NUTRISI DAN PAKAN IKAN
(sumber : https://id-id.facebook.com/NutrisiPakanHewanTernak/posts/683704354989540)
Definisi Pakan
Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak
atau peliharaan. Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan
sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk
hidup. Pakan Buatan adalah pakan yang dibuat dengan formulasi tertentu
berdasarkan pertimbangan pembuatnya. Pembuatan pakan buatan sebaiknya
didasarkan pada pertimbangan kebutuhan nutrisi hewan ternak yang
bersangkutan, sumber dan kualitas bahan baku, dan nilai ekonomis. Dengan
berbagai pertimbangan tersebut, diharapkan dapat dihasilkan pakan ikan
yang memiliki standar mutu tinggi dengan biaya yang murah.
Dalam
budidaya ikan secara intensif, pakan buatan merupakan sumber energi
utama bagi perkembangan dan pertumbuhan ikan. Berdasarkan tingkat
kebutuhannya, pakan buatan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: (1)
pakan tambahan, (2) pakan suplemen, dan (3) pakan utama.
Pakan
tambahan adalah pakan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan
pakan. Dalam hal ini, ikan yang dibudidayakan sudah mendapatkan pakan
dari alam, tetapi jumlahnya belum memenuhi kebutuhan untuk perkembangan
dan pertumbuhan yang lebih baik. Sementara itu pakan suplemen adalah
pakan yang dibuat untuk memenuhi komponen nutrisi tertentu yang tidak
bisa atau minim disediakan oleh pekan alamai. Sedangkan pakan utama
adalah pakan yang dibuat untuk menggantitikan sebagian besar atau
keseluruhan pakan alami. Pakan utama ini biasanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pakan pada budidaya ikan yang dilakukan secara
intensif.
Pabrik pakan berupaya menciptakan pakan buatan yang
disukai dan mudah dicerna oleh ikan, sehingga nutrisi yang terkandung
dalam pakan tersebut dapat digunakan untuk perkembangan dan pertumbuhan
ikan secara optimal. Komponen bahan baku pembuatan pakan dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu komponen penghasil energi dan komponen bukan
penghasil energi.
Fungsi Pakan Pada Ikan
Ikan memenuhi
kebutuhan engerginya dari pakan, baik pakan alami maupun pakan buatan.
Namun, pakan tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi bagi
ikan. Beberapa fungsi pakan bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan
antara lain
A. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Pengobatan
Pada dasarnya, ikan yang memperoleh kecukupan pakan dengan kualitas dan
kuantitas yang memadai akan tumbuh dengan baik dan tidak mudah terserang
penyakit. Pakan akan membantu terciptanya sistem ketahanan tubuh pada
ikan. Sistem ketahanan tubuh tersebut akan menciptakan imunitas atau
kekebalan terhadap serangan penyakit, dan sangat dipengaruhi oleh sistem
hormonal. Sementara mekanisme sistem hormonal sangat dipengaruhi oleh
kualitas pakan yang dikonsumsi. Dengan demikian, apabila pakan yang
dikonsumsi berkualitas baik, maka sistem hormonal juga akan berjalan
dengan baik dan dengan sendirinya akan terbentuk sistem ketahanan tubuh
yang baik pula.
B. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Pembentuk Warna Tubuh
Salah satu fungsi pakan bagi ikan adalah sebagai pembentuk warna tubuh
atau pigmen. Biasanya fungsi pakan tersebut terkandung dalam pakan
buatan dan dimanfaatkan dalam budidaya ikan hias. Pakan buatan yang
digunakan untuk mementuk warna tubuh pada ikan tidak beda jauh dengan
pakan buatan lainnya, hanya ditambah dengan pigmen.
Pakan buatan
yang diperkaya dengan pigmen mudah dibedakan karena memiliki warna yang
khas, biasanya berwana hijau atau merah. Selain itu, keterangan yang
menyebutkan adanya tambahan pigmen biasanya juga tertera pada kemasan.
