dari jumlah ikan yang ada sudah tidak mau lagi menyambar makanan yang kita lemparkan, maka pemberian makan tersebut kita hentikan.

Untuk menignkatkan daya guna (efisiensi) penggunaan makanan (dapat menignkat 10%), kita dapat menggunakan alat pemberian makan yang otomatis.

Jika sobat memberikan makanan pada udang, maka udang menghendaki makanan yang tidak menumpuk di satu tempat, melainkan harus tersebar merata.

Efek Keseringan Pemberian Pakan Ikan
Pemberian makan utnuk burayak dan benih perlu kita lakukan sesering mungkin. Sebaiknya tidak krang dari 6 kali sehari.

Burayak udag galah dapat kita beri makan 4 kali sehari, yaitu pukul 7, 10, dan 4 sore. Bilamana perlu masih dapat kita beri makanan sekali lagi, yaitu pukul 8 malam.

Jenis ikan – ikan konsumsi yang besar (yang makanannya sudah berbentuk pelet), paling tidak kita beri makan sehari 4 kali.

Tapi, apabila sifatnya hanya sebagai makanan tambahan saja, pemberian makanan cukup dengan takaran 2 kali sehari saja.

Sedangkan apabila sifatnya sebagai makanan pokok (terutama untuk budidaya intensif lele, gurami, nila, mas), maka pemberian pakan harus sesering mungkin.

Tergantung antara waktu pemberian makan yang satu dengan pemberian makan berikutnya sekitar 2 jam.

Untuk udang, pemberian makannya biasanya kita lakukan 2 kali dalam sehari, yaitu pada waktu pagi dan sore hari.

Rupa – rupanya pemberian makan sore hari lebih baik hasilnya, karena udang termasuk binatang noktural, yaitu yang aktif mencari makan pada waktu malam.

Oleh karena itu, jumlah makanan sore hari sebaiknya lebih banyak daripada makanan pagi hari.

Jumlah Ransum Harian Pemberian Pakan Ikan
Ikan – ikan  muda dan ikan kecil relative membutuhkan makanan lebih banyak daripada ikan dewasa dan ikan – ikan besar.

Sebab ikan kecil itu sedang giat giatnya tumbuh. Jumlah makanan perhari harus kita berikan untuk burayak dan benih ikan menurut pedoman adalah sebagai berikut:

Umur ikan                       Bnetuk Makanan                                Jumlah
3 – 20 hari                      Bentuk larutan                                    10%
20 – 40 hari                    Bentuk tepung halus                            7%
40 – 80 hari                   Bentuk tepung kasar                              5%
80 – 120 hari                  Bentuk remah                                      4%

Ikan besar (umur lebih dari 120 hari), sudah dapat kita beri makan pelet. Jumlah ransum hariannya berkisar antara 1 – 4 % berat badannya.
Kisaran tersebut kita sesuaikan dengan ukuran dan umur ikannya. Untuk ikan – ikan yang lebih muda dan lebih kecil, kita ambil persentase yang besar.
Sedangkan untuk ikan – ikan besar dan lebih dewasa, kita ambil persentase yang kecil.

Cara Pemberian Pakan Ikan Pengaruh Lingkungan

Keadaan suhu air sangat berpengaruh terhadap pemberian pakan. Hal ini ada hubungannya dengan nafsu makan ikan yang bersangkutan.
Ikan tombro misalnya, nafsu makannya yang terbesar adalah suhu 25 derajat C. Burayak udang galah dan udang windu, nafsu makannya lebih baik dengan suhu 29 derajat C.
Apabila suhu air terlalu rendah atau lebih tinggi, nafsu makan ikan akan terganggu, sehingga makanan yang kita berikan banyak yang tidak termakan.
Selain suhu, kadar oksigen juga sangat berpengaruh terhadap pemberian makanan, Apalbila kurang 5 mg/ml (5 ppm), maka nafsu makan ikan dapt hilang.
Turunnya kadar oksigen dalam air disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain adanya proses pembusukan, air tidak mengalir, penghini yang terlalu padat, dan kenaikan suhu.
Proses pembusukan yang menghebat karena banyak timbunannya sisa – sisa bahan organic, selain dapat menghabiskan persediaan oksigen, juga penghasil senyawa racun, seperti amoniak.
Agar ikan – ikan kita tidak terganggu oleh amoniak tersebut , maka harus kita usahakan agar kadar tidak sampai lebih dari 1,2 mg/l (1,2 ppm).
Berbagai macam usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya penurunan kadar oksigen antara lain sebagai berikut: Memasukkan air baru Membuang air yang lama (terutama bagian bawah dekat dasar) Mempertahankan kedalaman air Mencegah terjadinya pengotoran Memasukkan udara segar melalui aerasi (pengudaraan) Melakukan pengadukan (agitasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...