Budidaya Lele dengan Sistem Bioflok Tingkatkan Hasil Panen Hingga 10X Lipat (sumber :www.bagi-in.com)
Selain
itu pemasaran dan modal yang dikeluarkan juga realtif rendah serta bisa
dibudidayakan di lahan sempit dengan padat tebar tinggi.
Beberapa
tahun kebelakang sistem yang dipakai dalam budidaya lele adalah sistem
autotrof. Namun cara itu mempunyai kelemahan yaitu keterbatasan dalam
memanfaatkan limbah budidaya.
Untuk
mengatasi ini, hadirlah sistem yang lebih efisien yaitu sistem
heterotof. Salah satu penerapan dalam sisitem ini adalah dengan
menggunkan teknologi bioflok.
Pengertian Teknologi Bioflok
Prinsip Dasar Sistem Bioflok
Prinsip
dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan
anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O),
Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai bioflok.
Dalam
penerapnnya dalam budidaya perairan dalam hal ini budidaya lele,
teknologi bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen
organik yang tidak beracun.
Nah, nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.
Cara Budidaya Lele Bioflok dengan Kolam Terpal Bulat
Setelah
kamu mengetahui apa itu sistem bioflok, kini saatnya menambah
pengetahuan kamu tentang cara budidaya lele menggunakan sistem bioflok.
1. Pembuatan Kolam
Yang
harus pertama dibuat tentu saja kolam untuk menampung ikan lele. Karena
kolam sebagai rumahnya ikan, maka diperlukan syarat-syarat khusus agar
tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan lele bisa maksimal.
Secara umum ada 4 jenis kolam yang biasa digunakan oleh sebagian besar pembudidaya, yaitu
- kolam dari beton
- kolam dari tanah
- kolam kotak dari terpal
- kolam bulat dari terpal
Dari keempat itu yang banyak dipakai adalah bahan dari terpal karena lebih efisien ( gampang bongkar pasang ) dan hemat biaya.
Untuk pembahasan kali ini, saya akan membahas kolam lele dengan terpal khususnya kolam terpal bulat.
Alat dan bahan dalam membuat kolam terpal bulat
- Terpal ukuran
- Terpal talang ukuran PxL = 11m x 1m
- Besi Wire-mesh berdiameter minimal 7mm, panjang 5,4 m dan lebar 2,1 m
- Bengkokan paralon 2 buah
- Paralon
- Kabel ties/ripet
- Terpal atap
- Las listrik
Cara pembuatan kolam terpal bulat
Setelah semuanya telah disiapkan, kini saatnya kita buat kolam terpal bulatnya.
- Potong besi wire-mesh menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua ukuran 5.4m x 1.05m sebanyak dua buah.
- Kemudian gabungkan 2 besi wire-mesh tadi menggunakan las, maka terbentuk ukuran 10.8m x 1.05m.
- Satukan kedua ujung besi wire-wesh sehingga berbentuk bulat. Sampai disini rangka kolam sudah jadi.
- Buatlah lahan atau tempat untuk menaruh kerangka kolam tadi. Buat dengan ukuran yang sama dengan kerangka dan bagian tengah lahan dibikin mengerucut. Lalu buat saluran pembuangan pada bagian tengah tadi.
- Letakan pipa PVC di lubang saluran yang telah dibuat.
- Letakan kerangka kolam pada lingkaran tanah/lahan berbentuk kerucut tadi.
- Pasang karpet talang di setiap sisi dalam kerangka besi dan diikat dengan kabel ties.
- Kemudian pasanglah terpal dengan rapi hingga membentuk sebuah kolam bundar.
- Pada bagian tengahnya di beri lubang untuk menempatkan pipa PVC untuk saluran pembuangan.
- Dan kolam sudah bisa digunakan.
2. Persiapan Air
Kolam ikan lele sudah kita buat, kini saatnya mempersiapkan air untuk pembesaran lele.
Masukan air dengan ketinggian kira-kira 80-100 cm. Di hari ke dua, masukan probiotik 5ml/m3. Hari ketiga masukan prebiotik : molase 250 ml/m3, pada malam harinya taburkan dolomite 150/200g/m3
Setelah
semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele selama 7 hingga 10
hari. Baru di hari ke 11 lakukan penebaran benih ikan lele.
3. Penebaran Benih Ikan Lele
Sebelum
melakukan penebaran benih, perlu diperhatikan terlebih dahulu kualitas
benih lele. Benih harus dari induk unggulan, harus sehat denagn
ciri-ciri gerakan aktif, organ tubuh lengkap, bentuk proposional dan
ukuran serta warna sama.
Setelah penebaran benih selesai, tambahkan prebiotik 5 ml/m3 keesokan harinya.
4. Perawatan Susulan Probiotik
Sebelum
benih ikal lele berukuran 12 cm, setiap 10 hari sekali masukan
probiotik sebanayak 5 ml/m3, ragi tempe satu sendok makan per m3, ragi
tape 2 butir/m3. Pada malam harinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300
gram/m3 (diambil airnya saja ).
Setelah
ukurannya melebihi 12 cm, per 10 sehari sekali masukan probiotik 5
ml/m3, ragi tempe ditambah menjadi 3 sendok makan/m3, ragi tempe jeuga
ditambah 6-8 butir/m3 dan di malam harinya taburkan dolomite 200-300
gram/m3.
Untuk ragi tempe dan ragi tape dilarutkan kedalam air.
5. Pengelolaan Pakan
Selama
masa pembesaran ikan lele, pemberian pakan adalah hal yang wajib
dilakukan. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah, pilih
pakan yang berkualitas, ukuran pakan disesuaikan dengan mulut ikan lele.
Pemberian
pakan diberikan pada pagi – sore hari dengan dosis 80% dari daya
kenyang. Setiap seminggu sekali jangan diberi pakan atau dipuasakan.
Pakan di campur probiotik dan kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk
flok.
Probiotik adalah mikro organisme yang tumbuh dan hidup di dalam usus atau lebih sering di sebut sebagai bakteri baik.Bakteri probiotik memiliki peran sebagai pembantu proses metabolisme sistem pencernaan dan memperkuat imun tubuh.Sedangkan prebiotik merupakan makanan untuk bakteri probiotik. Fungsi utamanya yaitu memberi nutrisi untuk bakteri probiotik dalam berkembang biak.
Keunggulan Budidaya Lele dengan Sistem Bioflok
Berbeda
dengan sistem konvensional, yang harus mengganti air untuk menghindari
keracunan. Dalam sistem bioflok justru bisa mengubah bakteri di dalam
air menjadi nutrisi yang baik untuk ikan lele.
Sehingga sangat kecil kemungkinan untuk mengganti air.
2. Lebih Hemat Pakan
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas. Sitem bioflok akan mengubah
bakteri-bakteri menjadi gumpalan yang bisa difungsikan sebagai bahan
pakan ikan lele.
3. Padat Tebar Tinggi
Sebagai
perbandingan, jika di dalam kolam biasa satu meter kubik hanya bisa
diisi 60 ekor lele, maka di dalam kolam bioflok bisa diisi 600 ekor
lele.
4. Bisa Dibudidayakan di Lahan Sempit
Pada
sistem bioflok, tempat atau lahan bukan menjadi masalah. Cocok sekali
untuk kamu yang ingin belajar budidaya lele namun tidak mempunyai lahan
luas.
Peluang Bisnis Budidaya Lele Bioflok
Kebutuhan
akan konsumsi ikan lele tiap tahun terus meningkat. Untuk daerah
Jabodetabek, per hari dibutuhkan kurang lebih 120 ton ikan lele. Selain
itu, tingkat ekspor juga terus mengalami peningkatan.
Beberapa negara tujuan ekspor di antaranya, Italia, Perancis, Jepang dan Korea.
Permintaan
yang begitu banyak belum bisa diimbagi dengan jumlah produksi. Tentu
ini adalah sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Maka
dari itu, dengan berbagai keunggulan sistem bioflok, diharapkan para
petani bisa meningkatkan omzet hingga 8x lipat bila dibandingkan dengan
cara konvensional.
Perhitungan keuntungan sederhana dalam budidaya ikan lele bioflok
Namun
pada kenyataannya masih banyak cerita-cerita kegagalan dan akhirnya
gulung tikar. Mengapa itu bisa terjadi? sesuai dengan tabel di atas
berarti jumlah panen mereka tidak mencapai 4.500 ekor.
Betul? Sehingga biaya produksi lebih tinggi dari hasil panen.
Kebanyakan
peneyebab utamanya adalah banyak ikan mati yang diakibatkan dimakan
oleh lele lain/kanibal. Penyebab utama dari kanibalisme dalam budidaya
lele adalah pemberian pakan yang salah.
Pakan yang jumlahnya sedikit ditambah dengan daging segar, keong atau ayam tiren bisa menyebabkan lele bersifat kanibal.
Lele
yang mempunyai antena sebagai sensor pendeteksi keberadaan makanan akan
terbiasa dengan bau daging. Jika ini terus dibiarkan, maka kalau ada
lele yang luka lele lain akan menyerang dan memangsa.
Inilah
yang menyebabkan jumlah lele saat panen tidak sesuai dengan yang
diprediksi. Jadi kesalahan bukan pada sistemnya, tapi lebih pada
pembudidaya itu sendiri.
Mereka
tidak tahu dan kurang informasi akan cara budidaya lele bioflok yang
benar. Maka dari itu peran pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan
penyuluhan kepada para petani agar hasil yang di dapat bisa maksimal.
Jika
sistem bioflok bisa diterapkan dengan benar, bukan tidak mungkin hasil
yang didapatkan bisa mencapai 10x lipat. Dengan asumsi harga lele 17-18
ribu per kilo, bisa dibayangkan keutungan yang didapat oleh para
pembudidaya.
Cara
budidaya lele bioflok ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Lahan yang
diperlukan juga tidak terlalu besar. Namun untuk kamu yang ingin serius menjadi peternak ikan lele, saya menyarankan untuk mempelajari sistemnya terlebih dahulu agar kerugian bisa diminimalisir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar