Manajemen Pemberian Pakan untuk Homogenitas Ukuran Ikan lele
(sumber : pakanalternatiflele.wordpress.com)
Food Convention RatioPakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding bertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba menggunakan pakan alternatif.
Pakan Utama Ikan Lele
Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Apabila pakan dirasa terlalu mahal kita juga bisa membuat pakan alternatif, silahkan baca membuat sendiri pakan lele alternatif.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Cara pemberiannya berdasarkan bobot ikan setiap 10 hari. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Homogenitas Ukuran Ikan Lele
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-6 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Harus diingat, ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian makan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pakan diberikan dengan ditebar. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya. Hal terpenting lagi dalam pembesaran Ikan Lele adalah Homogenitas Ukuran, Semakin “seragam” pertumbuhan ikan, semakin baik hasil panennya, tentunya juga didukung dengan laju pertumbuhan yang baik.
Prinsipnya pada ke 4-6 waktu Primer makan selera makan tinggi dan serasa “Berebutan” sehingga, lele memiliki hukum rimba yang berjalan, yang secara langsung menyeleksi ukuran ikan lele tersebut. Ingat apabila selisih ukuran cukup besar maka resiko terjadi proses kanibalisme lebih tinggi.
Untuk menghindari masalah tersebut, baiknya dilakukan pakan secara periodik, disela2 ke 4-6 waktu Primer (https://pakanalternatiflele.files.wordpress.com/2013/10/tabel-pakan-lele.jpg). Yang tentunya dilakukan budidaya maggot tersebut
Akan tetapi timbul masalah baru dimana, kultur air akan menurun, sehingga harus lebih sering dilakukan penggantian air atau penambahan probiotik. Jadi untuk menghindari masalah tersebut, makan baiknya diberikan pakan yang sifatnya “sekunder” dimana ikan2 lele yang “lemah” akan mendapat kesempatan makan yang bergizi dengan menyantap maggot yang berjatuhan dengan pemberian diatas kawat kassa
Analogi jatuhnya maggot, didorong karena adanya sifat/naluri maggot untuk mencari tempat yang lebih rendah, menghindari sinar matahari, sehingga jatuh melalui lubang kawat kassa. Hal ini berlangsung dalam rentang waktu yang lebih lama, sehingga; hukum rimba, dimana ikan2 yang “besar” relatif kenyang dan sudah kurang selera makannya. Maka diharapkan laju pertumbuhan Ikan akan seragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar