PAKAN YANG BAIK UNTUK IKAN
(sumber :zaldibiaksambas.wordpress.com)
Di dalam
budidaya ikan, formula pakan ikan harus mencukupi kebutuhan gizi ikan yang
dibudidayakan, seperti: protein (asam amino esensial), lemak (asam lemak esensial), energi
(karbohidrat), vitamin dan mineral. Mutu pakan akan tergantung pada tingkatan
dari bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Akan tetapi, perihal gizi pada pakan
bermutu sukar untuk digambarkan dikarenakan banyaknya interaksi yang terjadi
antara berbagai bahan gizi selama dan setelah penyerapan di dalam pencernaan
ikan Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan (feedstuffs) yang
bermutu yang dapat berasal dari berbagai sumber dan sering kali digunakan
karena sudah tidak lagi dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan baku tersebut
tergantung pada kandungan bahan gizinya; kecernaannya (digestibility) dan daya
serap (bioavailability) ikan; tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun;
tersedia dalam jumlah banyak dan harga relatif murah. Umumnya bahan baku
berasal dari material tumbuhan dan hewan. Ada juga beberapa yang berasal dari
produk samping atau limbah industri pertanian atau peternakan. Bahan-bahan
tersebut bisa berasal dari lokasi pembudidaya atau didatangkan dari luar.
PAKAN YANG TIDAK BAIK UNTUK
IKAN
Untuk
memproduksi pakan yang berkualitas diperlukan bahan baku pakan yang juga
berkualitas. Bahan-bahan baku tersebut perlu dilindungi selama proses ataupun
selama penyimpanan. Beberapa bahan baku juga mengandung zat anti nutrisi yang
dapat menghambat pemanfaatan gizi (seperti protein) oleh ikan atau udang.
Sebagai contoh: jenis kacang-kacangan yang mengandung zat penghambat tripsin
dan kimortripsin (asam amino) sehingga enzim yang ada didalam ikan tidak dapat
menyerap protein. Oleh karena itu, beberapa bahan baku perlu dilakukan proses
pengolahan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam formulasi pakan.
sebagian zat anti nutrisi ada yang mudah dihilangkan cukup dengan pemanasan,
tetapi ada juga yang sulit dihilangkan dengan pemanasan.
Dalam menyiapkan
pakan, sasaran utama bukan hanya mencampur bahan-bahan baku tetapi melindungi
bahan-bahan baku tersebut selama proses. Seringkali, sebelum bahan-bahan
tersebut digunakan, bahan tersebut harus diproses untuk menghilangkan zat-zat
yang dapat menghambat pemanfaatan bahan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Proses
tersebut bertujuan agar gizi pakan lebih efektif dimanfaatkan oleh ikan.
Penyimpanan pakan juga harus diperhatikan seperti proses penyiapan dan
pengolahan, karena mempengaruhi umur simpan dari pakan tersebut. Zat anti
nutrisi pada beberapa bahan baku dan cara menghilangkan atau menghambatnya :
1. Inhibitor tripsin : Berikatan dengan tripsin sehingga
tripsin tidak aktif
2. Kedelai dan kacang-kacangan : Pemanasan pada suhu 175-1950C
atau pemasakan selama 10 menit
3. Lektin : Merusak sel darah merah
4. Kedelai dan kacang-kacangan : di diidihkan dalam air atau
autoclave selama 30 menit.
5. Goitrogen : Menghambat pemasukan iodin oleh kelenjar tiroid
6. Kedelai dan kacang-kacangan : Kukus atau autoclave selama 30 menit
7. Anti vitamin D : Berikatan dengan Vitamin D dan menjadikan tidak
berfungsi
8. Anti vitamin E : Berkontribusi terhadap defisiensi Vitamin E
9. Thiaminase : Berpengaruh terhadap kerusakan thiamin (Vitamin B1)
10. Ikan rusak, kijing dan kedelai : Autoclave, pemanasan dan pemasakan zat
yang tahan terhadap pemanasan
11. Estrogen (isoflavon) : Mengganggu terhadap kinerja reproduksi
12. Tanaman glikosida : Ekstraksi pelarut
13. Gossipol : Berikatan dengan fosfor dan beberapa protein
14. Tepung biji kapas : Penambahan garam besi dan fitase
15. Tannin : Berikatan protein menghambat pencernaan tripsin digestion
16. Sianogen : Melepaskan racun asam hidrosianik
17. Daun singkong : Perendaman dalam air selama 12 jam
18. Mimosin : Menggangu sintesis enzim dalam hati; merusak sell
hepatopankreas pada udang
19. Daun Ipil-ipil : Perendaman dalam air selama 24 jam
20. Peroksida : Berikatan dengan proteins dan vitamin
21. Phytates : Berikatan dengan protein dan mineral dan menurunkan daya
serapnya
22. Tepung jagung, kulit sereal, dan kacang-kacangan : Dikuliti (dibuang
kulitnya).
PERHITUNGAN CARA PEMBERIAN PAKAN
DALAM SATU KOLAM
Tujuan
pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan kebutuhan gizi untuk kesehatan
yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang optimum, produksi limbah yang
minimum dengan biaya yang masuk akal demi keuntungan yang maksimum. Pakan yang
berkualitas kegizian dan fisik merupakan kunci untuk mencapai tujuan-tujuan produksi dan ekonomis budidaya ikan. Pengetahuan tentang gizi ikan dan pakan ikan berperan penting di dalam mendukung pengembangan budidaya ikan (aquaculture) dalam mencapai tujuan tersebut. Konversi yang efisien dalam
memberi makan ikan sangat penting bagi pembudidaya ikan sebab pakan merupakan komponen yang cukup besar dari total biaya produksi. Bagi
pembudidaya ikan, pengetahuan tentang gizi bahan baku dan pakan merupakan
sesuatu yang sangat kritis sebab pakan menghabiskan biaya 40-50% dari biaya
produksi.
Dalam
praktiknya, baik pakan alami maupun pakan buatan diberikan kepada ikan dengan
dosis 3-5 % dari bobot ikan perhari. Pemberian pakan dilakukan tiga kali
sehari, yaitu pagi, siang dan sore hari atau malam hari. Namun demikian, ada
juga ahli yang menyarankan bahwa pemberian pakan ikan tidak selalu tergantung
pada waktu-waktu tersebut tetapi dilakukan kapan saja selagi ikan masih mau
makan. Dengan demikian, jumlah pakan yang diberikan bisa saja lebih dari 3-5 %.
Hal ini dapat dilakukan dengan syarat pakan yang diberikan dimanfaatkan secara
optimal oleh ikan.
Misal pemberian
pakan sebesar 4 % per hari dari jumlah bobot ikan yang dipelihara pada satu
kolam. Jumlah ikan dalam kolan 500 ekor dengan berat per ekor ikan 100 gram.
Maka jumlah pakan yang diberikan untuk satu hari adalah:
500 ekor x 100
gram x 4 % = 2000 gram atau 2 kg
Jadi jumlah
pakan yang diberikan sebanyak 2 kg/hari.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bahan baku pembuatan pakan ikan
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Zat
gizi yang dibutuhkan oleh ikan adalah protein,lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral dan air. Pakan buatan dapat berbentuk pellet, tepung, remeh atau
crumble dan pasta. Metode yang bisa digunakan untuk menyusun formulasi pakan
antara lain Metode Percobaan dan Kesalahan, Persamaan Aljabar dan Metode Segi
Empat Person. Pemilihan bahan baku pakan ikan tergantung pada kandungan bahan
gizinya; kecernaannya (digestibility) dan daya serap (bioavailability) ikan;
tidak mengandung anti nutrisi dan zat racun; tersedia dalam jumlah banyak dan
harga relatif murah. Tujuan pemberian pakan pada ikan adalah menyediakan
kebutuhan gizi untuk kesehatan yang baik, pertumbuhan dan hasil panenan yang
optimum, produksi limbah yang minimum dengan biaya yang masuk akal demi
keuntungan yang maksimum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar