Senin, 15 Januari 2018

Manajemen Penyimpanan Pakan Berpengaruh Terhadap Mutu Pakan

(sumber :http://peternakan.kaltimprov.go.id)
Pakan mempunyai peranan penting dalam usaha peternakan khususnya dalam peningkatan produksi dan produktivitas ternak, dari aspek ekonomi biaya pakan memberikan kontribusi hingga 70% dari seluruh biaya produksi, sedangkan dari aspek teknis, kualitas pakan akan sangat berpengaruh kepada tingkat produksi ternak (daging, telur,susu) dan produktivitas ternak. Oleh karena itu ketersediaan pakan terkait dengan waktu, sehingga perlu dilakukan penyimpanan.
Penyimpanan adalah salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu terkait dengan waktu yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga komoditi yang disimpan dengan cara menghindari, menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut.
Faktor - faktor yang mempengaruhi penyimpanan pakan adalah:
1. Jenis Pakan
2. Lama Penyimpanan
3. Metode Penyimpanan
4. Temperatur
5. Kandungan Air
6. Kelembapan Udara
7. Serangan serangga, kapang, bakteri, binatang pengerat dan
8. Komposisi bahan pakan tersebut
Untuk tempat penyimpanan atau gudang yang baik, yaitu:
  1. Tempat penyimpanan diusahakan di tempat yang kering/tidak lembab (kelembaban tak lebih dari 70%), temperatur di kisaran 300C – 340C, berventilasi, terhindar sinar matahari langsung serta terhindar dari hujan dan bocor.
  2. Meminimalisir masuknya hama, burung, tikus, kecoa, tikus, kutu serta serangga dan hewan lainnya.
  3. Cegah gudang menjadi tempat berkembang biaknya kuman seperti jamur yang dapat memproduksi racun yang biasa dikenal dengan mikotoksin. Pemberian pakan yang terkontaminasi mikotoksin pada ayam akan menimbulkan gangguan kesehatan serius (mikotoksikosis) berupa gejala keracunan, sampai kematian.Perawatan terhadap bangunan dan lantai supaya menciptakan kondisi bersih. 
Teknik penyimpanan pakan ternak yang baik, adalah:
  • Hindari kontak langsung dengan lantai/dinding, simpan pakan diatas pallet/alas lantai.
  • Teknik penyimpanan yang biasa di gunakan adalah sistem FIFO (first in first out/Masuk Pertama, Keluar Pertama) supaya lebih mudah mengontrol keluar masuknya pakan dan kualitas pakan tetap terjaga.
  • Atur penumpukan pakan yang mudah diambil sesuai dengan urutan masuk atau pembuatan pakan.
  • Perhatikan jarak antar tumpukan dan antara tumpukan dengan dinding (tidak terlalu sempit untuk memudahkan pakan keluar masuk)
  • Untuk bahan pakan berlemak tinggi seperti bungkil kelapa dapat menyebabkan ketengikan dalam penyimpanan yang terlalu lama akibat adanya proses oksidasi. Yang perlu dilakukan adalah :diSimpan dalam jumlah sedikit (sesuai kebutuhan); Jangan disimpan terlalu lama; Memiliki catatan stok yang rapi
  • Untuk bahan pakan berupa cairan seperti, molasses, yang perlu diperhatikan adalah wadah bahan tersebut (baik jenis dan bentuk).
  • Untuk bahan pakan yang memiliki kadar air yang sangat tinggi seperti jagung dan tepung ikan tidak di simpan dalam gudang penyimpanan yang bersuhu tinggi pula, karena dapat mempercepat proses penjamuran.
  • Bahan pakan asal hewan yang baru datang dipisahkan/karantina selama 14 hari dan penyimpanannya dipisah dari bahan baku lainnya.
  • Pakan yang akan dijual/dipakai tidak terlalu lama dibiarkan dalam keadaan terbuka.
Penanganan dan manajemen selama penyimpanan bahan pakan yang baik diharapkan dapat mempertahankan dan menjaga mutu pakan, sehingga dapat meminimalisir kerugian ekonomis akibat kerusakan pakan.
 Oleh: Dewi Eka Nur Anisa, S.Pt (Pengawas Mutu Pakan Pertama Disnak Prov. Kaltim)
Sumber bacaan: dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA CBIB - Cara Budidaya ...