Ikan yang diberi pakan dengan kandungan pigmen yang proporsional akan
memiliki warna tubuh yang lebih cemerlang dan tajam.
C. Fungsi Pakan Pada Ikan Sebagai Peningkat Cita Rasa
Cita rasa ikan dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi, baik pakan
buatan maupun pakan alami. Setiap lingkungan perairan memiliki pakan
alami yang berbeda-beda. Dengan demikian, ikan disuatu perairan akan
memiliki aroma dan citarasa yang relatif berbeda dengan ikan sejenis
yang hidup di lingkungan perairan lain. Demikian pula ikan sejenis yang
ditangkap di lingkungan perairan yang sama namun pada musim berbeda akan
memiliki aroma dan cita rasa yang relatif berbeda. Cita rasa ikan yang
dipelihara di kolam tradisional juga berbeda dengan ikan yang dipelihara
secara intensif. Ikan bandeng yang dipelihara ditambak yang banyak
ditumbuhi ganggang tertentu ternyata memiliki cita rasa dengan aroma
lumpur yang kuat.
Pemberian pakan berupa tepung darah di Amerika,
bungkil kacang di Israel, dan kepompong ulat sutra di Jepang ternyata
telah menghasilkan cita rasa daging ikan yang lebih baik dibanding
dengan ikan Indonesia yang diberi pakan pelet.
D. Fungsi Pakan Pada Ikan Untuk Mempercepat Reproduksi
Fungsi lain dari pakan buatan adalah untuk membantu mempercepat proses
pematangan gonad sehingga proses reproduksi bisa dipercepat. Pakan yang
baik akan menunjang kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja lebih baik,
termasuk sistem hormon dan endokrin. Sistem endokrin sangat membantu
proses reproduksi, yaitu dengan cara mengatur pengangkutan hormon
reproduksi menuju organ reproduksi.
Jenis pakan yang dapat memacu
perkembangan dan pematangan gonad adalah cumi-cumi, udang, kepiting,
dan kerang yang masih segar. Penambahan vitamin E ke dalam pakan juga
diketahui dapat merangsang pematangan gonad. Vitamin E berfungsi untuk
mencegah oksidasi EPA (eikosapentanoic acid). EPA diubah menjadi
prostaglandin yang berberan dalam mempercepat pematangan gonad. Bersama
dengan vitamin A yang berperan sebagai antioksidan, penambahan vitamin E
juga akan meningkatkan fungsi PUFA (polyunsaturated fatty acid) yang
diperlukan dalam proses pembentukan hormon.
E. Fungsi Pakan Pada Ikan Untuk Perbaikan Metabolisme Lemak
Ikan lebih mudah mencerna protein untuk memenuhi kebutuhan energinya
daripada mencerna lemak atau karbohidrat. Kondisi ini kurang
menguntungkan, mengingat sebaiknya protein diperuntukkan bagi
pertumbuhan, sedangkan energi diperoleh dari lemak dan karbohidrat.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ikan dalam
mencerna lemak dan karbohidrat sehingga energi yang terkandung di
dalamnya dapat dimanfaatkan.
Beberapa pabrik pakan menggunakan
asam bile untuk meningkatkan kemampuan ikan dalam mencerna lemak. Asam
bile merupakan cairan yang dihasilkan oleh hati. Senyawa ini banyak
mengandung garam natrium dan garam kalium. Dalam proses pencernaan
lemak, kedua jenis garam ini akan menurunkan tegangan permukaan lemak
dan mengubah bentuk lemak menjadi bola-bola kecil (micelle). Lemak
berbentuk bola-bola kecil ini relatif larut dalam air (membentuk emulsi)
sehingga mudah diserap oleh tubuh.
Untuk meningkatkan daya cerna
ikan terhadap lemak juga dapat dilakukan dengan penambahan lesitin.
Lesitin merupakan lemak yang mengandung gliserol dan asam fosfat.
Senyawa ini banyak terdapat di otak, kedelai, biji bunga matahari,
jagung, dan kuning telur. Selain sebagai sumber lemak, lesitin juga
berfungsi untuk menstabilkan lemak dalam saluran pencernaan. Dengan
kandungan gliserol yang tinggi, lesitin mudah dicerna oleh ikan.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan penambahan mikroba. Selain
menguraikan lemak sehingga mudah dicerna oleh ikan, mikroba juga dapat
membantu pencernaan karbohidrat dan protein. Mikroba ini juga bisa
ditambahkan dalam formulasi pakan ikan.
Kebutuhan Nutrisi Pada Ikan
Pada usaha budidaya ikan yang dilakukan secara tradisional, kebutuhan
pakan ikan dapat dipenuhi oleh pakan alami yang tumbuh di kolam. Akan
tetapi pada usaha budidaya ikan secara intensif, ketersediaan pakan
alami tersebut sudah tidak mampu menopang pertumbuhan ikan secara
optimal.
Telah kita sebutkan bahwa komponen bahan baku pembuatan
pakan ikan dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu komponen penghasil
energi dan komponen bukan penghasil energi.
Komponen Penghasil
Energi. Komponen yang termasuk dalam kelompok ini akan menghasilkan
energi bila dicerna oleh ikan. Tiga komponen zat gizi yang dapat
menghasilkan energi yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Sebagian
penulis menyebut ketiga komponen pakan tersebut merupakan komponen makro
(macro component) karena dibutuhkan oleh ikan dalam jumlah relatif
besar. Nilai energi dari komponen pakan adalah 4,0 kkal/g untuk protein;
9,0 kkal/g untuk lemak; dan 4,0 kkal/g untuk karbohidrat. Efisiensi
energi pakan dalam budi daya ikan dianggap baik apabila berkisar antara
25-40%. Artinya, untuk memperoleh energi bagi pertumbuhanan sebesar 100
kkal dibutuhkan energi dalam pakan sehesar 250-400 kkal. Hal ini berarti
energi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kurang dari 50% total
energi dalam pakan, selebihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk
hidup (cost of living).
Komponen Bukan Penghasil Energi. Meskipun
tidak menghasilkan energi, komponen yang termasuk dalam kelompok ini
tetap diperlukan oleh ikan untuk menjaga keseimbangan gizi di dalam
tubuhnya. Komponen pakan yang tidak menghasilkan energi adalah vitamin
dan mineral. Kedua komponen ini sangat besar peranannya dalam
mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Sebagian penulis
menyebut komponen zat gizi ini merupakan komponen mikro (micro
component) karma dibutuhkan oleh tubuh ikan dalam jumlah relatif kecil.
Beberapa penulis menambahkan air sebagai zat gizi keenam. Meskipun
bukan pakan dalam arti sehenarnya, air tetap diperlukan sebagai media
proses metabolisme dan pembentukan cairan tubuh ikan.
A. Protein
Protein adalah senyawa yang terbentuk dari rangkaian asam amino yang
berikatan sesamanya melalui ikatan peptida dan ikatan silang antara
ikatan sulfhidril, ikatan hidrogen, dan ikatan van der waal. Dengan kata
lain, protein merupakan suatu polimer heterogen yang terdiri atas
ratusan, bahkan ribuan, molekul senyawa asam amino, yaitu komponen
terkecil yang menyusun protein.
Protein merupakan material
organik utama dalam jaringan dan organ tubuh ikan. Persentase protein di
dalam tuhuh ikan berada pada posisi kedua setelah air, yakni berkisar
antara 18-30%. Protein bersama komponen nitrogen lainnya juga membentuk
senyawa-senyawa tertentu, seperti asam nukleat, enzim, hormon, vitamin,
dan lain-lain.
Fungsi Protein. Ikan menggunakan protein secara
efisien sebagai sumber energi. Sebagian besar energi yang dapat dicerna
(digestible energy) dalam protein dapat dimetabolisme dengan lebih baik
oleh ikan dibandingkan dengan hewan lainnya. Demikian pula, peningkatan
panas akibat mengonsumsi protein pada ikan lebih rendah, yang berarti
nilai energi produktif yang diberikan oleh protein kepada ikan lebih
besar. Secara garis besar fungsi utama protein di dalam tubuh ikan
adalah sebagai berikut :
Merupakan sumber energi bagi ikan, terutama
apabila komponen lemak dan karbohidrat yang terdapat di dalam pakan
tidak mampu memenuhi kebutuhan energi.
Berperan dalam pertumbuhan maupun pembentukan jaringan tubuh.
Berperan dalam perbaikan jaringan tubuh yang rusak.
Merupakan komponen utama dalam pembentukan enzim, hormon, dan antibodi.
Turut berperan dalam pembentukan gamet.
Berperan dalam proses osmoregulasi di dalam tubuh.
Protein yang diserap oleh ikan akan digunakan sebagai sumber energi,
untuk memperbaiki protein jaringan, dan untuk pertumbuhan. Ketersediaan
protein dibutuhkan secara terus-menerus karena asam amino digunakan
secara terus-menerus untuk membentuk protein baru (selama pertumbuhan
dan reproduksi) atau mengganti protein yang rusak (pemeliharaan).
B. Lemak
Lemak adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (0) sebagai unsur utama. Beberapa di antaranya ada
yang mengandung nitrogen (N) atau fosfor (P).
Secara umum, lemak dan
minyak (keduanya sering disebut lipid) merupakan sumber energi paling
tinggi dalam pakan ikan. Perbedaan antara lemak dan minyak hanya
terletak pada titik cairnya (melting point). Lemak cenderung mempunyai
titik cair lebih tinggi. Selain itu, lemak memiliki rantai molekul lebih
panjang dan bobot molekul lebih berat.
Lemak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan lemak turunan.
Lemak sederhana (simple lipids) terdiri atas lemak netral
(trigliserida), ester gliserol, wax (ester kolesterol, ester vitamin A
atau D), dan lain-lain. Wax merupakan ester asam lemak dari alkohol
berantai panjang, berperan sebagai sumber energi dan memperbaiki
karakteristik fisika dan kimia.
Lemak campuran (compound lipids),
misalnya fosfolipid yang merupakan ester asam lemak dan asam fosfatidik.
Lemak ini merupakan komponen utama lemak pada membran sel.
Lemak
turunan (derived lipids), yaitu produk hidrolisis dari lemak sederhana
dan lemak campuran. Komponen utama lemak turunan adalah asam lemak.
Berdasarkan kejenuhannya, lemak dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
lemak jenuh dan tidak jenuh. Kejenuhan lemak dapat diketahui
berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap di antara atom karbon
penyusunnya. Lemak tidak jenuh mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap,
sedangkan
lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap. Lemak jenuh
relatif sulit bereaksi karena titik cairnya relatif tinggi dibandingkan
dengan lemak tidak jenuh.
Fungsi Lemak. Ikan menggunakan lemak
sebagai sumber energi utama, pembentuk struktur sel "prekursor", dan
pemelihara keutuhan biomembran yang berperan dalam pengangkutan antarsel
untuk nutrien yang larut lemak, seperti sterol dan vitamin. Sterol
adalah alkohol berantai panjang yang polisiklik. Fungsi utama senyawa
ini adalah sebagai komponen pada sistem hormon, terutama dalam proses
pematangan gonad dan fungsi fisiologis yang berkaitan dengan pemijahan.
Aktivitas biomembran sangat dipengaruhi oleh asam lemak yang terdapat
dalam fosfolipid.
Dalam pakan maupun daging ikan, lemak umumnya
terdapat dalam bentuk trigliserida, fosfolipid, dan kadang-kadang wax.
Trigliserida terbentuk dari molekul gliserol dengan tiga asam lemak.
Fosfolipid juga dibentuk dari molekul gliserol, tetapi dengan hanya dua
asam lemak. Pengganti asam lemak ketiga adalah asam fosfor dan jenis
molekul lain (kolin, inositol, dan lain-lain). Wax merupakan ester yang
terbuat dari asam lemak dan alkohol berantai panjang. Trigliserida
berperan dalam penyimpanan lemak. Fosfolipid penting dalam pembentukan
membran sel. Wax merupakan bentuk umum penyimpanan asam lemak pada
beberapa zooplankton.
Sebagai sumber energi utama, kemampuan
lemak untuk menghasilkan energi jauh lebih besar dibandingkan dengan
karbohidrat atau protein. Namun, karena ikan mempunyai kemampuan yang
sangat baik dalam mengonsumsi protein, peranan lemak sebagai sumber
energi menempati kedudukan kedua setelah protein. Peranan penting lemak
sebagai sumber energi terutama terdapat pada ikan karnivor. Pada ikan
karnivor, ketersediaan karbohidrat sangat rendah. Penambahan lemak
sebagai sumber energi akan meningkatkan keefektifan penggunaan protein
(protein sparing effect).
C. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan salah satu komponen sumber energi. Tampaknya, peranan
karbohidrat sebagai sumber energi bagi ikan belum dapat dipahami
sepenuhnya. Ikan mempunyai kemampuan untuk menggunakan karbohidrat
sebagai sumber energi, akan tetapi juga dapat hidup tanpa pemberian
karbohidrat. Diduga, ikan tidak mempunyai kebutuhan karbohidrat secara
khusus, tetapi akan tumbuh lebih baik apabila pakan yang diberikan
mengandung karbohidrat. Bahan baku pakan yang mengandung karbohidrat
antara lain jagung, beras, dedak, tepung terigu, tapioka, dan sagu.
Sebagian bahan di atas, selain berperan sebagai sumber karbohidrat juga
berfungsi sebagai alat perekat (hinder) untuk mengikat komponen bahan
baku dalam pembuatan pakan.
Karbohidrat terdiri atas serat kasar
dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Serat kasar sangat sulit dicerna oleh
ikan, namun kehadirannya dalam pakan tetap diperlukan, yakni untuk
meningkatkan gerak peristaltik usus. Pemberian serat kasar dalam pakan
perlu diperhatikan. Kandungan serat kasar di dalam pakan udang sebaiknya
tidak lebih dari 30%. Pemberian serat kasar dalam jumlah berlebihan
dapat rnenyebabkan gangguan pada proses penyerapan pakan di dalam usus
halus.
Unsur utama yang membentuk karbohidrat adalah karbon,
hidrogen, dan oksigen. Apabila dibandingkan dengan lemak dan protein,
karbohidrat relatif lebih mudah larut di dalam air, terutama golongan
karbohidrat sederhana. Berdasarkan jumlah molekul yang dimilikinya,
karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan utama.
Monosakarida. Monosakarida adalah golongan karbohidrat yang paling
sederhana. Contoh: triosa, pentosa, dan heksosa. Monosakarida yang
paling banyak terdapat di dalam sel adalah pentosa (ribosa dan
dioksiribosa) dan heksosa (glukosa dan fruktosa).
Disakarida.
Disakarida adalah golongan karbohidrat yang terdiri atas dua gugus
monosakarida. Contoh: sukrosa (gula tebu), maltosa (gula anggur),
laktosa (gula susu), dan selubiosa (hasil hidrolisis tidak sempurna dari
selulosa).
Polisakarida. Polisakarida adalah kelompok karbohidrat
yang terdiri atas sejumlah gugus monosakarida. Contoh: pati, kanji,
selulosa, glikogen, pektin, kitin, lignin, amilosa, dan amilopektin.
Selain berfungsi sebagai sumber energi bagi ikan, karbohidrat juga
berperan dalam menghemat penggunaan protein sebagai sumber energi.
Apabila pakan yang diberikan kekurangan karbohidrat, ikan akan kurang
efisien dalam penggunaan pakan berprotein untuk menghasilkan energi dan
kebutuhan metabolik lainnya. Hubungan antara protein dan karbohidrat
sering disebut protein sparing effect dari karbohidrat, di mana
karbohidrat dapat menghemat protein. Diduga bahwa 0,23 g karbohidrat per
100 g pakan dapat menghemat 0,05 gram protein.
Karbohidrat juga
berperan sebagai prekursor untuk berbagai metabolisme internal
(intermediate metabolism) yang produknya dibutuhkan untuk pertumbuhan,
misalnya asam amino non esensial dan asam nukleat. Di dalam tubuh ikan,
karbohidrat disimpan sebagai cadangan energi di dalam hati dan otot
dalam bentuk glikogen.
D. Vitamin
Vitamin adalah senyawa
organik yang esensial bagi pertumbuhan. Meskipun hanya dibutuhkan dalam
jumlah yang relatif kecil, vitamin berperan sangat penting untuk menjaga
agar proses-proses yang terjadi di dalam tubuh ikan tetap berlangsung
dengan balk.
Vitamin harus selalu didatangkan melalui pakan sebab
tubuh ikan tidak mampu membuatnya sendiri. !kan yang mengandalkan pakan
alami hampir tidak pernah kekurangan vitamin. Namun, apabila ikan
dibudidayakan secara intensif di kolam, saluran, dan karamba, di mana
pakan alami yang tersedia sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan ikan,
penambahan vitamin sangat
diperl ukan.
Kandungan vitamin di
dalam pakan buatan tergantung dari bahan baku yang digunakan dan bahan
yang ditambahkan. Jumlah vitamin dapat berkurang atau rusak selama
proses pembuatan dan penyimpanan pakan buatan. Oleh karena itu, perlu
selalu dilakukan penambahan vitamin.
Sebagian besar vitamin akan
rusak karena penanganan yang kurang cermat, baik selama proses pembuatan
maupun penyimpanan pakan yang terlalu lama (lebih dari tiga bulan).
Tiamin akan kehilangan aktivitasnya apabila pembuatan atau penyimpanan
pakan dilakukan dalam kondisi basa atau mengandung sulfida. Beberapa
vitamin akan mengalami perombakan lebih lanjut apabila terkena cahaya
matahari secara langsung. Riboflavin harus dilindungi dari cahaya
matahari atau cahaya lampu. Piridoksin tidak tahan terhadap udara dan
cahaya matahari. Asam pantotenat kurang stabil apabila disimpan di
tempat yang panas dan lembap. Cahaya matahari dan penyimpanan yang
terlalu lama akan merusak aktivitas asam folat. Fungsi vitamin B-12 akan
menurun apabila disimpan di tempat yang bersuhu tinggi. Vitamin E
sangat sensitif terhadap proses oksidasi. Vitamin K dalam bentuk
sintetis harus terlindung dari cahaya matahari secara langsung.
Tampak jelas bahwa fungsi vitamin mudah terganggu sehingga lebih baik
segera digunakan. Jika terpaksa disimpan, sebaiknya vitamin di letakkan
di tempat kering dan dingin, serta terhindar dari pengaruh cahaya
matahari maupun cahaya lampu yang terlalu terang.
Klasifikasi dan
Fungsi Vitamin. Secara garis besar, vitamin dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang
larut dalam air. Golongan vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin
A, D, E, dan K. Sementara, goloagan yang larut dalam air yaitu vitamin B
dan C. Vitamin B terdiri atas tiamin (B-1), riboflavin (B-2),
piridoksin (B-6), sianokobalamin (B-12), niasin, biotin, kolin, asam
folat, inositol, dan asam pantotenat.
Dalam proses osmoregulasi tubuh, vitamin mempunyai peranan yang penting, di antaranya sebagai berikut:
Merupakan katalisator (pemacu) dalam proses metabolisme. Vitamin
merupakan bagian dari enzim atau koenzim yang berperan dalam pengaturan
berbagai proses metabolisme. Vitamin mampu mempercepat proses perombakan
pakan tanpa mengalami perubahan.
Membantu protein dalam memperbaiki dan membentuk sel baru.
Mempertahankan fungsi berbagai jaringan tubuh sebagaimana mestinya.
Turut berperan dalam pembentukan senyawa-senyawa tertentu di dalam tubuh.
E. Mineral
Mineral merupakan elemen anorganik yang dibutuhkan oleh ikan dalam
pembentukan jaringan dan berbagai fungsi metabolisme dan osmoregulasi.
Ikan juga menggunakan elemen anorganik tersebut untuk mempertahankan
keseimbangan osmosis antara cairan tubuh dan cairan di sekitarnya.
Mineral dibutuhkan dalam jumlah relatif kecil, namun berperan sangat
penting dalam menjaga kelangsungan hidup, mengingat beberapa proses yang
berlangsung di dalam tubuh ikan membutuhkan mineral.
Berdasarkan
kebutuhannya, mineral dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral
esensial dan mineral nonesensial. Mineral esensial harus selalu tersedia
di dalam tubuh ikan dan harus disuplai dari pakan karena tubuh ikan
tidak mampu memproduksi mineral ini. Sementara, mineral nonesensial
yaitu mineral yang sebaiknya tersedia di dalam tubuh ikan.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya, mineral dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral yaitu
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh ikan dalam jumlah relatif besar,
seperti kalsium (Ca), fosfor (P), belerang (S), natrium (Na), klorida
(CI), magnesium (Mg), dan kalium (K). Sebaliknya, mikromineral adalah
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh ikan dalam jumlah relatif kecil,
yaitu kobalt (Co), selenium (Se), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn),
krom (Cr), fluor (F), iodium (I), besi (Fe), dan molibdenum (Mo).
Mikromineral sering pula disebut sebagai trace mineral.
Kelengkapan mineral dalam pakan buatan belum memberikan jaminan akan
kualitas nutrien pakan yang baik. Kelengkapan mineral akan memberikan
dampak positif apabila diikuti dengan komposisi yang tepat dari nutrisi
lainnya, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin. Komposisi
pakan tersebut sangat berpengaruh terhadap penyerapan mineral oleh tubuh
ikan. Sebagai contoh, penyerapan mineral esensial oleh ikan berlangsung
dalam bentuk garam atau senyawa sukar larut (kecuali K dan Na).
Bentuk-bentuk ini memerlukan protein yang berfungsi sebagai pembawa dan
bahan-bahan lain untuk mempermudah penyerapan.
Fungsi Mineral.
Fungsi utama mineral adalah berperan dalam proses pembentukan rangka,
pernapasan, dan metabolisme. Mineral pembentuk rangka berperan dalam
pembentukan struktur tubuh ikan, seperti tulang, gigi, dan sisik ikan.
Mineral yang termasuk kelompok ini adalah Ca, P, F, dan Mg. Mineral Fe,
Cu, dan Ca berperan besar dalam proses pernapasan. Sementara, mineral
yang membantu proses metabolisme meliputi semua mineral, baik yang
esensial maupun nonesensial. Mineral-mineral tersebut berperan dalam
pembentukan enzim dan pengaturan keseimbangan antara cairan tubuh dan
cairan lingkungannya.
Selain fungsi-fungsi utama tersebut, beberapa fungsi lain dari mineral adalah sebagai berikut:
Mengatur keseimbangan asam basa dan proses osmosis antara cairan tubuh dan lingkungannya (terutama Na, K, Ca, dan CI).
Berperan dalam proses pembekuan darah dan pembentukan hemoglobin (terutama Fe, Cu, dan Co).
Berperan penting dalam proses metabolisms (terutama Cl, Mg, dan P).
Mengatur fungsi sel (Cu dan Zn), membentuk fosfolipid dan bahan inti
sel (S dan P), mematangkan kelenjar kelamin (Br), dan membentuk hormon
tiroid (I).
Minggu, 22 Agustus 2021
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...
-
7 Cara Budidaya Cacing Sutra Dengan Ampas Tahu Sumber : https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-cacing-sutra-dengan-ampas-tahu Hai sobat b...
-
Teknologi Nano Bubble Jadi Jalan Pintas Memulihkan Kualitas Air Sungai, Efektifkah? Sumber : https://www.mongabay.co.id/2019/06/21/teknolo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar