Rabu, 17 Januari 2018

Pemilihan Lokasi Budidaya Bawal

(sumber :studyaquaculture.wordpress.com/tag/pemilihan-lokasi/)

Sebelum melakukan usaha pembenihan dan pembesaran ikan laut, perlu dilakukan pemilihan lokasi terlebih dahulu karena hal ini merupakan faktor terpenting dan sangat menentukan dalam keberhasilan kegiatan tersebut.  Pemilihan lokasi yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan usaha dan dapat berakibat fatal apabila tidak mempertimbangkan faktor teknis dan non teknis serta persyaratan umum lainnya. Lokasi yang bermasalah dengan tingkat resiko yang tinggi serta tidak memenuhi persyaratan ekologis sebaiknya dihindari.
Lokasi yang memenuhi persyaratan secara teknis akan mampu membantu kesinambungan usaha dan target produksi.  Dalam memilih lokasi yang tepat, ada tiga faktor yang perlu diperhatikan, yaitu persyaratan umum, persyaratan sosial ekonomis dan persyaratan kualitas air (parameter fisika dan kimia).

1.        Persyaratan Umum
Beberapa persyaratan umum dalam pemilihan lokasi yang baik adalah sebagai berikut :
a         Kedalaman Perairan
Kedalaman perairan ideal untuk usaha pembenihan dan pembesaran ikan Ikan Bawal Bintang adalah 5-15 meter.  Perairan yang terlalu dangkal, kurang dari 5 meter, dapat mempengaruhi kualitas air karena dimungkinkan adanya polutan maupun limbah hasil budidaya maupun limbah lainnya sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas air yang akan dipakai.

b       Terlindung dari Angin, Gelombang Besar, Erosi dan Banjir
Perairan terbuka yang selalu menerima hempasan gelombang besar dan angin yang kuat tidak disarankan sebagai lokasi budidaya.  Lokasi demikian dapat merusak konstruksi sarana budidaya (rakit) dan dapat mengganggu aktifitas budidaya seperti pemberian pakan. Tinggi gelombang yang disarankan untuk budidaya Ikan Bawal Bintang tidak lebih dari 0,5-1,0 meter.  Selain itu lokasi lahan juga terlindung serta bebas dari erosi dan banjir akibat pasang naik maupun luapan sungai pada musim penghujan.

c       Jauh dari Limbah Pencemaran
Lokasi yang jauh dari limbah buangan seperti limbah industri, pertanian, rumah tangga, dan limbah tambak sangat dianjurkan.  Lokasi yang mengandung limbah dapat mempengaruhi kualitas air sehingga kelangsungan budidaya Ikan Bawal Bintang tidak berjalan dengan baik.  Limbah rumah tangga biasanya dapat menyebabkan tingginya konsentrasi bakteri di perairan.  Limbah industri dapat menyebabkan tingginya konsentrasi logam berat.  Sementara limbah tambak dapat meningkatkan kesuburan perairan sehingga organisme penempel seperti teritip dan kerang-kerangan tumbuh subur, akibatnya organisme penempel ini menutupi jaring.

d        Dekat Sumber Pakan
Lokasi harus dekat dengan sumber pakan karena pakan merupakan kunci keberhasilan budidaya Ikan Bawal Bintang. Daerah penangkapan ikan yang menggunakan lift-net atau bagan merupakan lokasi terbaik karena pakan berupa ikan segar mudah diperoleh dan murah.

e         Dekat Sarana Dan Prasarana Transportasi
Lokasi yang dekat dengan sarana dan prasarana transportasi berupa jalan darat  menuju lokasi perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi budidaya karena dapat membantu dan memudahkan pengangkutan benih dan hasil panen ke pasar.

6.         Keamanan
Keamanan lokasi yang kurang terjamin sebaiknya dihindarkan.  Bila dipaksakan untuk dipilih, di lokasi ini akan sering terjadi pencurian.  Akibatnya, produksi yang diharapkan tidak bisa tercapai, namun hanya diperoleh kerugian


2.        Persyaratan Sosial Ekonomis
Beberapa persyaratan yang berkaitan dengan sosial ekonomis perikanan budidaya adalah
  1. Lokasi tersebut mudah dicapai dan tidak terlalu jauh dari daerah pemasaran.
  2. Status areal/lahan harus jelas untuk pemantapan investasi.
  3. Perencanaan pengembangan wilayah perlu diperhatikan untuk menghindari terjadinya benturan penggunaan lahan dengan kegiatan lainnya.
  4. Usaha ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.

3.        Persyaratan Kualitas Air
Beberapa persyaratan kualitas air yang perlu diperhatikan antara lain kualitas fisik air dan kualitas kimia air.
a  Kualitas Fisik Air
Kualitas fisik air yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi terbaik untuk budidaya Ikan Bawal Bintang antara lain kecepatan arus air, kecerahan air dan suhu.
  • Kecepatan Arus Air
Kecepatan arus yang ideal untuk budidaya Ikan Bawal Bintang antara 20-40 cm/detik.  Kuatnya arus dapat menyebabkan bergesernya posisi rakit.  Sebaliknya, arus air yang terlalu kecil dapat mengurangi pertukaran air keluar masuk jaring.  Hal ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen terlarut dan penyakit, terutama parasit akan mudah menyerang Ikan Bawal Bintang.

  • Kecerahan Air
Kecerahan perairan merupakan salah satu indikator untuk menentukan lokasi.  Perairan dengan tingkat kecerahan sangat tinggi (jernih) sangat baik sebagai lokasi budidaya.  Sebaliknya, perairan dengan tingkat kecerahan sangat rendah  menandakan tingkat bahan organik terlarut sangat tinggi.  Perairan demikian dikatagorikan cukup subur dan tidak baik digunakan.  Perairan yang sangat subur akan mempercepat perkembangan organisme penempel seperti lumut, cacing dan kerang-kerangan.  Selain itu jaring akan cepat kotor. Kecerahan perairan yang cocok untuk budidaya Ikan Bawal Bintang adalah 2-10 mg/L (untuk partikel > 1 mikron) dan 2-3 mg/L (untuk partikel < 1 mikron).

  • Suhu
Perairan laut cenderung bersuhu konstan. Perubahan suhu yang tinggi dalam suatu perairan laut akan mempengaruhi proses metabolisme, aktivitas tubuh, dan syaraf ikan.  Suhu optimal untuk pertumbuhan Ikan Bawal Bintang antara          28-32 °C.

b       Kualitas Kimia Air
Kualitas kimia air biasanya menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi.  Hal ini disebabkan kualitas air erat kaitannya dengan ikan yang akan dipelihara.  Untuk itulah, kualitas kimia air perlu diketahui sebelum lokasi budidaya ditentukan.  Adapun beberapa parameter kualitas kimia air adalah sebagai  berikut :
  • Salinitas (Kadar Garam)
Fluktuasi salinitas dapat mempengaruhi pertumbuhan dan nafsu makan ikan.  Selain itu, lokasi yang berdekatan dengan muara sering mengalami stratafikasi perbedaan salinitas yang dapat menghambat masuknya oksigen dari udara ke air.  Adapun salinitas yang ideal untuk budidaya Ikan Bawal Bintang adalah 29-32 ‰.

  • Derajat Keasaman (pH)
Tolok ukur untuk menentukan kondisi suatu perairan adalah pH (derajat keasaman). Suatu perairan yang memiliki pH rendah dapat mengakibatkan aktivitas pertumbuhan menurun atau ikan menjadi lemah serta lebih mudah terinfeksi penyakit dan biasanya diikuti dengan tingginya tingkat kematian.  Ikan Bawal Bintang akan sangat baik bila dipelihara pada air laut dengan pH 6,8-8,4.

  • Oksigen Terlarut
Konsentrasi dan ketersediaan oksigen terlarut (DO) dalam air sangat dibutuhkan ikan dan organisme air lainnya untuk hidup.  Konsentrasi oksigen dalam air dapat mempengaruhi pertumbuhan dan konversi pakan serta daya dukung perairan.  Ikan Bawal Bintang dapat hidup layak dalam karamba jaring apung dengan konsentrasi oksigen terlarut 5,0-7,0 ppm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...